***
Mobil pajero sport hitam itu memasuki halaman rumah milik keluarga Areza. Areza dan kedua orang tuanya turun dari mobil. Begitu juga dengan Meysha. Ya, malam ini dia sudah harus tinggal bersama Areza dan orang tuanya.
"Nah udah sampai, Arez tolong bawain koper Meysha, ya!" ujar Fafa.
"Lah kok Areza?" tanyanya.
"Iyaa dong, masa kamu tega biarin Meysha bawa dua koper sendirian. Bantuin dong!" tegur Gilang membuat Areza mendengus kesal.
"Ehh ga usah, aku bisa sendiri kok om, tante!" tolaknya. Walau hanya sekedar basa basi saja.
"Eh ya jangan dong, kamu kan cewe. Biar Areza aja yang bawain, ayo masuk!" ajak Fafa merangkul Meysha membawanya memasuki rumah nan megah itu.
"Sini, satunya papa bawain!" kata Gilang menawarkan bantuan.
"Gausah, papa masuk aja biar aku yang bawa!" katanya dibalas anggukan oleh Gilang sebelum akhirnya melangkah lebih dulu untuk memasuki rumah.
Kalau bukan karena permintaan om Farel, semuanya ga akan jadi begini!
Areza menarik koper itu masuk ke dalam rumah dan menghampiri orang tuanya yang sedang bersama Meysah. Areza mendecak, dirinya sedikit kesal karena sudah seperti babu dirumahnya sendiri.
"Nanti kamar Meysha di atas, ya! Samping kamarnya Areza. Areza, bantuin Meysha ke kamarnya ya!""Areza lagi?" sahut cowok itu.
Meysha meliriknya sesaat sebelum kembali memalingkan muka.
"Iyaa dong sayang! Kan Meysha-nya ga tau." ujar Fafa membuat Areza pasrah walau kekesalan memenuhi hatinya.
Areza melirik Meysha yang kini tengah tersenyum-senyum sambil menaikturunkan alisnya. Kali ini Meysha merasa menang dari cowok es itu.
"Apa lihat-lihat?" tanya Meysha.
Areza memutar bola matanya malas. "Nih bawa satu! Ayo!"katanya menyerahkan satu koper dan berbalik menaiki tangga.
Meysha melengos malas lalu mulai menarik koper itu menaiki tangga dengan susah payah. Dirinya meruntuk kecil dengan apa yang dialaminya sekarang.
Kalau bukan karena papa, ogah gue tinggal bareng siluman beruang kutub ini!
Meysha menyusul Areza yang sudah lebih dulu sampai di atas.
"Ini kamar lo!" kata Areza.
Meysha menarik gagang pintu kamar itu kebawah hingga matanya melebar sempurna melihat kamar yang akan menjadi miliknya itu.
"Omooo! Gede banget kamarnya, seriusan ini kamar gue?" katanya dengan mata berbinar kagum.
"Menurut lo?" sahutnya jutek.
Meysha mengulum bibir samar. "Oke, tunggu itu kamar siapa?" tanyanya menunjuk kamar yang tepat berada di sebelah kamarnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rules vs Chaos
RomantikSeorang gadis yang memiliki paras cantik dengan mata sipit memiliki sifat yang sangat berbeda dengan parasnya. Gadis berparas cantik dan anggun itu memiliki sifat barbar dan juga random. Meski begitu dia memiliki daya tarik yang kuat sehingga banyak...