1

172 29 4
                                    

"Kita mau ngerjain tugas dimana?" Tanya Jeno, memecah keheningan diantara ia dan Haechan.

"Terserah, Aku ngikut kamu aja. Asal jangan ke Cafe Neo." Jawabnya, matanya mengedar kesekeliling, melihat aktivitas orang yang berlalu lalang dibalik jendela mobilnya.

Jeno melihat Haechan yang fokus pada jalanan melalui ujung matanya. Ia menarik nafasnya kemudian ia hembuskan pelan.

Dengan lihainya ia mengendalikan kemudi, membelokkan mobil yang mereka kendarai dan berhasil membuat Haechan beralih menatapnya.

Ini jalan menuju Cafe Neo!

"Jen—"

"Jangan terus-terusan ngehindar, Chan. Bang Yuta nanyain terus, kenapa kamu sebulanan ini nggak pernah lagi ke sana." Potong Jeno.

Haechan meremat tangannya, mencoba menolak ide Jeno. "Nggak, Jen. Kamu tau sendiri kan alasannya?"

"Mark?"

Haechan menundukkan kepalanya ketika mendengar nama itu keluar dari bibir Jeno.

Ya. Alasan Haechan tidak mau pergi ke Cafe itu adalah karena Cafe tersebut tempat langganan dia bersama Mark, mantannya.

Bahkan ia pertama kali bertemu Mark di Cafe Neo, lalu kencan pertama mereka juga di Cafe Neo, Mark bahkan menyewa Cafe Neo selama sehari penuh hanya untuk menyatakan cintanya pada Haechan.

Dan di Cafe Neo itu pula keduanya berpisah.

Cafe itu— benar-benar membawa banyak kenangan untuk Haechan. Rasanya ia belum siap untuk pergi ke situ lagi.

Jeno yang menyadari pikiran sahabatnya sedang kalut dengan pelan menepikan mobilnya sampai berhenti di pinggir jalan.

"Sudah hampir 2 bulan, Chan."

"Aku sudah berusaha, Jen. Tapi—"

"Tapi duniamu masih pada Mark?" Potong Jeno lagi.

Haechan diam, yang dikatakan oleh Jeno memang benar. Ia menaruh dunianya pada Mark dan ketika Mark pergi, maka dunianya juga ikut pergi.

Jeno menghadapkan badannya ke arah Haechan, memposisikan keduanya agar saling berhadapan. Kemudian ia menggenggam tangan yang lebih muda dengan lembut. Menatap sendu ke arah Haechan yang terlihat hampir menangis.

"Haechan, dengarkan aku. Hidup terus berjalan, kamu nggak bisa gini terus. Hidupmu tidak boleh berhenti hanya karena duniamu telah hilang bersama Mark. Kamu— kamu bisa membuat duniamu yang baru. Kamu bisa memulai lagi." Jeno mengusap tangan digenggamannya dengan lembut.

"Jangan sampai duniamu berhenti hanya karena seseorang."

T B C

Jangan tanya aku ini pairnya apa karena aku masih bingung 😌

AfterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang