Pak narco sudah tak memikirkan bagaimana keadaan kelas matematika yang dia tinggalkan hanya untuk menghukum laura. Toh selama ini tak ada yang curiga dengan apa yang terjadi di balik pintu ruangan pak narco.Laura segera melaksanakan perintah pak narco, gadis itu memposisikan dirinya tiduran di atas meja kerja pak narko dengan kaki terbuka lebar, mempersembahkan hidangan favorit pak narco.
Pak narco tersenyum puas melihat laura yang telah mempersiapkan diri.
Bagus, narco bangga pada laura yang sudah terlatih. Segera pria itu duduk di kursinya dan menggeser kursi dengan 4 roda kecil agar mendekat dengan posisi laura.
"Humm, makan pagi saya sudah siap. Selamat makan laura."
"Enghhh ahh!"
Belum sempat laura menjawab, pak narco lebih dulu menenggelamkan wajahnya pada lembah senggama gadis sma itu.
Bibirnya tanpa henti melumat lubang panas laura, merasakan tiap inti tempat kemerahan yang terus mengeluarkan lendir manis itu.
"Okhhh mhhh gilak, enak banget mulut bapak!"
Laura melirik pada narco yang tak menjawabnya percuma saja, pria itu sudah tenggelam dengan kenikmatan lain dari laura.
Kepala laura terkulai kebelakang, meja kerja milik narco hanya cukup menampung dari bokong hingga bahu gadis itu saja.
Meski begitu, laura tetap bisa menikmati bibir seksi narco yang tengah menari di bawah sana.
Rasanya seperti dirinya sedang di obrak abrik oleh gurunya. Tanpa tau sopan santu, tangan laura menjambak rambut narco, melampiaskan rasa nikmat akibat perbuatan pria itu.
"Uuuuuhhhhk! Ahh ahh ahh, pak narco laura suka di jilatin."
***
Laura mengalungkan tangannya pada tengkuk narco dan mengecup bibir pria itu beberapa kali, sebelum akhirnya melumat lembut bibir gurunya itu.
Narco tersenyum di tengah ciuman mereka, setelah menaruh celana kerjanya di punggung kursi tanpa mau repot-repot melepas tautan bibir mereka, narco menarik tengkuk laura agar ciuman mereka semakin intens.
Tangannya dengan pasti bergerilya membuak seragam sekolah laura, melepas kemeja itu dan menaruh di tempat yang sama dengan celananya.
Ciuman mereka terlepas. Narco menurunkan ciuman itu pada perpotongan leher laura dan seketika wangi khas tubuh laura merembak masuk kedalam hidungnya.
"Engghh.." lenguh laura memberikan akses narco menikmati dirinya.
Laura tersenyum tiap kali narco mengecupi daerah sekitar lehernya, rasanya seperti di dambakan oleh pria itu.
Ctak!
Bra laura jatuh kelantai, tangan kiri narko tak tinggal diam setelah berhasil melepas bra milik laura.
Dia pilin nipple kecil laura, sesekali meremas daging bengkak di area dada gadis itu.
"Shhh, emutin dada gue dong." Manja laura setelah mendorong pelan narco, dia tatap pria itu dengan tatapan yang sulit diartikan.
Tapi narco tau betul jika laura puas dengan sentuhan yang narco beri.
"Nanti aja, sekarang saya harus kasih hukuman buat kamu laura. Lebarin paha kamu sekarang!"
Plak!
Tamparan keras narco berikan pada paha mulus milik laura. Pria cukup senang saat laura sedang berulah. Karena itu artinya mode hukuman sedang berjalan, dan narco bisa menyentuh laura dengan kasar sesuai keinginannya.
"Angghhh!" Rengek laura kala 3 jari narko langsung masuk dengan kasar sesaat dia melebarkan pahanya.
Kaki laura yang di lebarkan sambil naik keatas meja membuat pergerakan jari narco semakin gampang.
Gadis pintar..
***
Lanjutan ada di karyakarsa
KAMU SEDANG MEMBACA
Young and Pretty
Short Story(area 21+) JANGAN PLAGIAT, JANGAN REPORT! kalau gak suka just skip.(pure hasil karya aku, jangan ngaku ngaku. Mikirnya susah) cerita tentang laura yang menikmati masa mudanya selama di bangku SMA. Harap bijak dalam membaca, di bawah 18 tahun jangan...