2

354 22 2
                                    

Pertama kali Anthony bertemu dengan Niana adalah saat dirinya diajak bergabung oleh Chandara, sang sahabat, ke UKM orkestra di kampus. Mereka bertiga mengenyam pendidikan di universitas yang sama. Niana ada di semester tingkat akhir bersama Chandra, sementara Anthony masih mahasiswa baru. 

Saat itu Anthony sudah dibuat jatuh hati melihat sosok Niana yang ramah, cantik, percaya diri, dan luar biasa ketika memainkan biola. Jika bukan Chandra yang sering membuat mereka mengobrol, Anthony mungkin hanya mampu menganggumi Niana dari jauh sampai mereka semua lulus. 

Kemampuan bersosialisasi Anthony dengan gadis-gadis cukup payah. Sejak sekolah Anthony mungkin memang selalu mendapatkan previlese karena dirinya yang dianggap tampan rupawan oleh orang-orang, tapi kehidupan dikampusnya terasa jauh lebih mudah karena keberadaan Chandra yang punya kepribadian menyenangkan dan tentu saja lebih dewasa. Berkat Chandra, semua orang dikampus mengetahui eksistensi Anthony sebagai mahasiwa tertampan di angkatannya. Dan berkat itu juga, Niana menganggapnya serius, bukan junior bocah ingusan yang diperlakukan dengan spesial, tetapi lelaki yang menarik dan layak diperhitungkan.

"I think i should take a shower now. Malam ini aku aja janji dinner di resto luar. Tempatnya agak jauh dari hotel, takutnya telat."

Anthony membenarkan posisi duduk di atas kasurnya, matanya menatap lurus ke layar laptop yang tersambung video call dengan sang kekasih yang baru saja sampai di Shanghai, China. "Janjian sama siapa?"

Tampak Niana yang meninggalkan ipadnya di atas ranjang dan menyorot dirinya yang sedang mengambil sesuatu di dalam koper. "My highschool friends. Kamu gak kenal, tapi namanya Randy sama Leon."

Tentu saja Anthony tidak kenal, Niana tidak pernah membicarakan teman semasa sekolahnya, selama ini dia kira mengenal sahabatnya yang bernama Wilona sudah cukup. Dia tidak pernah begitu peduli dengan teman pria Niana yang memang sulit diingat karena begitu banyaknya, Jauh lebih banyak dari jumlah teman Anthony sendiri."Boys?"

"Yeah,"sahut Niana sambil terkekeh, dia tahu Anthony jadi cemburu dengan itu. "They bring their boyfriends there so.... no worries."

"Boyfriends?"ulang Anthony lagi.

Niana tertawa pelan kemudian mengambil kembali ipadnya sehingga Anthony kembali melihat wajah cantik itu di layar. "Uh hm, they're gays."

"Oh,"sahut Anthony yang lega tertawa bersama Niana. "Yaudah, sana mandi, kak. Nanti kabarin aku lagi kalau udah pulang."

"Wait." Niana kembali meletakan layar ipadnya di atas ranjang. Dia kemudian membuka hoodie khaki kebesaran milik Anthony dalam posisi berdiri, menunjukan wujud asli tubuh mungilnya yang hanya tertutup bra hitam dan celana jeans pendek.

"What are you doing?"tanya Anthony. Tenggoroknya tercekat ketika Niana menurunkan celana jeans pendek itu dari kakinya yang cantik, sehingga Anthony dapat melihat gstring hitam yang menempel di kemaluan kekasihnya. 

"Menurut kamu lebih cantik yang mana?" Niana menunjukan sebuah dress knitt putih di tangan kirinya dan potongan kaos crop berserta rok mini di tangan kanannya. "Lemme try, nanti kamu lihat ya."

"I think the white one." Anthony berdehem pelan.

"Ih, Tony. Aku belum coba, kamulihat aku pakai dulu,"ucap Niana dengan santai memakai dressnya. Dia memutar tubuh dan berpose sebentar, lalu kemudian melepasnya lagi dan mencoba potongan kaos crop dan rok mininya. "Which one?"

"I like you in mini skirt,"ucap Anthony sambil menopang dagunya, dia punya fetish tersendiri dengan tubuh mungil yang dibalut rok mini. Niana tahu akan hal itu karena Anthony memang selalu jujur."Tapi kamu cantik with that dress, so.."

own you ; flychioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang