BAB 15

895 70 2
                                    

HAPPY READING ヾ(❀╹◡╹)ノ゙❀~
.
.
.
.
.
.



Mereka yang mendengar perkataan Xander langsung tertegun dan mulai mencerna apa yang Xander Maksud dari mati dan terlibat dengannya dan belum seviana lanjut berkata tiba-tiba saja bel sekolah bunyi lalu Xander pun langsung melanjutkan langkahnya yang tadi terhenti kembali pergi menuju kelasnya.



SKIP

Malam ini Xander sedang berada di apartmennya kerana ia malas sekali pulang ke mansion Argaria, terlebih lagi harus mempunyai stok kesabaran untuk melayani drama panjang keluarga bodoh itu, dan malam ini Xander sudah bersiap memakai pakaian seluar panjang hitam serta hoodie hitam dan tidak lupa memakai masker untuk menutupi wajahnya.

"Baiklah.. Mari bermain" gumamnya sembari bersmirk lalu ia pun keluar dari apartmennya untuk menuju ke suatu tempat.

20 minit kemudian

Akhirnya Xander tiba di hutan yang terdapat mansion besar di pendalaman nya kemudian Xander langsung menuju ke arah pengawal yang sedang berjaga lalu membunuh mereka dengan belatinya.

Srek!

Srak!

Bruk!

Brak!

Lalu Xander pun lanjut memasuki mansion itu dan terpampang jelas semua senjata mengarah padanya juga berpuluhan pengawal itu sudah mengepungnya di tengah-tengah, tetapi Xander tidak menunjukkan ekspresi takut malah ia menyeringai hingga membuat para pengawal itu semakin waspada.

"Baiklah perkenalkan.. Aku Alexander mulai hari ini akan menjadi pemimpin clan ini!" ucap Xander dengan lantang dengan aura mendominasi sehingga beberapa dari pengawal itu bergetar takut akibat aura yang dikeluarkan oleh Xander tidaklah main-main.

Kemudian seseorang yang terlihat seperti seorang tangan kanan maju dan menatap tajam ke arah Xander yang menurutnya masih terlihat seperti bocah ingusan yang ingin bermain-main dengan mereka lalu ia pun berkata dengan dingin.

"Maaf.. Apa yang bocah seperti mu lakukan di tempat seperti ini?" ucapnya datar pada Xander.

Sedangkan Xander yang mendengar dikatai bocah pun menahan amarahnya yang ingin meledak saat ini juga lalu Xander pun menatap ke arah pria dewasa yang berumur 27 tahun itu dengan dingin juga aura membunuhnya sehingga membuat pria itu terkejut dan mundur selangkah.

"Berani sekali kau mengatai ku bocah.. Apa kau bosan hidup!" ucap Xander dengan sangat dingin sambil menatap pria itu tajam seolah-olah ingin membunuhnya saat ini juga.

"Kau... Siapa kau sebenarnya.. Dan apa mau mu!?" tanya pria itu sambil waspada dan mulai berfikir dengan tenang kerana sepertinya dia harus hati-hati dengan pemuda di hadapannya saat ini kerana selama hidupnya ia tidak pernah bertemu pemuda yang mempunyai aura membunuh yang sangat kental dan juga tatapan mata yang dalam juga tajam itu seperti layaknya hewan buas yang akan melakukan apa pun yang ia inginkan seperti seorang pemimpin sesungguhnya.

Kemudian Xander pun tertawa akibat melihat Sikap pria dewasa yang ada di hadapannya, menurutnya sikap pria dewasa itu mirip sekali dengan tangan kanannya yang dulu saat ia masih Alexanderix Demonios.

Transmigrasi Alexanderix to AlexanderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang