بسم الله الر حمن الر حيم...
Semoga kalian semua suka dengan ceritaku, jujur sebenernya aku ragu sama ceritaku sendiri. Ini aja aku modal nekad.
Maaf kalau banyak typo nya atau ada alur yang gak nyambung, soalnya ini cerita pertamaku...Selamat membaca.....
Happy readingg......
Seorang gadis kecil tengah menangis seorang diri di kursi taman.laesha nama gadis kecil itu ,namun kerap dipanggil esha, usia nya baru menginjak 7 tahun. Alasan dirinya menangis karena dirinya baru berpisahdengan kedua temannya yang harus pindah keluar kota karna orang tua mereka yang di pindah tugaskan.
"hiks..hiks... hiks.. sekarang esha gak punya temen main... Temen esha kan cuman fiya sama icha.. Hiks... Hiks... Huwaaaa.... Kenapa kalian ninggalin esha, esha gak punya temen main sekarang... Huwaaa.. Fisa,ichaa..hiks..hiksss.... "isaknya terus berteriak.
sudah satu jam lebih esha menangis seorang diri di taman, namun gadis kecil itu masih belum mau untuk berhenti.sampai ketika ada seseorang yang menghampirinya dan duduk di samping esha, namun masih ada jarak di antara keduanya.
"kamu kenapa nangis? "tanya seseorang itu.seketika esha menoleh kesampingnya ,dengan air mata yang masih berlinang dan ingus yang masih meleber esha menatap orang disampingnya tanpa berkedip.
Anak laki laki yang di perkirakan usianya 10 tahunan yang duduk disamping esha dengan sedikit berjarak.
Merasa pertanyaannya di abaikan anak laki laki itu menoleh kesampingnya dan yaaa, tatapan mereka bertemu namun itu tak berlangsung lama karna anak laki laki itu langsung kembaliengalihka pandangannya ke arah lain dan beberapa kali berucap istigfar.
"kamu kenapa baca istigfar? Emangnya aku mirip setan apa? "kesal esha karna anak laki laki itu malah mengucap istigfar saat bersitatap dengannya.
"maaf sebelumnya, aku istigfar bukan karna itu. Tapi kita bukan mahram untuk saling tatap, makanya aku istigfar. Karena aku gak mau dosa. "jelas anak laki laki itu.
"oooohhh esha kirain.. "esha menganguk nganguk seolah paham. Padahal mah boro boro paham ngerti aja engga."oh iya soal jawaban pertanyaan kamu tadi. Kenapa esha nangis? Karena esha baru pisah sama sahabat esha."ucap esha lesu.
"sabar yaa, suatu hari nanti kalau Allah menghendaki kamu untuk kembali bertemu dengan sahabat kamu itu kamu pasti ketemu. "anak laki laki untuk berusaha menenangkan dan memberi sahabat pada esha. Dan esha hanya menganguk kecil.
"oh iyaaa, kita belum kenalan. Aku laesha tapi suka di panggil esha. Kalau kamu siapa?? "esha mengangkat tangan kanannya untuk saling berkenalan.
Anak laki laki itu memandang tangan esha yang terulur lalu sekilas memandang wajah esha,kedua tangannya terangkat dan disatukan di depan dadanya
"Ravinra. Panggil aja Ravi."jawab ravi. Nama anak laki laki itu.
Mata esha mengerjap beberapa kali memandang tangannya yang terangkat lalu dengan segera menarik kembali tangannya.
"kamu kok sombong banget sih! Masa tangan esha gak di jabat balik? "ketus esha merasa kesal.
"maaf,tapi kita bukan mahrom.bukan hanya saying tatap saja kita tidak boleh tapi saling bersentuhan pun kita tidak boleh. "Cetus ravi berusaha memberi pemahaman.
"ohhh... Tapi gimana caranya supaya esha sama kamu bisa sentuhan ???Kalau esha jadi istri kamu aja boleh nggak??? "tawar esha polos .padahal mah dia sendirinya pun gak tau apa itu istri, hanya saja dia pernah mendengar waktu itu kakaknya menawarkan untuk menjadi istri dari temannya.
"memangnya kamu tau apa itu istri? "Tanya ravindra dan langsung dibalas gelengan kecil dari laesha"memangnya apa? "laesha Lansung bertanya balik.
"besar dulu baru kamu akan tau apa itu istri. "ucap Ravi enggan memberi tahu.
Laesha menggangguk kecil "okelah. Tapi pokoknya esha mau jadi istri kamu. Kalau bahasa arabnya ituuu.... Zaujati.... "esha menggantungkan ucapannya tak sengaja matanya menangkap tulisan di kopiah Ravi "Gus Ravi. "lanjut esha membaca tulisan di kopiah Ravii.
أنت تقرأ
Zaujati Gus Ravi
Teen Fiction"pah, Kalau memang laesha udah nikah,siapa yang jadi suami laesha? "Tanya laesha penasaran dengan sosok Laki Laki yang menikahinya. "suami kamu itu Ravi, Dia putra bungsu kiyai Ahmad, sahabat ayah sekaligus pemilik pesantren Di Jawa Timur. Pesantren...