Move On

0 0 0
                                    

Ini kisah lanjutan cinta yang berakhir tragis. sebuah Kisah lanjutan dari kisah kisah cinta yang tragis .

Aron pria yang berumur 30 dangan badan lusu ia berjalan perlahan masuk kedalam rumah  ia selesai dari permakaman istrinya meninggal. Mereka sudah berhubungan selama 7 tahun. 4 tahun pacarana dan 3 tahun menikah.

Kenapa?

Kenapa? Kata Aron yang duduk diam menatap terus foto pernikahan mereka yang letak di meja dekat samping remot tv.

Ia merasa sangat berduka kehilangan seseorang yang sangat penting di hidupnya. Tapi anehnya ia tidak menangis hanya memasang wajah datar itu. Yang hanya menatap wajah istri di foto itu. Aron dengan kesal menggenggam rambutnya ia berkata “kenapa monster itu ada di hidupku “.

Monster yang di maksud Aron ialah sebuah tumor. 1 satu yang lalu ferya istri Aron ditemukan tumor di paru-parunya. Entah kenapa Freya waktu itu tidak takut mendengar hal itu. Bahkan itu masih menenangkan Aron.

Aron tertidur di sofa malam itu sekitar jam 8 malam. Aron merasa ia tak sanggup untuk masuk kemarnya ia rasa sang istri tidur disana.

Paginya aron bangun dengan adaan kaget ia seakan mendengar suara istrinya untuk ajak ia sarapan. Ia saat bangun ia lanjut dengan mandi. Selesai mandi aron membuka jendela ia rasa seakan langit hari sangat mendung. Aron memutuskan untuk membawa jas hujan di dalam jok motornya.

Ia berusaha melanjutkan harinya seperti biasa. “ sebelum bertemu kau, aku juga terbiasa sendiri”. Ujar aron sendiri sambil menatap langit.

Sampainya di kantor, ia menyapa David teman kantor sebelah mejanya.

“ semangat terus bro”. David berusaha menyemangati Aron saat itu.

Sepanjang hari di kantor aron cendrung diam saja. Aron ia hanya fokus menatap layar komputernya bahkan ia menolak ajakan David makan siang.

hari itu sifat aron berubah dulu aron adalah orang cerewet dan banyak omong bahkan ia dijuluki oleh satu kantor sebagai karyawan tercerewet sepanjang masa. Bahkan hari itu ia bahkan tidak tersenyum sepanjang hari.

Aron berpikir sejak tidak adanya Freya di hidupnya seakan warna di hidupnya juga menghilang. Sekarang dunianya seperti gambar tanpa warna lagi.

6 bulan berlalu sejak kematian Freya. Aron masih menjalani hidup dengan terpuru. Ia hanya hidup tapi tidak menjalani hidupnya. Suatu hari aron duduk sambil termenung menatap kopinya. Sampai kopinya tak panas lagi. Sahabatnya meyapanya dengan marah.

“sampai kapan sih lo kayak giii”. Teriak sahabatnya di cafe yang awalnya berisik menjadi dia. Semua orang di sana menatap mereka.

“ ada apa sih?”. Dengan senyum Aron menyapa sahabatnya itu.

Sahabatnya mengelengkan kepalanya” gak ron. Lo gak usah bergitu jangan menatapkan seakan semua baik baik saja. Gua tahu bahwa lo itu sedang tidak baik-baik saja.” Sahabat dalam menatap aron dengan wajah yang kecewa.

Aron tak berkata apa ia bahkan tak sangup melihat mata David. Aron memasang wajah putus asa “ lo gak usah sok semangatin gua vid, gak gerti apa yang gua rasain sekarang”. Kata aron dia dengan suara pelan.

David diam ia seakan tak tahu lagi ingin berkata apa bahkan untuk memaki aron joga gak bisa.

“ seenggaknya lo cerita ke gua, kalau lo gak bisa berilah waktu untuk diri kau untuk berduka ron”. Kata David dengan pasrah. Perlahan dia berjalan meninggalkan aron sendirian.

Aron sekarang merasa binggung akan apa yang dia ingin lakukan dengan hidupnya sekarang. Sampainya di rumah aron bahkan masih terasa aura keberadaan istrinya. Aron langsung tidak ia tak memiliki energi untuk ganti bajunya.

Cerpen ALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang