Suasana malam di ruang kelas Transfigurasi itu hening mencengkam. Tidak ada satupun dari ketiga murid dari berbagai asrama itu berani berucap dihadapan seorang profesor wanita separuh baya yang berdiri disebelah meja. Dengan bentuk kacamata sang guru yang berbentuk persegi panjang dengan pinggiran tipis memberikan kesan tegas bagi mereka semua.
Beliau ini.. wakil dari Kepala Sekolah Hogwarts.
Guru Transfigurasi.
Profesor Minerva McGonagall.
"Sudah dua minggu semenjak hasil voting keluar," katanya memulai. "Tapi kalian masih belum memutuskannya"
Wanita itu mengetuk sudut meja dengan jari-jari panjangnya yang kurus. Ketukannya tidak keras, namun karena suasana diam ini membuat masing-masing telinga mereka dapat mendengar dengan jelas bagaimana bunyi setiap ketukannya.
"Apa sesulit itu untuk menentukan? ini cuma untuk satu malam, bukan seumur hidup"
Nadanya tenang, tidak penuh penekanan atau kemarahan. Tapi justru itulah yang membuat nyali mereka menciut dihadapan sang profesor wanita ini.
"Inilah alasannya kenapa sistem voting itu tidak efektif sama sekali" gerutu sang profesor. Membuat mereka teringat kembali bahwa di pesta-pesta sebelumnya perwakilan asrama tidak ditentukan berdasarkan voting melainkan berdasarkan hasil rapat para guru Hogwarts. Namun untuk kali ini, Profesor Dumbledore menyarankan agar pemilihan dilakukan melalui voting seluruh murid.
Hanya terpilih satu orang di masing-masing asrama. Bukan se pasang sekaligus. Dulu, guru Hogwarts memilih murid yang memang sudah punya pasangan, biar cepat katanya. Tapi sekarang nyatanya yang terpilih adalah empat pria jomblo.
Tok tok tok
Pintu ruangan Transfigurasi itu terbuka, memunculkan salah seorang pemuda berpakaian Quidditch merah dengan lencana kapten di dadanya "Maaf telat, Profesor. Habis latihan" katanya dengan cengiran tanpa dosa.
Ketiga murid laki-laki yang dari awal sudah ada disana hanya meringis ngeri melihatnya begitu santai sementara kondisi mereka sedang diomeli.
"Pesta dansa Hogwarts akan dilakukan lebih awal dibanding pertandingan Quidditch, Mr. Ashford" ujar Profesor McGonagall.
"Iya, Prof. Tapi yang sekarang lawannya Slytherin --eh" pria itu segera menghentikan ucapannya ketika sadar bahwa disana ada murid Slytherin juga --meskipun bukan pemain Quidditch.
"Sudah menemukan pasanganmu?" tanya Profesor McGonagall, mengawasinya yang berjalan mendekat sembari menenteng-nenteng sapu terbangnya.
"Aman itu Prof" jawab murid bernama Ashford itu.
"Lalu kenapa tidak diajak kesini?"
"Eh, haruskah?"
Ketiga murid lain menunduk dalam-dalam menyadari betapa bodohnya murid bernama Ashford itu.
Ya, seharusnya mereka akan mengadakan rapat malam ini untuk perencanaan. Membahas semua hal tentang pesta, dari segi set acara, pakaian, waktu gladi, dan sebagainya. Tapi semua itu tidak bisa dilakukan karena anggota mereka belum lengkap, murid-murid perwakilan itu belum menentukan pasangannya.
Dan, habislah malam itu Profesor McGonagall mengomeli mereka lagi dengan segala macam nasihat, terutama pada Ashford agar pria itu tidak lupa lagi.
"Ashford, Wood, Frost, Whitlock. Ku minta jum'at malam kita rapat lagi. Jika hari itu kalian belum mendapatkan pasangan, akan ku pilih secara langsung. Siapapun yang lewat didepan koridor transfigurasi maka akan ku pilih sebagai pasangan kalian, Mr. Filch atau Mrs. Norris sekalipun"
KAMU SEDANG MEMBACA
Enchanted Reverly ; Hogwarts Gala Night | nctaespa au
FanficEmpat murid kelas enam sudah dipilih sebagai perwakilan dari masing-masing asrama untuk pembukaan pesta dansa Hogwarts. Namun mendekati hari H, keempat pangeran itu sama sekali belum menemukan pasangannya. inspired by nct dream 00 line X aespa. hog...