2

27 7 0
                                    

Doyoung duduk di tempat tidur, memandang keluar jendela dengan tatapan kosong. Pikirannya penuh dengan rencana untuk mengubah nasibnya. Sejak sadar ia ada di novel, ia terus berusaha menyesuaikan diri. Namun, kenyataan bahwa dirinya sekarang adalah karakter yang seharusnya berakhir tragis membuatnya gelisah.

Tiba-tiba, suara pintu yang terbuka keras mengejutkannya. Seorang pria tampan dengan tubuh atletis masuk dengan wajah penuh kekhawatiran. Di belakangnya, seorang wanita cantik mengikuti dengan langkah cepat.

"Doyoung, apa ada yang sakit nak?" tanya pria itu dengan nada cemas. Doyoung menatap kedua orang tersebut dengan sedikit kebingungan, tetapi segera menyadari bahwa mereka adalah Suho dan Jisoo, orang tua dari Doyoung dalam novel ini.

"Doyoung, sayang, di mana yang sakit? Tolong beritahu kami," ucap Jisoo dengan lembut, mendekati Doyoung dengan kekhawatiran yang jelas.

Doyoung mencoba tersenyum, meski hatinya masih penuh kecemasan. "Tidak ada yang sakit, Ayah, Ibu. Aku hanya sedikit pusing, tapi sekarang sudah lebih baik."

Suho dan Jisoo tertegun mendengar suara lembut putra mereka. Sejak kapan Doyoung menjadi selembut ini? Selama ini, Doyoung yang mereka kenal selalu bersikap dingin dan tertutup.

"Apakah aku bisa beristirahat dulu? Kepalaku masih sedikit sakit," lanjut Doyoung, mencoba menghindari kekhawatiran lebih lanjut.

"Baiklah, sayang. Kalau begitu kamu istirahat dulu," Jisoo membantu Doyoung untuk berbaring dan menyelimutinya dengan penuh kasih sayang.

Jisoo tersenyum hangat dan mengecup kening Doyoung sebelum pergi, sementara Suho mengelus lembut kepala putranya. Setelah memastikan bahwa Doyoung nyaman, mereka pun  keluar dari kamar.

Setelah mereka pergi, Doyoung membuka matanya kembali. Tubuhnya yang semula berbaring kini duduk tegak. "Pria ini benar-benar bodoh karena telah menyia-nyiakan orang tua yang begitu peduli seperti mereka!" batinnya dengan penuh penyesalan.

"Pada akhirnya, dia hanya akan mati sia-sia," gumamnya sinis, mengingat bagaimana Doyoung dalam novel akhirnya mati karena terobsesi terhadap Jaehyuk.

"Tapi sekarang, semuanya akan berubah. Tak ada lagi Kim Doyoung yang bodoh dan kekanakan yang mengemis cinta. Sekarang hanyalah Kim Doyoung yang cerdas dan tak mudah ditaklukkan!" ucap Doyoung dengan tekad membara. Sorot matanya penuh dengan ambisi dan keinginan untuk merubah nasib.

"Mulai sekarang, namaku adalah Doyoung. Hidupku sebagai Doyoung dalam dunia nyata sudah berakhir," ujarnya dengan penuh keyakinan.

Doyoung memutuskan untuk mulai menyesuaikan diri di dunia ini.

TWO WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang