12 Days [ISTNIN] TNF

O2. difficult choice.

Bab sebelumnya...........

"Sesama anak menhan jangan ribut ya" timpal Aennon.

"Diem, kau anak Ginanjar juga sugar baby nya Ano" Ucap Agil.

"Eh, anjing ya kau" ucap Aennon.

"Karena ini udah larut malam mending tidur dah kalian semua" Ucap Rion.

Semuanya pun beranjak dari ruang keluarga menuju kamar masing-masing.

Sedangkan Funin ia sibuk memakan cemilan dengan menonton film.

"Tidur atau mau main?" Tanya istmo, suara nya yang deep berada di telinga Funin.

"Anjing, apa-apaan sih. Iya-iya ini mau tidur, bayy sayang" Jawab Funin.

Ia pun berlari menuju lantai atas untuk ke kamarnya dan tertidur nyenyak, istmo pun juga tidur tetapi di kamar Leo.

..
..
..
..
..
..
..

Keesokan harinya, Pagi yang cerah matahari menyinari bumi terlihat pria cantik Masi tertidur di ranjangnya.

Pintu kamar di buka terlihat Caine masuk ke dalam kamar tersebut, membuka tirai jendela kamar Funin.

Sinar matahari pun terpancar, sinarnya menyoroti Funin.

"Nin, bangun. Udah pagi jangan lupa mandi terus sarapan kita bakal ketemu black oni" Ucap Caine.

Ia menggoyangkan badan funin dengan pelan, menepuk-nepuk pipi nya agar bangun.

Funin pun menggeliat, ia membuka mata dan duduk di ranjangnya.

"Mphhh, Good mworningg mami" Ucap Funin, sambil meregangkan otot tubuhnya.

"Morning too, Funin. Mami turun ya kamu mandi dulu setelah itu sarapan" Ucap Caine.

Caine pun pergi dari kamar funin, funin pun beranjak dari ranjang dan mengambil handuk untuk mandi.

Ia masuk ke dalam kamar mandi, setelah ia selesai mandi pun mengganti baju dan turun ke bawah.

"Hallo, selamat pagi semuanya" Ucap Funin.

"Pagi, nin" Jawab Riji.

"Lemes amat kau, ji" Ucap Funin.

"Tanya aja noh sama ntu monyet, sialan memang" Ucap Riji, ia menunjuk ke arah Gin.

"Pagi-pagi gini udah bucin aja ya bikin mata gue sakit nih" Ucap Funin.

Ia melihat ke arah istmo dan Leo yang sedang bermesraan sambil saling menyuap makanan.

"Makanya, kak. Cari pasangan sana" Timpal Leo.

"Duh, iya. Leo besok aku bawa gandengan ke sini atau ngga temen nya papi boleh juga" Jawab Funin, ia menahan kesalnya.

"Kak funin, suka sama om-om kah?" Tanya Leo.

"Nggak le dia suka nya sama kambing" Sahut Selia.

"Aku sudah menikah dengan seseorang, tapi ada penganggu dalam hubungan kami. Dia juga sama sekali tidak merasa bersalah," kata Funin ketus.

"Ah, sabar ya Kak. Aku doakan semoga penganggu itu kena sial," jawab Leo.

"Penganggu itu kamu, Leo. Kamu yang menjadi penganggu dalam rumah tanggaku, sialan!" ucap Funin dengan nada marah.

"Hah? Maksud Kak Funin apa?" tanya Leo, ia pun berdiri dan mendekati Funin.

Funin juga ikut berdiri, ia mendekati Leo dan menamparnya dengan kesal, disaksikan oleh seluruh anggota keluarga.