Butuh waktu untuk seorang myung jun agar bisa menguasai rasa heran dan menyusun kalimat tanya untuk dikeluarkan , sedangkan kamu yang saat ini sedang duduk di kursi putar berwarna abu - abu , berbeda dengan myung jun yang tampak heran , kamu malah tetap dengan sabar , menunggu senior kamu di kampus ini untuk mengutarakan maksudnya , meskipun kamu tahu kalau kedatangan myung jun ini ke klinik milik orangtua kamu untuk berobat
" kok lo bisa ada disini ? bukannya ini kliniknya dokter rania ya ? " setelah menghabiskan waktu selama bermenit - menit lamanya untuk bisa menyusun kalimat , akhrnya myung jun pun bisa membuka suaranya dan bertanya tentang keberadaan kamu disini , mendengar pertanyaan si senior kamu ini , sambil terkekeh pelan , kamu pun menjawab pertanyaan myung jun dengan menggunakan bahasa formal
" dokter rania itu mama aku , tapi hari ini mama lagi gak bisa praktek di klinik , karena harus ikut seminar kedokteran di FK kampus IRU , jadi mama minta tolong aku buat gantiin posisi mamaku disini , terus kakak dateng kesini keluhannya apa ? " tanpa melepaskan masker medis berwarna biru yang menutup setengah wajah kamu .
Tanpa ragu - ragu , myung jun pun segera saja mengatakan beberapa keluhan yang memang dia rasakan selama beberapa hari belakangan ini , seperti sakit tenggorokan , sakit kepala dan juga telinga kanan terasa berdengung , sambil myung jun menyebutkan satu persatu keluhannya ini , kamu dengan sigap mencatatnya di berkas untuk pasien baru , setelahnya kamu juga bertanya apa senior kamu ini merasa sakit di seluruh atau di bagian - bagian tertentu di badan
" kalo meriang sih gak ada , paling cuma sakit tenggorokan , sakit kepala sama telinga kanan tuh kedengerannya berdengung aja gitu " jawab myung jun sambil mengingat - ingat apa saja gejala yang dia rasakan selama beberapa hari belakangan ini , mendengar jawaban myung jun ini , kamu pun menganggukkan kepala
" kalo gitu , sebelom aku kasih resep obat , kita suntik aja dulu ya kak " katanya kamu sambil berdiri dan meminta myung jun untuk berbaring diatas ranjang periksa yang ada di seberang kiri meja kerja milik mama kamu . sembari merebahkan dirinya diatas ranjang , myung jun pun sebetulnya merasa terkejut dan sedikit ketakutan , karena dia tidak percaya kalau dia akan disuntik oleh juniornya kampusnya .
Sementara itu , kamu dengan sigap menyiapkan peralatan yang memang kamu butuhkan , yaitu kapas alkohol , suntikan dan obat yang sesuai . dengan bermodal ilmu yang kamu serap selama menjadi asisten dokter yang juga berstatus sebagai mama kamu sendiri , kamu dengan cekatan membawa barang - barang ini dan menaruhnya diatas meja yang berada di dekat kepala myung jun .
Dengan sangat hati - hati , kamu menyuntikkan obat di bagian pinggang belakang senior kamu ini setelah membasahi area itu dengan kapas alkohol . begitu kamu menyadari kalau myung jun dihinggapi rasa tegang , kamu pun terkekeh
" tegang banget sih kak , santai aja kali kak , cuma disuntik aja kok , bukannya dimutilasi " celetuk kamu sambil melepaskan jarum suntik ini dari titik yang dengan sigap kamu tempelkan kapas dan plester . mendengar celetukan kamu , bukannya merasa lega , myung jun malah merasa semakin tegang .
Setelahnya myung jun pun bangun dari posisi berbaringnya dan turun dari atas ranjang periksa dan menerima resep obat yang sudah kamu siapkan sejak tadi lalu segera berpamitan keluar dari ruangan ini .
MJ (Kim Myung Jun)
YOU ARE READING
Astro Imagines
DiversosJust an imaginable story between you and Astro members ! ENJOY !