Bab 3 Apa yang baru saja terjadi ?

14 8 0
                                    

Hari itu, di sore hari, aya sedang menunggu kereta di stasiun yang cukup sepi, aya merasakan kehadiran yang aneh di sekelilingnya. Ia melihat seorang bapak-bapak tua yang duduk di dekatnya. Bapak-bapak itu tampak suram, dengan mata yang kosong dan penuh kesedihan, seolah-olah ia sangat membutuhkan bantuan.

 Bapak-bapak itu tampak suram, dengan mata yang kosong dan penuh kesedihan, seolah-olah ia sangat membutuhkan bantuan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aya merasa ada sesuatu yang tidak beres dan memutuskan untuk berbicara dengan bapak-bapak itu “ selamat sore, pak. Apakah anda baik-baik saja? “ tanya aya, berusaha menunjukkan kepedulian.
Bapak-bapak itu menatap aya dengan mata yang suram dan berkata dengan suara pelan namun menyeramkan, “ kamu bisa melihatku? “ suaranya terasa berat dan penuh rasa sakit, membuat aya merasa tidak nyaman.

Bapak-bapak itu tersenyum, senyumannya semakin melebar, namun tampak menyeramkan. Wajahnya yang sebelumnya suram kini semakin mengerikan dan aya merasa ketakutan saat melihat perubahan itu. Jantung aya berdebar dan iya mulai merasakan aura dingin menyelimuti tubuhnya, seketika tubuhnya kaku tidak bisa digerakkan. Bapak-bapak tersebut mulai mencoba mendekati aya dengan mimik wajah yang menyeramkan sembari begumam dengan suara aneh“ kamu bisa melihatku? Ya kamu bisa melihatku kekekekkekekek “.

Tiba-tiba sebuah cahaya putih berkilau muncul diantara mereka dan sosok siluman rubah hadir dengan megah. Siluman itu melirik aya sejenak sebelum berfokus pada bapak-bapak yang menyerangnya. Dengan gerakan cepat dan elegan, siluman rubah menghampiri bapak-bapak itu dan mengalahkannya dalam sekejap dengan serangan yang mematikan. Bapak-bapak tersebut mengeluarkan teriakan terakhir yang penuh kepedihan sebelum lenyap, meninggalkan aya dengan rasa lega dan kebingungan.

Siluman rubah itu kemudian berbalik menuju aya. “ kamu sudah menyadari kekuatanmu? “ tanya siluman rubah dengan nada serius. “ kamu harus segera mendatangiku di tempat sebelumnya “.

Setelah berkata demikian, siluman rubah itu menghilang dalam kilatan cahaya putih, meninggalkan aya sendirian di stasiun dengan perasaan campur aduk. Aya berdiri disana, terengah-engah dengan keringat dingin membanjiri tubuhnya, berusaha memahami apa yang baru saja terjadi.

Bersambung...

Aya's Adventure : Mystery of the Darkness [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang