satu

85 10 0
                                    

Now Playing : Sampai Akhir - Judika

"yan, tolong ngertiin aku!"

"kurang ngerti apa lagi aku, 2 tahun aku menjalin hubungan sama kamu tapi kamu masih bahas Masa Lalu mu itu!"

"hubungan apa? kita cuman di jodohin!"

"aku Jatuh sama kamu, Sha"

"jangan manggil aku dengan sebutan itu!"

Malam ini Chika dan Tian sedang bertengkar akibat Chika yang terus membahas Ara

Chika dan Tian cuman di jodohkan, Tapi ternyata selama 2 tahun Tian baru sadar. Dia menyukai Chika

"jangan suka sama aku" ucap chika

"kenapa?" tanya tian

"aku belum selesai sama masa laluku" jawab chika

"aku lawan masa lalumu itu!" timpal tian

"cuman ara dunia ku" ucap chika

"gapapa, artinya aku bisa jadi semestamu!" balas tian

"jangan gila!" timpal chika

"tolong jangan suka aku"

"aku gabisa berpaling dari masa laluku"

"aku masih menunggu masa laluku"

"aku masih menanti orang favoritku"

"aku masih mencarinya."

"biarin aku suka kamu, mungkin nanti kamu kembali ke masa lalumu. Tapi aku tetap disini menyukai mu, Resha." balas tiann

"aku bantu kamu kembali ke masa lalumu, Tapi biarkan aku mencintai mu."

"tolong jangan seperti ini, Vares."

*****

Saat ini Chika sedang sibuk dengan pekerjaan kantor nya sehingga jarang menemui Tian

Dringg..

Dering telfon Chika berbunyi yang mengartikan ada seseorang yang menelfonnya

"iya kenapa yan?"

"..."

"aduh aku lagi sibuk yan"

"..."

"mending ke kantor aku aja"

"..."

"iya aku tunggu, dadahh"

Tian menelfon Chika karena ingin bertemu dengannya. Tetapi Chika sedang sibuk dengan pekerjaan kantornya yang sangat menumpuk

*****

K

ini Tian sudah berada di ruangan Chika untuk bersantai bermain game

Chika kira Tian ingin bicara serius, ternyata cuman ingin bertemu saja

"yan kalo haus ato laper ke dapur aja bikin sendiri, aku mau meeting" jelas chika yamg dibalas deheman oleh tian

Setelah itu Chika pergi ke ruangan sebelah untuk memulai meetingnya

Cukup lama Chika meeting dengan kliennya hingga Tian merasa lapar

Tian pun memasak sendiri di dapur ruangan Chika. Tiba tiba terdengar ketukan dari pintu ruangan Chika. Tian pung langsung pergi mengecek ke pintu tersebut

"eh, bapak tunangannya bu chika ya?" tanya sekretaris chika

"iya bu, kenapa?" ucap tian

"ini pak, ada yang nyariin bu chika" balas sekretaris chika

"iya suruh masuk dulu buk, saya lagi bikin makan" ucap tian lalu kembali ke dapur

"Ti--" panggil chika terpotong ketika melihat seseorang duduk di sofa ruangannya

"Hai!" sapa orang itu

"kok bisa?" tanya chika pada orang itu

"dibolehin tian" balas orang itu sambil menunjuk tian yang masih bingung

"aku gatau kalo dia yang nyariin kamu, hehe" ucap tian yang diakhiri kekehan

"aku keluar dulu deh, kayanya kalian butuh bicara" lanjut tian lalu keluar dari ruangan chika

"ngapain ke sini?" tanya chika

"gaboleh ya?" tanya balik orang itu

"ck, ga gitu Ara!" decak chika

"hehe gapapa, diliat liat cincin baru tuh" cibir ara

"jangan salfok, ngomong yang bener!" seru chika

"nih" ucap ara sambil memberikan amplop Undangan

"tolong dateng, ya?" lanjut ara yang melihat chika terdiam

"kamu nyuruh aku datang?" lirih chika

"bangsat, ini yang katanya kalo ketemu lagi jadi mau pasangan serasi?"

"ini yang katanya gamau jadi adik kakak?"

"ini yang katanya mau bantu aku lupa dari zee?"

"ini yang katanya mau ngelindungin?"

"ini yang katanya mau ngejagain?"

"maaf." ucap ara sambil menunduk

"mungkin kita memang ga ditakdirkan jadi adik kakak maupun pasangan, Sukses dengan Pasangan Mu!" seru chika dengan air mata di pipinya

"jangan nangis, kan ada tian" ucap ara sambil menghapus air mata di pipi chika

"tian? aku sama tian cuman di jodohin." balas chika

"Aku hancur." lanjut chika

"Aku Juga Hancur." balas ara

"mungkin itu saja, Goodluck Sayang!" ucap ara

"Semoga kita tidak pernah bertemu di ketidaksengajaan selanjutnya!" seru chika

Setelah itu Ara keluar dari ruangan Chika dan menemui Tian

"tolong jaga 'dia ya!" ucap ara

"jangan sakiti dia"

"dan tolong bantu dia lupakan saya!"

Setelah mengatakan itu Ara benar benar pergi dari sana

*****

Rasa yang tertinggal di dalam sebuah kota masi tersimpan rapat rapat. Bukan tentang seseorang yang enggan untuk melupakan, tetapi tentang bagaimana waktu yang membiarkan segalanya memudar .

Semoga semua yang tertinggal, ada masanya untuk pergi, walaupun entah kapan .
























































Yeyy selesai part satuu, ini mungkin gada feelnya ya?

yaudalah biarin

Sebelum HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang