09. if one day

353 61 1
                                    

Pada pukul 6 pagi dihari terakhir mereka di Jeju, Heeseung terbangun karena dering ponsel milik Jay

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pada pukul 6 pagi dihari terakhir mereka di Jeju, Heeseung terbangun karena dering ponsel milik Jay. Ibu mertuanya menelpon, tetapi Heeseung tak tega tuk membangunkan Jay yang baru tidur 4 jam itu... tentu setelah apa yang mereka lakukan semalaman penuh.

Jadi Heeseung yang mengangkat telponnya, "Halo, Ma?"

"Halo. Kok Heeseung yang jawab? Jay mana?"

"Dia masih tidur. Ada apa? Mama sehat?"

Heeseung beranjak dari ranjang menuju balkon agar suaranya tak mengganggu dan membangunkan Jay. Saat dia membuka pintu balkon, angin pagi langsung menyambutnya, menerpa tubuh bagian atasnya yang tak memakai sehelai benang pun.

"Mama sehat. Cuma mau tahu kabar anak Mama, dia sombong banget semenjak nikah ngabarin cuma seminggu sekali. Bukan kangen! Cuma tiba-tiba kepikiran aja."

Heeseung tertawa kecil, mereka tipe orangtua sibuk yang gengsinya besar tapi tak bisa menahan rindu.

"Jay baik, kan?"

"Iya, Jay baik."

"Syukurlah.. gimana honyemoon kalian? Gak sabar pengen gendong cucu."

"Doain aja."

Heeseung tertawa hambar. Kemudian melirik Jay yang masih betah berbalut selimut.

"Kalian pulang kapan?"

"Rencananya hari ini jam 12."

"Oh, kalau gitu Mama sama Papa jemput di bandara, ya? Mama kangen banget sama Jay.."

Kalimat terakhir diucapkan dengan suara yang pelan, Heeseung mengerti begitu besar wanita itu merindukan anaknya. Seketika dia merasa dia sudah mengambil anak itu dari Ibunya padahal Ibunya masih butuh anaknya. Tak heran, Jay itu anak yang paling disayang.

Alasan mengapa seorang anak sangat disayang orangtuanya, terkadang karena dia adalah anak yang ditunggu-tunggu, atau dia anak yang sangat pintar serta begitu membanggakan, atau karena dia sakit-sakitan dan pernah melalui peristiwa yang berat sehingga orangtua begitu takut jika itu terjadi lagi.

Diantara alasan itu, yang terakhir jadi jawaban mengapa Jay begitu disayang.

"Iya boleh, Ma. Aku gak bakalan ngasih tahu Jay, biar kejutan."

"Mama harap dia bahagia sama kamu. Kadang Mama mikir.... perjodohan ini berat gak sih buat kalian?"

"Mama gak usah khawatir, Jay baik-baik aja sama aku. Aku bakal jaga dia. Juga perjodohan ini bukan paksaan, kita yang memilih."

"Ya... Mama cuma kepikiran, apa mungkin sebenarnya Jay masih pengen nikmati masa lajangnya dan belum siap nikah. Mungkin ini terlalu cepat, Heeseung... tapi kamu udah cinta dia belum? Hahh... siapa aku bisa menghakimi kalian? Kalau suatu hari kamu memang gak bisa membahagiakan dia, tolong kembalikan pada kami--"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 5 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Something called love [HeeJay]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang