Dan sebagai permintaan maaf ros'e rela membatalkan beberapa pekerjaannya untuk bisa menembus kesalahannya, gadis itu setuju untuk datang makan malam di rumah jihyo. Hubungannya dengan kekasihnya jungkook juga sudah membaik dan jungkooklah yang sudah menyarankan dress yang dipakainya malam ini hingga dirinya terlihat lebih cantik dari biasanya. Jihyo pun berkata demikian saat dirinya baru sampai, menyambutnya dengan sedikit sanjungan.
Mereka duduk dimeja makan setelah para pelayan menyiapkan hidangan lezat yang wanginya sangat mengunggah selera. Tadinya ros'e mengira bahwa koki dirumah itu yang memasak semua hidangan nikmat itu tapi nyatanya jihyolah yang membuat semua makan malam mereka. Para pelayan hanya membantunya memotong dan mencuci bahan-bahan saja. Ternyata selain jago berakting jihyo juga sangat pandai memasak, beruntung sekali calon suami gadis itu bisa memiliki jihyo yang pandai dalam memanjakan lidahnya setiap hari. Andai saja ros'e bisa memasak jungkook pasti akan merasa sangat senang dan bangga memilikinya.
"Kenapa melamun ros'e apa kau tidak suka dengan masakanku?". Tanya jihyo yang sedari tadi hanya melihat ros'e terdiam menatap makanan dihadapannya.
"Ah..tidak, aku sangat suka dengan masakanmu. Kau sangat pandai memasak jihyo".
"Bagaimana denganmu jungkook, apa kau suka dengan masakanku?". Tanya jihyo beralih pada jungkook, sedari tadi pria itu hanya diam menyantap makanan dipiringnya.
Jungkook mengangkat kedua jempolnya. "Makanan di restoran bintang lima bahkan kalah dengan masakanmu jihyo, ini sangat enak. Kau koki yang terhebat".
Jihyo terkekeh mendengarnya. "Terima kasih atas pujiannya, aku sangat senang kalau kalian suka dengan masakanku. Lain kali aku akan mengajak kalian lagi untuk mencoba resep baruku"
"Tentu kami selalu ada waktu jika menyangkut hidangan yang lezat, iyakan ros'e".
Gadis itu hanya mengangguk mengiyakan.
Sebenarnya ada yang mencuri perhatian ros'e saat pertama kali datang kerumah jihyo, dimana kekasih gadis itu?, Tadinya ros'e mengira akan makan malam bersama dengan kekasih jihyo tapi ternyata hanya mereka bertiga, jihyo sendiri tanpa pasangannya. Ros'e ingin bertanya tapi ia merasa sungkan takut jika jihyo merasa terganggu dengan keingintahuannya, oleh sebab itu ros'e memilih untuk diam.
"Jihyo dimana kekasihmu?, Bukannya tadi pagi kau bilang bahwa dia juga akan ikut makan malam bersama kita?". Akhirnya jungkook menanyakan hal itu , ros'e memfokuskan pandangannya pada jihyo yang berhenti memotong steaknya.
"Maaf dia tidak bisa ikut, pekerjaan penting lagi-lagi membuatnya pergi keluar kota. Menghabiskan waktu bersamaku saja sangat jarang apalagi harus makan malam bersama seperti ini, rasanya sangat tidak mungkin. Dia terlalu sibuk".
Jungkook mengangguk paham. "Yah menjadi pria itu sangat sulit, kami harus bekerja keras untuk mempersiapkan masa depan seperti aku harus bekerja keras untuk bisa menikahi gadis cantik di sebelahku". Liriknya pada ros'e.
Gadis itu memukul lengan jungkook malu dan jungkook malah semakin menggoda ros'e membuat jihyo ikut tertawa melihat tingkah lucu diantara keduanya. Mereka melanjutkan acara makan malam dengan mengobrol santai dengan minuman yang telah diisi penuh, mereka bisa saja mabuk jika terlalu banyak minum.
"Jihyo siapa nama kekasihmu?". Tanya ros'e tiba-tiba.
Si gadis park yang sedang meneguk winennya sontak tersedak minumannya, jihyo seketika terbatuk.
Jungkook menyodorkan air putih padanya dan jihyo langsung meraihnya, meneguknya kemudian menatap ros'e untuk menjawab keingintahuannya.
"Ah itu namanya, taehyung, Kim taehyung".
"Kim taehyung, nama yang bagus. Apa pekerjaan taehyung?"
"Taehyung bekerja disalah satu perusahaan terkenal dikota ini. Dia sangat sibuk dan suka pergi keluar kota dan negara tetangga".
"Berapa usianya?"
