5: us

228 28 3
                                    

ehehe lama

i swear you'll like it



gimana rasanya habis disuapin langsung tidur di pelukannya? tentunya nyaman sekali bukan? ini berawal dari Aresan yang beneran nyuapin Sehan yang tengah mengerjakan tugas. awalnya sih lancar tapi sampe makanan itu habis.

"kenyang?" tanya Aresan. Sehan ngangguk, terus mememeluk cowok itu lebih erat sembari mendusel-duselkan kepalanya di perut Aresan. Yang punya perut terkikik geli, sembali mengelus rambut halus milik Sehan.

"Apa yang kamu gak suka?" tanya Sehan tiba-tiba. Aresan terdiam, ia menatap langit-langit kamar tengah berpikir.

"Hmm mungkin bubur ayam?" Sehan menengadah, menatap wajah Aresan.

"Seriusan kamu gasuka bubur?" Sehan terkejut karena makanan seenak itu ada yang tidak suka. tujuh keajaiban dunia ini mah.

Aresan mengangguk, masih mengusap kepala Sehan dengan senyum tipisnya. "Kalau kamu?" tanya Aresan. Sehan diam berpikir. sejujurnya, tak ada yang tak ia sukai di dunia ini. yeah kecuali diskriminasi dan eksploitasi tentunya. 

"Aku gak suka keributan, ruangan yang berisik, dan suara keras." jawab Sehan sedikit lemas seperti tengah menyimpan sesuatu. Aresan diam mendengar.

"Kenapa?" tanya nya

"Aku gak suka aja. apalagi kalau semua itu membahayakan diriku." jawab Sehan, kembali menelusupkan kepalanya di perut Aresan yang hangat.

Aresan terdiam. "Terus, yang kamu suka apa?" tanya nya

"Kamu suka aku enggak?" tanya Aresan, membuat suasana menjadi hening seketika. Sehan tak menjawab. hal itu bahkan membuat Aresan curiga kalau sebenarnya Sehan ketiduran.

Aresan mencoba setengah bangun, demi melihat wajah Sehan apakah ia tertidur atau tidak. Aresan menoel-noel pipi Sehan dengan telunjuknya, memastikan bahwa lelaki itu masih tidur atau tidak.

"Ehan?" Aresan kini dapat melihat wajah Sehan kala sang empu menoleh padanya dengan bibir yang cemberut. Aresan tak bisa untuk menahan senyumnya. melihat cemberutnya Sehan yang tiba-tiba membuat hatinya menghangat.

"Kenapa? tiba-tiba cemberut gitu" ucap Aresan, duduk di atas kasur dengan Sehan yang ikut duduk. Sehan melirik Aresan-membuat mata-melirik lagi-membuang pandang mata lagi.

satu kata dari Aresan.

lucu.

"Kenapaa?" tanya Aresan lagi. tapi kini tangan Aresan menyentuh pipi Sehan lembut. sang empu menatap Aresan, lalu menubruk tubuhnya hingga keduanya akhirnya tiduran lagi dengan Sehan yang berada di atas Aresan.

Aresan terkejut tentunya. tapi ia mengubah keterkejutannya itu dengan senyum lebar. melihat wajah Sehan yang merah membuat seluruh pertanyaan tadi terjawab. Sehan malu hanya karena ditanya seperti itu.

Sehan memeluk leher Aresan, kembali menyembunyikan wajahnya di dada Aresan.

Aresan tertawa, mengusap kepala Sehan dengan lembut. "Aku juga suka sama kamu." ucap Aresan berada di sebelah telinga Sehan yang memerah.

"Diem."

Aresan terbahak-bahak.

***

waktu telah berlalu. Sehan kini sudah berada di sekolahnya, tengah mengerjakan satu PR yang tertinggal. semalam ia sadar bahwa ada yang tertinggal, tapi, Aresan menyuruhnya untuk lanjut tidur saja. semalem Sehan tidur nyenyak juga sampai hampir kesiangan.

The Boy Is My Next Door | GongfourzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang