Dalam reinkarnasi kali ini Sunghoon adalah seorang mahasiswa tingkat akhir yang sedang menyelesaikan studinya di sebuah universitas besar, dia baru pindah ke kampus pada hari ini.Saat pertama kali menginjakkan kaki di kampus, Sunghoon langsung menarik perhatian karena ketampanan dan sikapnya yang terkesan 'berkelas.' Banyak mahasiswa yang berbisik-bisik, mengira Sunghoon mungkin anak dari keluarga kaya atau punya posisi penting. Sunghoon, meskipun tersenyum sopan, tetap fokus pada tujuannya: menemukan kembali Putri Nunara yang sangat dirindukannya
Sunghoon baru saja tiba di kampus, pikirannya dipenuhi oleh kelulusan dan masa depannya. Namun, semua itu berubah ketika pandangannya tiba-tiba tertuju pada seorang pria yang berlari tergesa-gesa ke arah gedung fakultas.
Pria itu mengenakan hoodie hitam, celana jeans robek, dan rambut acak-acakan-sosok yang tampak sangat berbeda dari mahasiswa pada umumnya. Tapi yang paling menarik perhatian Sunghoon adalah perasaan aneh yang muncul dalam hatinya saat melihat pria itu. Sesuatu tentang pria itu terasa sangat familiar.
Pria itu, mengutuk pelan saat melihat jam di pergelangan tangannya. "Anjg Telat lagi," gumamnya dengan nada kasar. Tanpa menunggu lebih lama, dia berlari ke dalam gedung dan menuju ke kelasnya, tak menyadari bahwa ada sepasang mata yang mengawasinya dengan intens.
Sunghoon berhenti sejenak, mencoba memahami perasaan yang tiba-tiba muncul dalam dirinya. Ada sesuatu tentang pria itu-caranya bergerak, sorot matanya-yang membuat jantung Sunghoon berdebar lebih cepat. Seakan-akan seluruh dunia di sekitarnya memudar, menyisakan hanya satu kesadaran yang menyakitkan: pria itu adalah Putri Nunara.
Dengan keyakinan yang mendadak, Sunghoon memutuskan untuk mengikuti pria itu. Ia berjalan dengan tenang ke arah gedung yang sama, menunggu di luar kelas tempatnya masuk. Waktu seakan berjalan lambat saat Sunghoon menunggu, matanya terus terpaku pada pintu kelas tersebut.
Setelah beberapa saat, bel tanda akhir kelas berbunyi, dan para mahasiswa mulai keluar. Sunghoon berdiri tegap, memperhatikan setiap orang yang keluar hingga akhirnya, dia muncul. Pria itu melangkah keluar dengan ekspresi acuh tak acuh, bahkan sedikit frustasi, sama sekali tidak menyadari bahwa seseorang menunggunya di luar.
Sunghoon berjalan mendekat hingga saat sosok itu berbalik hampir menabraknya
"Anjg kaget gua"
Ia berucap konstan menatap Sunghoon yang juga kini menatapnya tanpa berkedip. Sahabat pria itu berdiri kebingungan disampingnya"Tuan Putri?" ujar Sunghoon tanpa sadar. Sosok itu menatap dengan Ekspresi bingung dan marah langsung muncul di wajahnya. Dia menoleh tajam ke arah Sunghoon, alisnya berkerut dalam kebingungan. "Apa? Lo ngaco ya?" ia berkata dengan nada kasar, jelas tersinggung. Orang2 disekeliling mereka menatap heran juga ke arah Sunghoon
"Tuan putri... "
Ujarnya lagi"Gua cowo anjg"
"Napa lo? Salah kelas ya? Kelas sastra di sebelah sana" ujar pria disebelah nya
Sunghoon terdiam memperhatikan bagaimana setiap ukiran wajah itu, memperhatikan setiap detail dan warna yang ada, cantik tapi berantakan, banyak luka lebam merah di pelipis dan pipinya. Bibirnya lecet dengan pelester kecil menempel disana, tapi matanya, bibirnya, hidungnya bahkan raut muka tak sukanya sangat amat persis, dia tak salah lagi. Dia benar2 menemukannya, setelah perjalanan panjang yang menguras energinya, Sunghoon kembali menemukan putri nunara, senyum dibibirnya tak lagi bisa ia hadang, telukis begitu saja dengan sangat bahagia..
Sementara sosok itu semakin menatap heran pada Sunghoon
"Ga jelas lo" sambil melangkah pergi bersama sahabatnya"Lo kenal nu?"
"Kaga tau anjg ga jelas"
"Pangeran lo kali itu haha"
"Dih"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bound
FantasyTentang bagaimana takdir telah mengikat sunghoon dan sunoo pada takdir cinta yang tidak bisa mereka hindari