"27 tahun"
Ros'e ingin kembali bertanya tapi jungkook sudah lebih dulu memegang tangannya sebagai isyarat untuk berhenti. Yah ros'e kembali tersadar mungkin dia sudah berlebihan, jihyo mungkin merasa dirinya sedang diintrogasi tapi dibalik itu semua ros'e sebenarnya ingin tau apakah jihyo berbohong atau tidak sebab sejak dia pertama kali bertanya gadis park itu terlihat gelisah dan sedikit berpikir.
Mereka melanjutkan makan malam itu dengan tenang dan pembicaraan santai mengenai pekerjaan, jihyo mengatakan akan kembali bermain dalam sebuah drama romantis yang ditulis oleh seorang penulis terkenal dari beberapa drama populer namun jihyo belum tau siapa pria yang akan menjadi lawan mainnya sebab produser masih mencari pemeran utama prianya.
Jungkook terlihat tertarik mendengar alur yang jihyo ceritakan dan ros'e bisa merasakan bahwa jungkook mulai mengabaikannya sekarang. Keduanya begitu asik mengobrol mengenai dunia pekerjaan mereka yang mana ros'e sama sekali tidak mengerti. Hal ini sering terjadi jika jungkook sudah bertemu dengan jihyo, jiwa keduanya terlihat sangat sosok, keduanya juga menyukai beberapa hal yang sama termasuk dunia perfilman, cemburu. Tentu saja ros'e sangat cemburu, baginya jika sudah ada jihyo maka dirinya sudah tidak penting lagi, sebenarnya apa hubungan mereka?, Pertanyaan itu muncul beberapa hari ini dibenak ros'e. Semenjak pernah disatukan dalam satu judul drama jungkook dan jihyo jadi sangat akrab.
Tapi ros'e langsung menepis pikiran buruk yang datang ke kepalanya, mungkin sekarang mereka adalah teman baik jadi wajar saja jika mereka sangat akrab, bahkan sampai melakukan kontak fisik.
Ros'e mendorong piringnya kemudian mengelap sudut bibirnya dengan sapu tangan yang telah disiapkan dimeja makan.
"Aku sudah selesai".
Kedua orang itu kemudian menoleh pada ros'e.
"Kenapa kau makan sedikit sekali ros'e, masih ada banyak makanan dimeja. Kau belum mencicipi semuanya, jadi ayo cicipi hidangan lainnya" kata jihyo.
"Maaf jihyo tapi aku harus menjaga bentuk tubuhku, aku seorang model. Aku ada kontrak dengan brand yang sudah mendapukku, tidak sepertimu yang tidak perlu mementingkan bentuk tubuh dalam menjalankan pekerjaanmu" ros'e terdengar sedikit menyinggung jihyo, apa boleh buat dia sudah terlanjur kesal sebab jungkook mengabaikannya karena jihyo yang terus mengobrol dengan kekasihnya.
"Ya kau benar ros'e kau seorang model terkenal tentu tubuhmu harus ideal, tidak seperti aku yang hanya seorang aktris film. Bentuk tubuh tidak terlalu dipedulikan" gadis itu menjeda kalimatnya kemudian melanjutkan "Baiklah aku rasa makan malam sudah selesai, jika kalian ingin pulang silahkan saja".
"Ya aku ada jadwal ke Paris besok, penerbangan pagi aku harus tidur lebih awal" ros'e berdiri dari duduknya lalu melirik kearah jungkook. "Ayo kita pulang".
Jungkook mendengus, namun dia ikut berdiri saat ros'e sudah berjalan lebih dulu keluar dari rumah jihyo. Pria itu merasa sangat tidak enak pada jihyo, jelas sekali bahwa ros'e sengaja mengejek jihyo dengan profesinya, dia benar-benar malu dengan kelakuan kekasihnya.
"Jihyo aku minta maaf, mungkin ros'e tidak bermaksud berkata seperti itu. Tolong jangan diambil hati".
"Tidak apa-apa jeon aku mengerti" ucapnya tersenyum seakan dia baik-baik saja. "Lebih baik kau cepat menemui ros'e sebelum dia ikut marah kepadamu".
"Sekali lagi maaf Hyo" ucapnya yang dibalas anggukan kepala.
Jungkook segera meninggalkan kediaman jihyo untuk menyusul kekasihnya yang sudah menunggunya kesal diluar. Pada saat bunyi mobil sudah terdengar meninggalkan pekarangan suara benda pecah langsung terdengar, jihyo mengacaukan meja makan membuat piring dan gelas terjatuh menyentuh lantai dengan keras. Gadis itu sangat marah bahkan tidak satupun pelayan berani untuk menghentikannya.
"Aku membencimu ros'e"