PART 01 // Hari Pertama yang Menyebalkan

86 18 6
                                    


Happy Reading 🌻🌻


Di suatu hari tanpa sengaja kita bertemu, pasti bacanya pake nada, ya? Haha. Betul, itu adalah sepenggal lirik lagu milik penyanyi bernama Anji yang berjudul 'Dia'. Seperti dalam cerita ini, semua berawal dari sebuah ketidaksengajaan.

Safarani Alya Nafisa, seorang gadis manis berkulit sawo matang yang ceria akhirnya dapat kembali lagi ke sekolahnya setelah libur yang begitu membosankan, menurutnya.

Ia cukup populer disekolahnya karena ia termasuk anggota kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dan juga memiliki bakat dalam bidang seni tarik suara. Ia pernah menjuarai lomba menyanyi solo (antar kelas) pada acara HUT RI yang setiap tahun selalu dilaksanakan di sekolahnya dan berturut-turut juga selalu memenangkan perlombaan tersebut.

"Kiri bang," ucapnya lalu memberikan uang pas senilai lima ribu rupiah kepada mamang angkot langganannya kemudian keluar dari angkot tersebut.

Gadis periang yang kini menduduki bangku kelas dua belas Sekolah Menengah Atas itu akhirnya menginjakan kakinya lagi disekolah yang sangat ia cintai setelah dua minggu liburan di Belanda (belakang dapur).

"Akhirnya! Aku gak perlu bantu ibu masak didapur dari pagi sampe siang, pffttt.. lega nya," ucapnya sambil menghela napas lega.

"Oyy!" Teriak seseorang sambil menepuk pundak gadis itu.

Gadis itupun terkejut, "ALLAHU AKBAR!" Teriaknya sambil melompat terkaget-kaget.

Orang-orang yang berada ditempat yang sama sontak menatap tertuju padanya.

"Ehehe maaf maaf, sok lanjut," ucapnya dengan rasa malu.

Gadis itu kembali menghela napasnya, kali ini bukan karena lega, tetapi karena menahan emosi. Ia menoleh kebelakang dengan wajah memerah, namun gadis itu kembali menoleh kedepan sambil mendelikkan matanya karena sudah menduga siapa orang yang sering menjahilinya.

"Ututuu.. maafkan aku Faragoy." Ucap temannya yang tadi telah mengagetkannya.

"Faragoy Faragoy! Nama gua Fara, ya!" Pekik Safarani Alya Nafisa yang dikenal dengan panggilan Faragoy. Eh, maksudnya Fara.

"Uuuu ceritanya ngambek nii, maafkan sahabatmu yang jahil ini," Ucap temannya yang bernama Ara sambil membelai dagu Fara.

Fara yang cemberut dengan mudahnya kembali ke setelan awal.

"Eh, lu kok baru sampe? Kan lu yang berangkat duluan." Tanya Fara pada sahabatnya itu.

"Iya, gua tadi dibawa kakak gua kerumah istrinya dulu buat ambil baju kerja. Lu dianter bapak lu?" Jawab Ara kemudian melontarkan lagi pertanyaan kepada Fara.

"Nggak, bapak gua masuk siang jadi gak bareng deh, yuk ah ke kelas, panas coy ngobrol disini." Jawab Fara sambil menggandeng tangan sahabatnya menuju kelas.

Saat dalam perjalanan menuju kelas, Ara memberikan informasi terhangat. "Eh iya, dikelas gua ada murid baru, laki-laki."

"Terus?" Tanya Fara mengerutkan dahinya.

"Ya gak apa-apa, gua cuma mau ngasih info aja, siapa tau lu minat." Goda Ara.

"Dih apaan sih, gua udah muak tau gak kalo bahas soal begituan." Raut wajahnya berubah menjadi tak bergairah.

"Oiyaa sorry honey, gua lupa." Ucap Ara merasa bersalah karena membuat Fara mengingat masalalunya.

Fyi, Fara memiliki trauma pada masalalunya mengenai masalah percintaan. Pada usianya memang sedang gencar-gencarnya merasakan sebuah perasaan yang bernama Cinta. Ada yang menetap, ada pula yang hanya sekedar singgah, seperti yang dialami oleh Fara.

Proof of Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang