5. Day 2 part 2

723 57 19
                                    

Ivoria

Ada sup ayam, masih hangat. Juga potongan-potongan semangka di atas piring besar. Lalu, kue jahe yang sudah dipotong segitiga. Dan yang paling terlihat menggemaskan adalah biskuit jahe berbentuk manusia dengan wajah tersenyum.

"Hmm ... apa yang harus kulakukan?" tanya Ern dengan mimik serius di depan meja makan. Ia mengelus-elus dagunya dengan ibu jari, dan sesekali menghela napas berat seolah beban hidupnya bertambah ribuan kilo tiap ia mengedipkan mata.

"Nona Ern tidak suka dengan makanan yang saya sajikan?" seorang anak laki-laki bertanya ketar-ketir. Matanya memandang Ern dengan sangat gugup.

"Bukan, Loue," jawab Ern seraya mendongakkan kepalanya untuk membalas tatapan Loue. "Ini lebih serius daripada sekedar makanan yang tidak enak," lanjutnya benar-benar serius.

Loue meneguk ludahnya sendiri. Bisa mati karena malu dia jika Ern sampai tidak mau menikmati makanannya.

"Ja ... jadi?" tanya Loue lagi. Tangannya sudah gemetar dan berkeringat.

"Sebenarnya ...."

"Ya?" Loue meneguk ludah lagi.

"Aku bingung harus memakan yang mana dulu."

"Heee?"

"Aku suka sup ayam, tapi aku juga suka semangka, apalagi kue jahe. Oh, dan jangan lupakan biskuitnya. Bukankah semua terlihat enak? Aku ingin memakannya sekaligus. Tapi kurasa itu mustahil."

Ah, Loue kira apa, ternyata hanya kegundahan Ern yang berlebihan. Gemetar dan ketakutannya tadi benar-benar sia-sia.

"Nona Ern bisa memakan sepotong semangka dulu, lalu minum sup ayam, dan mencicipi kuenya. Dan jika Nona Ern masih lapar, Nona Ern bisa menikmati biskuitnya dan menghabiskan semangkanya. Bagaimana?"

Ern mengangguk-angguk. Ia akhirnya mengambil sepotong semangka di atas piring, menghabiskannya dengan cepat untuk bisa segera memakan sup ayam. Dia benar-benar menuruti ucapan Loue. Betapa lugunya.

.

Elysium : Daily Life of Civil Servant!

.

Chernaya Zmeya, tadinya ingin pergi ke pasar untuk membeli semangka. Tapi Loue menghampirinya, dengan tergesah-gesah dan napas yang tersenggal-senggal. Ern duga, anak laki-laki 79 tahun itu menyelesaikan pekerjaannya buru-buru dan bergegas menemuinya. Ah, semoga Loue menabur pupuknya di sawah dengan benar.

Loue bilang, dia sudah menyediakan banyak semangka untuk Ern. Sebenarnya itu hanya alasannya untuk membuat Ern merasa istimewa, padahal dia memang petani semangka. Jadi tidak usah heran kalau selalu ada semangka di rumahnya.

"Jadi, bagaimana kabarmu?" tanya Ern di sela-sela kegiatannya menikmati sup ayam.

Loue tersenyum cerah sampai matanya menyipit seperti garis. "Aku sehat-sehat saja. Ini semua berkat ibu Nona Ern yang selalu mengirimkan tomat pada saya tiap minggu," jawabnya ramah.

"Hmm." Ern mengangguk-angguk. Dalam hati ia berpikir bahwa ibunya selalu mengirim tomat pada banyak orang karena memang di rumah tidak ada yang memakan tomat hasil panennya. Ern sendiri tidak suka tomat. Melihatnya saja perutnya sudah bergejolak, ingin muntah.

"Kabar Nyonya Zmeya sendiri bagaimana?" kini Loue yang bertanya. Telinganya yang runcing bergerak-gerak, pertanda bahwa dia sedang merasa antusias. Seperti kucing saja, padahal dia Elf.

"Ibu ... entahlah. Sepertinya dia sedang kesepian di rumah sendirian. Aku makhlum jika akhir-akhir dia jadi suka berkeliaran." Ern mengambil sepotong semangka, padahal sup ayamnya belum habis. Ia juga mengambil sepotong kue jahe di tangan kirinya. Kemudian memakan semangka dan kue jahe secara bergantian.

Trhea Syiluem : (The Daily Life of Civil Servant)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang