Part 1 - Kanaya & Avarha

30 4 0
                                    

"Avarha...." Panggil seorang gadis cantik sambil melambaikan tangannya, tak luput dengan senyuman manis yang mengiringinya.

Perempuan yang dipanggil nama Avarha itu sangatlah cantik dengan rambut panjang bergelombang di ujungnya. Ia melambaikan tangannya juga, saat sahabatnya memanggilnya. Dia langsung berlari kecil dan menghampirinya sambil membawa beberapa buku dari perpustakaan.

"Apa kau sudah selesai dengan tesis mu?" Tanya Kanaya.

"Ya. Aku mencari beberapa bahan untuk referensi hasil akhir dari skripsi ku..." Jawab Avarha sambil menunjukkan buku yang dia dapat.

"Bagus. Kalau begitu, apa kau punya waktu luang nanti malam?"

"Hmm..." Avarha terdiam, memikirkan rencana yang akan ia lakukan.

Kanaya menampilkan puppy eyes nya, memohon agar Avarha mau menyempatkan waktu untuknya nanti malam.

"Memangnya kamu mau ke mana?"

"Sebenarnya, aku akan pergi ke rumah seseorang dia penting buatku juga."

"Maksudmu?" Tanya Avarha tak mengerti.

"Kau sudah tahu kan, aku sudah dijodohkan oleh seseorang. Dan nanti malam aku akan makan malam bersama dengan orang tuanya." Ujarnya sambil tersenyum senang.

"Tapi, aku malu. Itu kan acara keluarga Nay, masa aku mau ikut bersama mu?"

"Hanya kamu yang aku miliki. Please, orang tuaku ada di luar negeri. Jadi mereka tidak bisa menemani..." Eaut wajahnya berubah sedih, kala mengingat orang tuanya.

Kembali Avarha terdiam, memikirkan apakah tidak apa-apa dia pergi menemaninya? Dan membatalkan janji dengan Raiga untuk pergi bersama. Lalu Avarha memutuskan untuk pergi menemani Kanaya, keluarga calon tunangan dan suaminya itu.

"Baiklah..." Kanaya langsung memeluk erat sahabatnya itu dan tersenyum dengan sumringah.

"Terimakasih... Kau memang sahabat terbaikku." Avarha pun balik memeluknya dengan satu tangannya.

"Kalau begitu, sepulang kuliah kita pergi berbelanja dan ke salon...." Ajak Kanaya dengan semangat.

Kanaya menarik lengan Avarha agar mau mengikuti langkah kakinya. "Tapi Nay, aku bisa pakai gaun yang kamu belikan itu." Keluh Avarha.

"No. Itu lain, Avarha sayang. Kita harus pergi ke salon dan mencoba beberapa pakaian baru."

"Tapi-" Kanaya menengok ke arah Avarha dan mendelik kan mata padanya, agar tanpa ada bantahan dari sahabatnya itu.

Dan Avarha pasrah dengan Kanaya, dia tidak bisa menolak permintaan dari sahabatnya itu. Memiliki teman dan sahabat satu-satunya itu, membuat mereka saling tergantung. Yang mana dirinya seorang anak yatim piatu, sementara Kanaya memiliki keluarga lengkap tapi seperti tak utuh. Jadi kesamaan itu membuat mereka saling akrab, sejak duduk di bangku SMA.

Awalnya dia risih dan terkejut saat mengetahui kalau Kanaya bukanlah dari keluarga yang biasa-biasa saja. Dia anak sulung dari salah satu keluarga konglomerat, dan itu mengejutkannya. Karena Kanaya tipe orang yang introvert dan tidak pandai bergaul, serta penampilannya yang biasa dan tak mencolok dengan segala kemewahan yang dua miliki. Kanaya nya tetaplah gadis sederhana yang dia temui.

***

Avarha mendengus kesal saat Kanaya mengerjainya dan menyuruhnya untuk berganti bermacam-macam baju rancangan dari designer terkenal. Sudah beberapa pakaian yang sudah dia pakai, dan Kanaya yang duduk sambil menilai dirinya. Hanya memberikan komentar bagus dan tidak.

"Aku tuh heran, sebenarnya yang mau ketemu calon mertua itu siapa?! Kok malah jadi aku yang repot milih dan ganti-ganti segala pakaian ini." Dengusnya dengan kesal.

Kanaya & Her Decision Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang