Episode 3: "Echoes of Destiny"

3 2 0
                                    

---







Malam di Veridonia semakin gelap, diiringi oleh angin yang berhembus dingin, membawa serta bisikan-bisikan yang samar namun memekakkan telinga. Di dalam hutan terlarang, Arini berdiri tegak, merasakan aura magis yang kuat mengalir di sekelilingnya. Cahaya bulan purnama menerobos sela-sela dedaunan, menyorot wajahnya yang dipenuhi tekad dan ketakutan yang terselubung.

"Siapa kamu sebenarnya?" tanya Arini dengan suara bergetar, matanya terpaku pada sosok Guardian of the Forest yang berdiri di hadapannya.

Guardian itu menatap Arini dengan mata penuh kebijaksanaan, yang berkilau seperti bintang. "Aku adalah pelindung hutan ini, penjaga rahasia yang telah tersembunyi selama berabad-abad. Tapi bukan tentang diriku yang penting sekarang, melainkan tentang dirimu, Arini. Kamu adalah yang terpilih, pewaris kekuatan kuno yang bisa menyelamatkan atau menghancurkan dunia ini."

Arini terdiam, hatinya berdebar kencang. "Apa yang harus aku lakukan? Aku bahkan tidak tahu bagaimana cara menggunakan kekuatanku."

"Medali yang kamu bawa adalah kunci. Kekuatanmu akan terbangun seiring waktu, namun hanya jika kamu memiliki keberanian untuk menghadapi takdirmu. Kamu harus pergi ke Kuil Tua di gunung selatan, tempat di mana kekuatanmu akan diuji dan dipertemukan dengan takdir yang sesungguhnya."

Sementara itu, Pangeran Alaric sedang dalam perjalanan menuju desa-desa yang dilanda ketakutan dan kepanikan. Setiap langkahnya terasa berat, bukan hanya karena ancaman yang kian mendekat, tetapi juga karena bayangan ramalan yang terus menghantui pikirannya. Sebuah ramalan yang mengatakan bahwa seorang wanita dari garis darah kuno akan muncul sebagai penyelamat atau kehancuran.

Alaric adalah pangeran yang bijaksana, tetapi juga keras kepala. Ia terbiasa mengambil keputusan berdasarkan logika dan akal sehat, bukan ramalan atau takhayul. Namun, semakin ia mendengar cerita-cerita tentang gadis misterius yang memiliki kekuatan luar biasa, semakin ia merasa bahwa takdir sedang menuntunnya ke arah yang tidak terduga.

Setelah berhari-hari berkelana, Alaric akhirnya tiba di desa Liora. Di sana, ia mendengar desas-desus tentang seorang gadis yang ditemani oleh seorang pria tua misterius, yang baru-baru ini pergi ke hutan terlarang. Alaric merasa ada sesuatu yang penting terjadi, dan ia memutuskan untuk menyelidikinya sendiri.

Di dalam hutan, Arini merasakan kekuatan dalam dirinya mulai bangkit. Saat Guardian of the Forest memberinya petunjuk, ia mulai memahami bahwa perjalanan ini bukan hanya tentang menyelamatkan kerajaannya, tetapi juga tentang menemukan siapa dirinya sebenarnya. Dengan rasa percaya diri yang baru, Arini memutuskan untuk mengikuti kata hatinya dan menuju ke Kuil Tua, tempat yang telah disebutkan oleh Guardian.

Namun, sebelum ia bisa melangkah lebih jauh, suara gemerisik di semak-semak membuatnya terhenti. Dengan waspada, Arini menyiapkan medali di tangannya, siap menghadapi apapun yang muncul dari kegelapan. Saat bayangan besar muncul dari balik pepohonan, Arini terkejut melihat seorang pria muda, tampak gagah dengan mata yang tajam dan penuh kewaspadaan.

"Siapa kamu? Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Arini dengan nada tegas, meskipun hatinya sedikit gugup.

Alaric, yang terkejut menemukan seorang gadis muda di tengah hutan, menatapnya dengan penuh kecurigaan. "Aku bisa menanyakan hal yang sama padamu. Ini bukan tempat bagi seorang gadis desa."

Arini merasa kesal dengan nada meremehkan pria itu. "Aku punya urusan penting di sini, dan ini bukan urusanmu."

Alaric mengangkat alisnya, semakin tertarik dengan gadis di hadapannya. "Mungkin tidak, tapi aku tidak akan membiarkan siapa pun berkeliaran di tempat yang berbahaya ini tanpa alasan yang jelas."

Keduanya saling menatap, masing-masing mencoba membaca pikiran satu sama lain. Dalam sekejap, Arini merasa ada sesuatu yang berbeda dari pria ini—sesuatu yang misterius, namun juga familiar. Tapi sebelum mereka bisa bicara lebih jauh, terdengar suara gemuruh dari dalam hutan. Tanah di bawah kaki mereka bergetar, dan pepohonan mulai bergoyang keras.

Guardian of the Forest tiba-tiba muncul kembali di hadapan mereka, wajahnya tampak serius. "Kalian berdua tidak punya banyak waktu. Kegelapan yang mendekat lebih kuat dari yang kami duga. Jika kalian ingin selamat, kalian harus bekerja sama."

Arini dan Alaric saling bertukar pandang. Meski dengan perasaan saling curiga, mereka tahu bahwa ini bukan saatnya untuk berselisih. Mereka harus bekerja sama, atau mereka akan terjebak dalam kegelapan yang mendekat.

Dengan Guardian sebagai pemandu, mereka memulai perjalanan menuju Kuil Tua di gunung selatan, di mana takdir mereka akan ditentukan.

---

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Enchanted Realm: Arini's AwakeningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang