Seperti biasa, saat udah dikamar aku ngabisin waktu sama buku, ya kadang-kadang aku buka laptop sih buat googling.
Kalo ditanya kok betah sih ga megang hp? Betah aja, toh hp kadang gaada fungsinya. Aku main hp cuma buat dengerin lagu, biar pas aku baca buku suasananya ga sepi.
Udah hampir 7, tapi kok Yona belum sampe rumah ya. Aku harus nanya ke siapa dong kalo gini, ah ya, Sandra.
"Ini seriusan Leo? Waw Leo nelfon Sandra. Yaampun ini keajaiban dunia Leo nelfon Sandra. Leo pasti kangen Sandra kan? Iya kan? Iya dong. Leo mau Sandra temenin makan malam? Ayuk Sandra mau kok."
Gimana aku mau nanya tentang Yona, Sandra udah ngoceh kayak gitu. Aku matiin aja deh
"Leo? Ak-"
Tut tut.
Kamu bodoh banget sih, kenapa ga telfon Yona langsung aja sih. Buru-buru aku telfon Yona. Telfon sudah tersambung, kok ga diangkat-angkat sih.
"Kenapa?"
"Kok mau belum pulang?"
"Ini lagi dijalan, ngapain lo tadi nelfon Sandra? Lo tau kan dia orangnya gampang ge-er?"
"I-iya maaf, tadi aku bingung gara-gara kamu bel-"
"Udah ah, lain kali kalo mau nanya tentang gue langsung ke gue aja gausah lewat perantara apalagi Sandra."
Tut tut.
Ini yang aku gasuka sama sifat Yona, selalu memotong pembicaraan orang lain. Untung dia kembaran aku.
Leo POV off
Di kediaman Sandra, Yona dan yang lain masih berkutat dengan tugasnya. Padahal mereka sudah berada dirumah Sandra selama 5 jam, bukan kah itu waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas?
"Bagian gue udah selesai. San, gue pulang ya."
"Hati-hati ya, adek ipar gue." teriak Sandra dari dalam rumah.
To: My Nerd Brother
Jemput gue di depan perumahan Alastika. SEKARANG.
Setelah mengirim pesan singkat untuk Leo, Yona jalan kaki sampai depan perumahan Alastika, tempat tinggal Sandra. Jarak rumah Sandra dengan depan perumahannya tidak begitu jauh hanya butuh waktu 5 menit sudah sampai.
"Yona."
"Lama banget sih lo."
"Ya maaf, kamu kan bilang kalo kamu udah dijalan. Jadi aku tinggal hp aku diatas dan aku dibawah."
"Ck, dirumah ada makanan ga?" tanya Yona yang sudah berada disamping jok pengemudi.
"Ada." setelah menjawab pertanyaan dari Yona, Leo langsung mengendarai mobilnya kearah pulang.
"Mandi dulu baru makan." kata Leo seraya menarik Yona agar beranjak dari meja makan.
"Gue laper, yo." rengek Yona.
"Badan kamu bau, mandi dulu pas udh fresh baru kamu makan. Biar gaada kuman dimakanan kamu."
"Bawel, gue kesel sama lo." kata Yona dengan setengah berlari ke arah tangga.
Melihat tingkah Yona, Leo hanya tersenyum gemas terhadap adiknya. Leo melanjutkan membaca buku bacaannya diruang tamu.
"Loh, ga jadi makan?" tanya Leo saat melihat Yona duduk disampingnya.
"Males, kenyang." jawab Yona seraya mengganti channel tv-nya.
"Kenyang makan apa kamu?"
"Makan air dikamar mandi."
Mata Leo membulat sempurna, tak lama kemudian Leo tertawa sambil mengusap puncak kepala adiknya, Liona.
"Apaan sih lo." kata Yona dan berusaha menyingkirkan tangan Leo.
"Aku suapin, mau?"
"Males, gue kesel sama lo." Liona hendak beranjak pergi tapi tangan Leo menahannya.
"Apa lagi sih?"
"Kamu diem disini, aku ambil makanan buat kamu. Gaada penolakan, kalo mau sakit siapa yang repot?" kata Leo sambil beranjak pergi menuju dapur.
"Ish, ngeselin banget sih. Tau ah, intinya gue laper."
Tidak butuh waktu lama, Leo sudah kembali dari dapur dengan membawa makanan untuk Yona.
"Makan sendiri apa aku suapin?"
"Katanya lo mau nyuapin gue." kata Yona yang masih mempertahankan gengsinya.
"Yaudah aku suapin."
**
Keesokan harinya, seperti biasa Yona bangun telat lagi. Kali ini tidak ada suara cempreng dari mama-nya, hanya ada suara berat yang berasal dari Leo.
"Gue mandi, bawel."
Yona sudah siap dengan seragam kebanggaan sekolahnya, rambutnya yang panjang dia cepol asal menggunakan jedai.
"Mama mana?" tanya Yona sambil melahap sandwich buatan Leo.
"Keluar kota."
"Papa?"
"Kalimantan, nanti malem baru pulang."
"Kenapa sih mereka pergi-pergi terus? Gue kan juga butuh kehangatan keluarga yang lengkap, bercanda bareng, ketawa bareng, gue kesepian." kata Yona dengan suara setengah berbisik.
"Ada aku, na." kata Leo seraya menarik Yona kedalam pelukannya, Yona berusaha memberontak.
"Tapi-" sekarang Yona yang memeluk erat Leo sambil menggumamkan kalimat kekesalan terhadap kedua orang tuanya.
"Jangan nangis, kamu makin jelek kalo nangis. Papa-Mama pergi-pergi karna cari uang untuk biayain hidup kita." jelas Leo seraya merenggangkan pelukannya.
"Yaudah ya, kita berangkat."
"Leo." panggil Yona saat Leo mulai beranjak dari tempat duduknya.
"Iya?"
"Ganti kacamata lo. Gue jijik liat kacamata lo." ucapan Yona membuat Leo tersenyum geli.
A/N
Gue datang membawa chapter baru dari 'Twins'. Ohya, ini kan cerita kedua gue cerita pertama gue judulnya Late jangan lupa dibaca ya.
Dua cerita ini insya Allah bakal gue next cepet, tergantung mood gue.
Thanks for reading!
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins
Teen Fiction"Twins? Haha, kembaran gue itu cowo, ganteng sih, tapi cupu, temennya buku semua" -Liona Kendrick. "Twins? Kembaran kan? Kembaran aku cantik, terkenal di sekolah, tapi dia 'sedikit' keras" -Lionel Kendrick. Enjoy☺