BAB 1

25 0 0
                                    

Terik matahari sangat menyengat di siang hari seorang gadis cantik sedang mengendarai motor maticnya ia baru saja pulang dari sekolah, keringat membasahi pipinya yang terbalut oleh cadar karena cuaca begitu panas ia pun mampir sejenak di warung yang tidak jauh dari sekolahnya untuk membeli minuman.

Setelah selesai ia pun istirahat sejenak di warung itu, beberapa menit kemudian ia pun mengendarai motornya menuju ke arah rumahnya.

Husna Syahira Yasmin biasa di sapa Aira ia adalah seorang gadis yang memiliki paras yang cantik, hidung mancung, mata sayu, pipi chubby, bibir tipis, dan memiliki wajah yang begitu manis dan amat meneduhkan namun sayang wajahnya selalu tertutup oleh cadar sehingga banyak orang-orang di sekitarnya tidak tahu rupa wajahnya. Aira memiliki sifat pendiam dan juga dingin namun ia akan ramah jika hanya kepada orang terdekat saja.

Ayahnya yang bernama Farhan Al-Ayyubi ia seorang dokter spesialis bedah sekaligus pemilik rumah sakit di bandung, sedangkan ibunya bernama Yasmin Arsyila pemilik restoran terbesar di kota yang sama.

****

Lima belas menit berlalu ia telah sampai di mansionnya kemudian dia memasukkan motornya ke dalam garasi setelah itu ia masuk ke dalam rumahnya suasana begitu sepi hanya ada ART dan yang lainnya, sudah biasa seperti ini karena kedua orang tuanya sangat sibuk mengurusi bisnis mereka.

"Assalamualaikum," ucap Aira.

Tidak menunggu lama datanglah seorang wanita paruh baya bernama mbok Yatmi ia merupakan pembantu di rumah Farhan dan Yasmin ia sudah bekerja puluhan tahun, mbok Yatmi lah yang pernah mengurus Aira sedari kecil maka tidak heran jika kedekatan antara mbok Yatmi dan Aira bak ibu dan anak. Sehari-harinya mbok Yatmi selalu menemani Aira di saat Aira kesepian ia juga memiliki dua orang kakak laki-laki namun keduanya sedang berada di luar negeri sehingga ia hanya sendiri.

"Wa'alaikumsalam non Aira sudah pulang? Makanannya sudah mbok siapkan di meja makan ya non" ucap mbok Yatmi.

"Iya mbok Aira ke kamar dulu ya mbok mau mandi dulu udah bau asem badannya hehe," ucap Aira terkekeh.

"Ya sudah non mandi dulu setelah itu makan ya," ucap mbok Yatmi.

"Oke mbok," Aira pun meninggalkan mbok Yatmi ia menaiki tangga untuk ke kamarnya.

Ceklek!

Ia pun membuka pintu kamarnya lalu menggantungkan tas dan seragam sekolahnya lalu beralih ke kamar mandinya untuk membersihkan diri.

Dua puluh menit berlalu ia pun sudah menyelesaikan ritual mandinya kemudian berganti pakaian setelah itu ia merebahkan dirinya sejenak di atas ranjang miliknya.

****

Setelah makan siang Aira memilih duduk di gazebo sembari menikmati semilir angin di siang hari dan pemandangan bunga-bunga yang bermekaran sembari membaca novel kesukaannya.

Drttt Drttt

Ponsel milik Aira pun berdering tanpa fikir panjang ia pun mengangkat panggilan tersebut.

"Assalamualaikum Ai," sapa seseorang dari seberang sana.

"Waalaikumsalam ada apa?" tanya Aira.

"Ai bisa temenin aku enggak?"

"Untuk?"

"Eum nanti malam aku mau di khitbah Ai,"

"Serius kamu Na kenapa tiba-tiba gini?" tanya Aira dengan raut wajah terkejut.

"Hehe sebenarnya udah lama sih orang tua aku mau jodohin aku,"

"Hm gitu ya sama siapa di jodohinnya?"

"Orang yang selama ini aku kagumi Ai aku gak nyangka aja Ai doa aku selama ini Allah kabulkan nanti kamu tau kok orangnya pokoknya kamu jangan lupa nanti malam ba'da maghrib kamu ke rumah aku ya Ai,"

"Hm iya-iya nanti aku dateng,"

"Beneran ya? Awas kalo gak dateng aku tungguin loh"

"Berisik aku mau lanjutin baca buku dulu bye assalamualaikum,"

Tut

Telfon di matikan secara sepihak oleh Aira sementara di seberang sana seorang gadis sedang menggerutu akibat ulah temannya.

"Ck kebiasaan ngeselin banget jadi orang tunggu udah selesai kek ini langsung di matiin aja untung sahabat sendiri kalo bukan udah di geprek aja seperti ayam hihi," ucap gadis itu.

SEMPURNAKAN AKU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang