Selamat membaca.
**********
Terbangun dari tidurnya, ia melihat matahari telah berada di puncak. Mungkinkah sudah siang hari?
Tepat pada saat itu juga, suara ketukan pintu diiringi panggilan dari Gerald terdengar. "Athena."
"Iya?" Athena terburu-buru bangun dari tidurnya hingga ia tersandung membuat Gerald tanpa permisi masuk ke dalam kamar.
"Apa ada yang sakit?" tanyanya dengan sigap menggendong tubuh Athena dan ia turunkan di kasur. Dirinya bersimpuh di depan si empu, mengecek apakah kaki Athena terluka.
"Nggak terlalu, gak mungkin lecet juga, aku cuman kesandung doang," ujar Athena menjelaskan keadaannya agar Gerald tidak khawatir.
Gerald menghembuskan napasnya, "seharusnya kau tidak perlu turun dari kasur, tubuhmu membutuhkan istirahat." Ia memegang kedua pundak Athena. "Lain kali jawab saja panggilanku, jangan turun, ya?"
"Lagian kan semalem udah tidur cukup," jawab Athena dengan kepala dimiringkan.
Gerald menggelengkan kepalanya, "Athena, kau tidak sadarkan diri selama tiga hari."
"Njir kok bisa?"
"Jir? Apa maksudnya?"
"Ah nggak, abaikan saja."
Gerald menghembuskan napasnya kembali secara perlahan, "mungkin karena lelah hampir seharian melihat kediamanku," jelasnya mengusap kepala Athena.
Lah emang bisa karena capek sampe pingsan tiga hari? Batinnya bertanya-tanya. Ah sial, mana aku gak inget semalem mimpi apa.
"Untuk sementara diamlah di kamar, jangan keluar dari kediamanku, jika kau membutuhkan sesuatu, aku akan membawanya. Mengerti?" Ia menatap tanya pada Athena yang nampak tidak fokus.
Athena mengangguk mantap, "iya!" Namun, sedetik kemudian ia bingung, lah kok diiyain anjir, batinnya menutup mulut seraya menatap Gerald dengan curiga.
Ingin rasanya Athena bertanya mengapa ia harus berdiam diri di kamar? Tetapi mulutnya terasa sulit digerakkan.
"Ruang kerjaku di samping, ingat?"
Athena kembali mengangguk dan setelah mendapat jawaban tersebut, Gerald pamit untuk kembali ke ruang kerja.
Berada sendirian di kamar membuatnya teringat dalam novel Athena yang dikurung di dalam menara oleh raja sialan itu!
"Lah anjir gak adek gak kakak kelakuannya sama aja!" Athena membelalakkan matanya, tidak menyangka Gerald mengurungnya berkedok dalam pemulihan.
Athena tertawa dengan kesal, "haha." Athena menutup matanya dengan tangan kanan. "Kayaknya dia gak ada niatan bunuh aku, untuk sekarang ya ikutin rencana dia dulu."
***
Sudah dua minggu berlalu Athena mengikuti permainan kecil yang Gerald lakukan. "Aahkk aku bosen banget!"
Athena berguling-guling di atas kasur. Dia benar-benar tidak sanggup jika terus berdiam diri di kamar.
"Gerald kampret, aku kutuk jadi batu mampus!! Terus nanti ada maling kundang versi Eropa." Athena menendang ke segala arah dengan tangan memukul boneka.
Selama ia terkurung di dalam kamar, dirinya diperlakukan sangat baik, bahkan semua yang ia butuhkan disediakan dengan lengkap. Tetapi Athena bosan! Tidak ada ponsel ataupun televisi!
Athena menyeringai, ide jahatnya muncul. Ia segera berjalan menuju pintu dan mengetuk tiga kali seraya memanggil nama Gerald. Dalam sekejap, Gerald datang dengan senyuman manis selalu sama seperti terakhir.
![](https://img.wattpad.com/cover/374441098-288-k218136.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I the Reincarnation of a Goddess? (OPEN PO)
Fantasy"Masuk novel beneran?" tanyanya kembali memastikan wajah di pantulan air danau. Wajah familiar membuat Maera berpikir. "Atau masuk ke dunia lain? Ahk kepala aku sakit," ringisnya seraya memegang kepala. Jangan bilang aku masuk novel yang terakhir ak...