BAB 4

4 0 0
                                    

****

Rumah sakit advent bandung

Sampailah mereka di rumah sakit milik keluarga Farhan para petugas dan beberapa dokter datang menghampiri membawa sebuah brankar, Aira segera di baringkan di atas brankar lalu mereka membawa ke ruang UGD untuk memberikan pertolongan.

Saat ini abah Farhan dan ummah Yasmin sedang menunggu anak mereka, tak berselang lama datanglah keluarga besar Aira.

"Apa yang terjadi pada cucuku Farhan Yasmin?" tanya nenek Aira bersama Rosalina.

"Mama sabar dulu ya ma kita tunggu kabar dari dokter setelah Aira siuman kita akan tanyakan ke dia langsung tunggu dia sampai benar-benar membaik," ucap abah Farhan beliau pun hanya mengangguk pasrah.

"Atas keluarga pasien Husna," ucap dokter Sandi.

"Iya dok bagaimana keadaan anak kami?" tanya abah Farhan.

"Nona Aira baik-baik saja dok dia hanya dehidrasi saja akibat pingsan untuk sekarang jangan di ganggu dulu biarkan dia istirahat yang cukup agar ketika dia sadar sudah lebih baik," ucap dokter Sandi.

"Baik dok apakah kami boleh melihat pasien?" tanya kakek Ayyubi.

"Boleh silahkan asal tidak mengganggu istirahat pasien," jawab dokter Sandi.

"Baik dok terima kasih," ucap abah Farhan.

"Baik saya permisi masih ada pasien yang harus saya urus," ucap dokter Sandi lalu di angguki oleh mereka.

Mereka semua pun akhirnya memasuki ruangan dimana Aira di rawat terlihat Aira masih memejamkan matanya.

"Aira ini ummah nak bangun sayang kamu semua menunggu kamu nak," ucap ummah Yasmin bulir air matanya tak henti mengalir ia sangat bersedih melihat keadaan putri mereka.

****

Satu jam berlalu namun Aira tak kunjung sadar namun mereka tak hentinya berdoa agar anak mereka cepat sadar.

Jari-jari Aira bergerak ummah Yasmin yang menyadari itu ia tersenyum binar.

"Aira nak ini ummah nak," ucap ummah Yasmin.

"Aira sudah bangun nak?" tanya papa Ayyubi.

"Sudah pa bah panggilkan dokter bah," ucap ummah Yasmin.

"Tunggu sebentar abah panggilkan dulu," ucap abah Farhan gegas ia memanggil dokter untuk memeriksa keadaan putri mereka. Dokter pun datang menghampiri lalu memeriksa keadaan Aira.

"Gimana dok?" tanya abah Farhan.

"Nona Aira baik-baik saja dok hari ini dia bisa pulang," ucap dokter Sandi.

"Alhamdulillah," ucap mereka bersamaan.

****

Setelah dari rumah sakit Aira lebih banyak beristirahat bahkan Aira sendiri malas untuk keluar.

Ceklek!

Pintu terbuka terlihat wanita paruh baya menghampirinya dia adalah ibu Rosalina dengan membawa nampan berisi sepiring nasi dan segelas air tak lupa obat yang di berikan oleh pihak rumah sakit.

"Bagaimana keadaanmu nak?" tanya ibu Rosa.

"Baik oma," jawab Aira sekedarnya semenjak kejadian itu Aira lebih banyak diam sehingga rumah terasa sepi.

"Sudah nak ikhlaskan dia kamu berhak bahagia daripada melamun enaknya kita keluar jalan-jalan hitung-hitung menghilangkan bosan," ucap ibu Rosa.

"Hm Aira mager oma maunya di kamar aja," ucap Aira.

"Aira dengerin oma sayang semakin kamu di rumah bukan semakin membaik malah bertambah buruk kita cari kesibukan di luar siapa tau bisa mengurangi beban," ucap ibu Rosa nampak Aira berfikir sejenak ada benarnya ucapnnya dalam hati.

Lima belas menit berlalu Aira telah selesai dengan merias lalu ia menghampiri neneknya untuk jalan-jalan terlihat neneknya sedang duduk di sofa ruang tamu.

"Ayo nek," ajak Aira, mereka pun akhirnya pergi ke sebuah tempat.

SEMPURNAKAN AKU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang