2. Reset

529 83 17
                                    

Byurr

Seorang pemuda terbangun dari tidurnya. Ia terlihat linglung lalu menatap sekelilingnya hanya untuk mendapatkan wajahnya di masa tua menjulang dihadapannya.

'Apa ini? Ini, ini rumah ku dulu kan saat aku masih menetap di Qiandong? '

"Kudengar kau mendapatkan pedang yang sangat bagus. Alangkah tidak berharganya apabila pedang itu tidak berada ditangan orang yang bahkan hanya bisa tidur seperti dirimu ini." Ucap orang yang menjulang dihadapan pemuda itu.

"Tuan penerus? " Tanyanya bingung.

"Bangunlah anak pemalas. Ayo latihan bersama diriku di halaman. Segera ambil pedangmu dan--" Ucapan seseorang yang disebut tuan penerus itu terpotong karena sebuah pelukan tiba tiba menabrak tubuhnya.

"Tuan penerus! Ah tidak, Ayah! Aku sangat merindukanmu.. Kumohon katakan padaku kalau ini bukanlah mimpiku saja. " Ucap pemuda itu

"He-hey, apa yang sedang kau bicarakan Baili Dongjun? Mimpi? Mimpi apa yang kau maksudkan?" Tanya Tuan penerus atau Baili Chengfeng

'Apa kepalanya terbentur sesuatu hingga otaknya bermasalah?'

"Tuan penerus, apakah hari ini akan ada Xiao Shixiong dan Lei'er?" Tanya Pemuda itu atau Baili Dongjun mengalihkan pembicaraan

"Apakah yang kau maksud adalah guru kecil dari akademi itu?" Jawab tuan penerus.

"Eum, iya. Maksudku Raja Langya dan juga Tuan Muda Lei." Baili Dongjun merapat ucapannya.

"Untuk masalah itu, tak usah kau pikirkan. Sekarang, lebih baik kita berlatih di halaman. Ambil pedangmu dan segera ikuti aku. " Baili Chengfeng segera keluar dari kamar Baili Dongjun.

Baili Dongjun masih terdiam karena tidak menyangka bahwa ia akan kembali ke masa ini. Dimana semua orang masih hidup. Dan Yun-Ge nya juga masih ada.

'Benar. Aku hampir melupakan ini. Saat penerimaan murid baru guru Li nanti, Yun-Ge akan bertemu dengan Yi Wenjun. Apakah aku bisa mencegah Yun-Ge bertemu dengan nenek sihir itu?'

'Astaga Baili Dongjun, jika kau menyebut Wenjun nenek sihir, apakah Yun-Ge tidak akan marah? Tapi itu panggilan yang cocok untuk Wenjun.'

Dongjun melamun lalu terkekeh kecil menyadari pemikirannya. Oh ayolah, saat ini usianya bahkan sudah 105 tahun. Eh, apa sekarang sudah dihitung 20 tahun lagi?

"BAILI DONGJUN! " Lamunan Baili Dongjun pecah karena panggilan menggelegar dari Baili Chengfeng.

"Ya ya ya! Aku kesana sekarang! " Dengan cepat ia bersiap lalu mengambil pedangnya dan menghampiri Baili Chengfeng.

"Tuan penerus! Aku ini sudah sangat mahir menggunakan pedang asal kau tau yah. Aku bahkan bisa merobohkan sebuah bangunan besar hanya dengan satu sapuan tenaga dalamku saja." Ucap Baili Dongjun sombong.

"Apakah kau mabuk? Selama ini bahkan kau tidak bisa bela diri sedikitpun. Jangan membual saja, ayo cepat lawan aku." Ucap Baili Chengfeng.

Mereka berdua mulai saling menyerang. Dalam beberapa saat, Baili Dongjun si master bela diri terhebat di Beili dikalahkan oleh ayahnya sendiri.

"Bisa merobohkan sebuah bangunan besar apanya. Jika seperti ini, kau bahkan tidak bisa mematahkan orang kayu ini. Sekarang kau berlatih lah sendiri hingga bisa mematahkan orang kayu ini lalu kau bisa membual sebanyak yang kau mau."

Baili Chengfeng berlalu setelah mengatakan hal itu pada Baili Dongjun. Sedangkan yang diberi omongan malah terdiam seperti tidak menyangka bahwasanya ia akan dikalahkan dalam beberapa saat saja.

"Astaga, bagaimana aku bisa lupa kalau saat remaja aku bisa mengeluarkan tenaga dalam yang sangat besar hanya saat aku mabuk." Baili Dongjun memekik kecil saat menyadari beberapa hal.

Ia mulai memasuki kamarnya lagi untuk mengambil 5 kendi arak sekaligus. Namun, hingga kendi arak ke-15 nya habis Baili Dongjun bahkan belum merasakan mabuk sedikitpun. Sekarang ia merasa kembung karena minum terlalu banyak air.

Ia meminta seorang pelayan untuk mengambilkan arak lagi. Pada akhirnya, saat sudah meminum hingga hampir 30 kendi arak, Baili Dongjun mabuk. Ia mulai mengeluarkan tenaga dalamnya dalam sebuah kibasan pedang yang pada akhirnya menghancurkan orang kayu dan bahkan pintu dibelakangnya. Memunculkan 2 wajah yang familiar bagi dirinya.

Xiao Ruofeng dan juga Lei Mengsha.

Xiao Ruofeng dan juga Lei Mengsha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa minggu yang lalu...

Seorang pemuda terbangun dari tidurnya. Ia terengah-engah dan berkeringat seperti habis bermimpi buruk.

"Apa yang ku mimpikan barusan? Apakah itu memang akan terjadi dimasa depan? Baili Dongjun, aku- maaf aku mengecewakan dirimu. Dewa, pertanda apakah yang kau berikan padaku ini?" Ucapnya lirih.

Disisi lain, seorang gadis sedang berjalan dipinggir hutan. Ia terus menggerutu sambil menendang nendang bebatuan. Sayang seribu sayang, saat ia menendang sebuah batu yang agak besar, baru itu malah mengenai kepala seorang pria berbaju hitam didepan sana.

Gadis itu panik lalu melihat sekeliling sebelum bersembunyi di sebuah semak semak. Si pria yang terkena batu tadi menghampiri tempat gadis itu. Gadis itu semakin panik. Ditambah....

"Huaaaa, ada serangga disini! Astaga menjauhlah dariku! " teriak gadis itu.

Si pria memegang bagus gadis itu lalu berkata.

"Kau, bertanggung jawab lah dengan melayani diriku tanpa batas waktu."

Aloha!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aloha!

Wah wah, aku ngga nyangka banget ternyata yang lebih ditunggu itu cerita yang ini..

Kalau gitu, aku bakal update cerita 1 lagi per chapter nya setelah aku up 2 chapter cerita ini.. Gimana???

Jadi 2 chapter DYDT, 1 chapter YCS..

Okie dokie? Kalau gitu, jangan lupa vote dan komentar nya ya semuaaa..

Xie Xie 💗💗💗💗

Don't you dare to!! (Dingzhi-Dongjun) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang