3

208 19 0
                                    

"Bye, Anthony!"

Anthony melambaikan tangannya keluar kaca mobil kepada kawanan tim orkestra yang pergi lebih dulu dari gedung symphony. Mereka baru saja menyelesaikan gladi kotor konsernya yang mendadak. Anthony dan timnya sadar penampilan mereka masih belum sempurna. Namun demi menesuaikan jadwal Ayah Niana, sang promotor acara, mereka tampil seadanya dan terpaksa selesai di lima menit pertama karena dianggap terlalu mengecewakan.

Pasrah, itulah Anthony. Dengan rendah hati dia menerima kritikan itu dan menyanggupi permintaan ayah Niana tentang gladi kotor yang harus  diadakan lagi senin lusa. Yang artinya tidak ada hari libur, minggu besok dia dan timnya harus datang lagi untuk berlatih.

Drrt...

Handphone berdering. Anthony yang sedang melajukan mobilnya keluar dari parkiran pun merogoh saku celana jeansnya. Segera mengangkat panggilan telpon itu setelah melihat nama yang tertera di layar, sang ibunda, Maminya.

"Ya, mi?"

"Aduh kalian susah banget mami hubungi sih. Gisella gak angkat telpon, kamu di whatsapp gak balas juga."

"Sorry, Anthony baru selesai gladi tadi. Ada apa?" tanya Anthony sambil meletakkan ponselnya sebelah kursi karena jalanan sore itu cukup lenggang dan dia ingin melajukan mobilnya lebih cepat.

"Mami mau ajak kakak kamu lunch di luar. Makanan di arisan tadi nggak bisa mami makan sama sekali. Enggak enak, pedas semua. Sebel mami,"celotehan maminya membuat Anthony tertawa pelan. "Mami lagi on the way ke PI. Cepetan suruh kakak kamu siap-siap. Tolong tanya dia, mau dijemput atau ketemuan aja."

"Aku masih di jalan, mi. Coba call kakak lagi aja."

"Eh, kamu belum sampai rumah?"

"Belum," jawab Anthony sambil menggelengkan kepala seakan-akan maminya bisa melihat. "Oh, ya. Tadi pagi kayaknya dia bilang mau jalan sama Edgar."

"Teman cowoknya yang itu?" Terdengar suara maminya yang berdecak. "Yaudah, kalau gitu kamu aja yang ke sini. Ih, mami mau makan sushi tapi yang berkuah enak juga. Menurut kamu gimana?"

"Aku udah lunch di gedung sama anak-anak orkes tadi."

"Terus ini maksudnya mami makan sendirian, dong?"

"Iya...?"jawab Anthony sambil menaikan bahu.

 "Males deh punya anak gak ada yang seru,"celetuk maminya sehingga Anthony pun tertawa.

"Apa sih mi. Makan di rumah aja deh. Nanti pulang Anthony titip ice cream yang biasa."

"Aduh mami males makan di rumah, mau jalan-jalan sekalian belanja baju juga. Ice creamnya nanti mami bawain deh kalau udah pulang."

"Oh, okay terserah mami aja."

"Yaudah, bye."

"Bye. Hati-hati, mi."

Panggilan ditutup. Ketika Anthony mengambil handphone miliknya,  ada pesan masuk yang terpampang di layar. Itu dari Niana dan Anthony menghela nafas pelan.

Kak Niana

Anthony

Papa bilang gladi kamu tadi kacau wkwk malu-maluin aja

Jam makan siang nanti aku call kamu. Aku mau tau cerita jelasnya gimana.

///

Ada sebuah motor sport hitam depan garasi rumahnya. Anthony yang biasa langsung memasuki mobilnya ke dalam terpaksa memarkir di luar rumah. Dia tahu motor tersebut milik salah seorang teman laki-laki Gisella, Edgar. Akhir-akhir ini kakaknya itu sering bepergian bersama edgar, yang Anthony duga mereka sedang dekat sejak Gisella putus dengan mantan kekasihnya satu bulan yang lalu. 

own you ; flychioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang