Rasa Sakit

BAB 33

Belajar malam di Sekolah Menengah No. 3 berakhir pada pukul 9.30. Yu Louyin dan detektif swasta yang meneleponnya membuat janji di sebuah kafe yang tidak jauh dari sekolah.

Wajah putih anak laki-laki itu tidak berdarah seperti selembar kertas dan dia tidak tahu apakah itu tertiup angin dingin atau semacamnya.

Ada kemarahan yang dalam di antara alisnya yang gelap dan penampilannya membuat takut.

"Tuan muda Yu, apa anda....." Pria itu dengan ragu-ragu bertanya. "Dalam suasana hati yang buruk?"

"Tidak ada." Yu Louyin melambaikan tangannya, nadanya dalam dan dingin.

"Katakan sesuatu."

Tiga hari yang lalu, dia menghubungi detektif swasta bernama Ren Yu ini dan memintanya untuk menyelidiki beberapa hal. Beberapa penyelidikan tentang masa lalu Bai Xunyin.

Yu Louyin tahu bahwa dia bersikap sedikit kejam dengan cara ini. Tetapi karena sudah menggunakan perilaku baik dan itu tidak bisa mendapatkan gadis itu kembali, dia harus bersikap kejam.

"Tuan muda Yu, ini adalah informasi tentang gadis yang anda minta saya selidiki."

Ren Yu mendorong setumpuk map tipis di depan Yu Louyin, dengan ekspresi serius di wajahnya.

Yu Louyin menunduk dan melihat map itu, mengetahui bahwa ini adalah masa lalu Bai Xunyin yang tidak dapat dia sentuh.

Kemudian dia menggosok tangannya yang membeku dan memutar benang yang membungkus di sekitar mulut kantong map itu.

Beberapa lembar kertas jatuh dari map, berisi masa lalu dan masa kini Bai Xunyin.

Yu Louyin menunduk dan melihat lebih serius daripada saat dia membaca kertas ujian. Dia sepertinya tidak dapat memahami kata-kata sederhana hitam dan putih di kertas, dan ekspresinya menjadi lebih serius.

Tanpa sadar dia mencubit kertas itu dengan jarinya, seolah-olah dia sedang mencoba merobek kertas tipis itu.

Terutama ketika dia melihat kalimat Ayah Bai Xunyin, Bai Hongsheng dikejar karena hutang dan jatuh hingga koma. Pupil matanya dengan cepat menyusut.

"Tuan Yu, ayah teman sekelasmu Bai Xunyin, Bai Hongsheng adalah seorang pengusaha. Dalam bisnis logistik, keluarga mereka kondisinya cukup baik pada tahun-tahunnya, tetapi kemudian krisis keuangan dan jatuhnya pasar saham. Ketika perusahaan kecil dan menengah  semuanya menjadi umpan meriam.... Keluarga Bai juga menjadi umpan meriam."

"Keluarga Bai mengalami kebangkrutan, juga banyak hutang dan rumah yang digadaikan ke bank tidak cukup. Jadi dia harus meminjam uang dari rentenir untuk melunasi hutangnya." Ren Yu menghela nafas.

"Dikatakan bahwa ketika Bai Hongsheng diblokir ke atap oleh penagih hutang dan melompat. Putrinya, yaitu Bai Xunyin menonton dari samping."

Yu Louyin mengangkat kepalanya tajam dan menatapnya. "Apa katamu?"

"Tahun itu setelah Bai Xunyin lulus SMP sekolah dan mengikuti ujian masuk SMA. Dia dan Bai Hongsheng dipaksa ke atap oleh penagih utang dan kemudian ambulans datang...... " Ren Yu berhenti dan berkata dengan hati-hati.

"Satu orang terluka, tetapi dua orang pergi ke rumah sakit. Bai Xunyin tidak dapat berbicara karena kejadian ini."

Dalam dunia kedokteran, hal ini disebut gangguan stres pascatrauma. Yang juga dikenal sebagai PTSD.

Hanya saja bagi seorang gadis kecil Bai Xunyin, pukulan yang harus dia tanggung agak terlalu kejam.

Semakin banyak Yu Louyin mendengarkan, semakin seram ekspresinya. Menyebabkan suara Ren Yu menjadi lebih semakin mengecil dan pelan tanpa disadari, hingga pada akhirnya menjadi sunyi.