1

1 1 0
                                    

"Daneen Azalia Dianna! Berhenti lari kamu! Dasar gadis nakal! Berhenti Dianna! Durhaka kamu sama guru!" Teriak guru Biologi yang sekarang terlibat kejar-kejaran dengan siswinya sendiri

"Yaa ibunya dulu jangan ngejar saya! Kan saya jadi refleks lari!" Bela Dianna disela lariannya

"Dasar gadis nakal! Cepet sini" kata ibu guru yang masih setia mengejar Dianna

"Ibu ishh! Kan ngk sengaja bu! Maaf" teriak Dianna frustasi

Saat Dianna terus berlari dengan ibu guru yang terus mengejarnya sampai kedaerah berakang sekolah, Dianna mendapat ide saat tiba tiba dia berbelok kearah tembok yang membuat Ibu guru itu secara mendadak berhenti dia tersenyum sinis berpikir bahwa gadis nakal itu salah pilih tempat bersembunyi.

Saat langkah kakinya mendekat kearah tembok dengan perlahan untuk memastikan tidak terdengar oleh anak muridnya itu secara tiba tiba ibu guru itu langsung melompat kebalik tembok dengan harapan dapat mengejutkan sianak nakal itu

"Ketangkep kamu! Eh_ kok ngk ada" ucap ibu guru bingung

Beliau mengaruk kepalanya yang tertutup hijab dengan bingung, mengedarkan pandangannya segala arah untuk melihat tanda tanda gadis itu namun nihil bahkan didepannya hanya ada tembok pembatas area sekolah mana mungkin gadis nakal itu bisa memanjatnya dalam waktu sebentar walaupun memang benar dia nakal tapi dia tetap seorang gadis SMA

"Apa jangan jangan dia diculik hantu! Ya Allah anak didik gue!" Ucap ibu guru itu panik

Dia segera berlari kearah lain dengan tergesa gesa meninggalkan tempat itu dengan ketakutan.

Kreeeek

Sebuah tangan muncul mendorong penutup sampah terlihatlah seseorang yang keluar dari tempat samapah dengan perlahan

"Njir si ibu, untung ngk sia sia gue sembunyi didalem tempat sampah" monolognya sembari menyingkirkan beberapa dedaunan kering yang tersangkut dirambutnya

Setelah merasa situasiulai tenang kembali Dianna dengan santai berjalan kearah belakang gudang untuk membolos kelas lagi.

Sesekali bibirnya bersenandung senang seakan tidak terjadi apapun beberapa menit lalu

"Liat deh, mukanya lucu gitu"

"Hahaha ganteng ganteng bisu"

"Iya, kalau aja kamu bisa ngomong, mungkin aku udah jatuh hati kali wkwk"

"Kanyak ngk ada cowok lain aja lu met! Yang begini mah cuman merusak keturunan doang"

"Bener met, mau lu anak lu nanti bisu juga atau jangan jangan malah nanti anak lo cacat wkwk"

Saat pendengarannya menangkap suara suara yanga gak samar memang namun saat kakinya terus berjalan kearah gudang justru suaranya semakin jelas terdengar, dia nyakin ada orang didalam sana

"Adkel kah yang dibuly kakel lagi?" Ucap Dianna dengan penasaran

Tangan Dianna bergerak membuka pintu untuk melihat apa yang terjadi dan benar saja setelah pintu terbuka terpampang jelaslah dimana 3orang laki laki dan 2orang perempuan yang dia nyakinin sebagai kakel kelas 12 sedangkan tak jauh dari mereka ada seperti laki laki yang terduduk ditanah sembari menatap sesuatu ditangannya tubuhnya penuh dengan terigu dan bau telur busuk begitu tercium diindra penciuman Dianna.

Mata Dianna melirik kembali kearah mereka saat pandangannya tak sengaja melihat salah satu dari mereka memegang bungkus terigu dan juga beberapa butir telur

Dianna tersenyum sinis menatap mereka semua

"Dih... Cupu banget mainnya bully orang bisu dasar sampah" kata Dianna

"Ngk usah banyak omong lo! Kita ngk punya urusan sama lo" ucap salah satu dari mereka

"Heleh, dasar sampah dateng pake jalur donasi aja bangga lu semua! Sok-sok'an bully orang, kalau mau bully orang noh si Louise masih gede gigitin sana"

Jelas ucapan Dianna menohok pada mereka apalagi saat Dianna menggungkit tentang cara mereka masuk kesekolah ini, dengan kesal mereka pergi meninggalkan Dianna dan siswa bisu itu digudang sekolah karna merekaa sadar tidak akan bisa mengalahkan mulut pedas Cewek gila satu ini

"Dasar babi babi gemuk!" Teriak Dianna dengan lantang

Mata Dianna melirik kearah siswa bisu tadi yang sekarang tengah membersihkan rambut dan seragamnya yang terkena tepung tadi oleh pembully nya

"Nama lo siapa? Kelas mana? Biar gue aduin guru soal perundungan ini" kata Dianna

'ngk perlu, makasih udah bantuin aku'

Dianna memang tidak bisa mendengar apa yang dia ucapkan tapi karna laki-laki itu menggunakan bahasa isyarat dan gerakan mulut dia paham apa yang dikatakannya

"Nama lo?" Tanya Dianna lagi

'Taksa Vincent Ocean' kata Taksa sembari bibirnya sedikit tersenyum

"Taksa? Keren sih gue Daneen Azalia Dianna panggil Dianna" kata Dianna

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DIANSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang