Setelah adiknya mempunyai pacar Aether merasa kesepian, bahkan bukan adiknya saja yang berpacaran tapi kakaknya juga. Huft Aether juga pengen pacaran, tapi...sama siapa? Crush ada sih...tapi Aether gak yakin bisa jadian sama dia.
Aether: "kalau gak...
"Kak, aku mau kencan dulu ya sama Ayaka" Lumine yang sudah berdandan cantik berjalan keruang tamu, dimana sang kakak Aether sedang menonton acara televisi.
"Berangkat mah tinggal berangkat napa bilang-bilang" Aether merasa masam melihat adiknya yang bahagia mempunyai pacar, sedangkan dirinya.... dirinya...gitu deh jones.
"Yeu tu muka asem banget, makanya cari pacar sana diem mulu di rumah siapa yang bakal mau macarin coba", Lumine memutar bola matanya melihat wajah kakaknya yang semakin gelap, dia mengecek jam tangannya takut terlambat datang ke tempat janjian dia sama Ayaka.
"Aku berangkat nih ya, kakak hati-hati di rumah. Jangan buka pintu sembarangan buat orang gak dikenal", Lumine mengingatkan kakaknya yang selalu ceroboh itu.
"Iya iya, kakak tau. Udah sana pergi shu shu", Aether melalukan gerakan yang seolah sedang mengusir ayam, padahal itu adiknya sendiri ish ish Aether Aether.
Aether melihat Lumine keluar dari rumah, lalu berfokus lagi pada acara televisi yang sedang tayang. 'Pacar yah...bisa aja sih tapi gak yakin dia mau' , Aether teringat dengan seseorang yang memiliki mata berwarna emas dan wajah yang terlihat dingin.
'Mikir apaan sih Ther...' Aether bosan dengan acara televisi yang tayang, dia beralih bermain dengan handphone nya, 'apa aku chat dia aja yah? Chat aja deh'
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tiba-tiba Aether dapet sebuah ide, tapi dia takut apa ini ide yang terbaik, takut Xiao nanti malah gak nyaman, 'mending ajak aja gak yah...kan bisa ngedate kalau aku aja. Ugh ayo Aether kamu harus berani'
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
'yes!! Semoga dia mau, please para archon terima doa aku'
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Yeay! Date sama Xiao, date sama Xiao", Aether meloncat-loncat diatas sofa yang asalnya dia duduki, seperti seorang kera yang dapat pisang dia terus melompat-lompat dengan senyuman yang lebar.
"Eh, emang ini dianggap date yah? Bodo yang penting kita berdua jalan bareng", sekarang Aether melakukan tarian yang aneh, kalau ada seseorang disekitarnya dia pasti dianggap sudah gila.
"Aether ngapain?" Aether berhenti menari dan menoleh, ternyata itu kakaknya dan anaknya yang sedang digendong oleh kakaknya, Dainsleif dan anaknya Paimon.
"Paman udah gila", bisik Paimon kepada ayahnya. "Ih siapa yang gila coba", Aether melengos pergi ke kamarnya karena merasa malu dilihat oleh kakak dan keponakannya.
Dainsleif menggelengkan kepalanya dan berjalan juga menuju kamarnya.
. . .
Aether yang berada di kamar langsung berguling-guling dikasurnya, masih merasa bahagia dengan ajakan nya yang diterima oleh Xiao.
Aether menaruh tangannya di dadanya yang berdetak kencang, wajahnya sedikit memerah, 'gak sabar!'
.
.
.
.
.
.
Makasih udah meluangkan waktu buat baca cerita ini (づ ̄ ³ ̄)づ
Teyvat disini kayak modern time gitu ya guys, Paimon aku jadiin anaknya Dain karena kayak lucu aja gitu. Coba tebak mama nya siapa? 👀