"EHH... "
didalam kamar mandi callie segera menutupi luka pipinya dengan bedak yang biasanya ia bawa, lalu ia keluar menemui indira dan lia
"loh kalian disini juga?" tanya callie berpura pura
"ga usah pura pura deh kel, lo tadi ngeliat kita trus masuk lagi kenapa?" tanya indira
"haa? gue ga liat lo kok tadi gue balik lagi gara gara kebelet" bohong callie
"lo masih bohong sama kita? gue tau kalo lo bohong kel, tadi ella bilang kalo lo dicegat sama tiga orang dan lo ngaku ke ella kalo mereka temen lo, udah pasti laura sama temen temennya kan? jujur sama kita lo diapain" ucap indira yang
"g-ga kok beneran" bohong callie
"CALLISTA ALIFIA, jawab jujur!" tegas indira membuat callie dan lia takut
"i-iya g-gue di tanyain pr nya aja kok" ucap callie
"trus?"
kringgg
bel masuk berbunyi menyelamatkan callie dari interogasi indira
"udah bell sekarang waktunya bu fitri nnti dihukum yukk" ucap callie mengalihkan pembicaraan dan meninggalkan indira dan lia
"CALLIE!" teriak indira
"udah dir, mungkin dia gaenak buat cerita jangan dipaksa" ucap lia
"gabisa lii, dia kalo ga dipaksa gaakan cerita dan kalo dia ga cerita dia bisa terus diapa apain sama mereka terus drop li, dia udah sering kaya gitu" ucap indira
"yaudah biarin aja dulu, nnti kita tanya baik baik dulu dir, yuk balik takut gurunya udah masuk" ajak lia
merekapun kembali ke kelas dan callie duduk di bangkunya dengan tenang seperti tak ada yang terjadi kepadanya tadi
"gue gatau hati lo terbuat dari apa kel lo kuat banget gue bangga" batin indira menoleh kearah callie
semua siswa kini sudah keluar dari sekolah, callie diminta untuk ella menunggu diparkiran sebenarnya callie sudah menolak namun ella selalu ella yang keras kepala, setelah hampir sepuluh menit callie menunggu ahirnya ella datang
"lama benget sih lu" omel callie
"ya bentar napa, gue tadi dicegat sama temen lo yang tadi trus dikasih coklat nih gue gasuka coklat buat lo aja" ucap gabriel memberikan coklatnya kepada callie
"maksih lo tau deh gue suka coklat" ucap callie menerima coklat dari ella
"tau lah gue siapa lo anjir" ucap ella
"heh mulutnya sentil nih" ucap callie menunjukkan jarinya yang sudah siap untuk menyentil ella
"udah yokk" ucap ella
merekapun pulang dengan motor ella, murid yang masih ada disekolah melihat callie dan ella berboncengan menjadi perbincangan mereka
ihh itu callie anak ips 3 kan
jangan jangan mereka pacaran
duh kok mau ya dia sama si callie
begitulah kira kira perbincangan mereka, sebenarnya callie dan ella mendengarnya namun mereka menghiraukannya karena tak ada yang mengerti hubungan antara callie dan ella disekolahan ini kecuali indira dan lia
diperjalanan ella dicegat oleh tiga motor besar ella diberi kode untuk ikut tiga orang bermotor besar itu
"kel lo ikut gue bentar ya" ucap ella sedikit berteriak
