Di sepertiga malam yang dingin nan gelap gulita. Sebagian besar manusia memilih untuk menghentikan seluruh aktivitas di luar kawasan tempat tinggal mereka, dalam arti mereka akan mengurung diri di dalam rumah. Tentu, tanpa ada sedikitpun niat untuk melangkah keluar.
Meski dunia telah berkembang pesat, nyatanya kehidupan umat manusia masih lah tak dapat terlepas dari bayang-bayang makhluk penuh sihir yang bertekad menghapuskan setiap dari jiwa mereka.
Vampir, makhluk ciptaan tuhan yang amat serakah. Yang akan selalu menghantui kehidupan umat manusia, mengusik kedamaian malam yang seharusnya menjadi waktu paling tepat untuk menenangkan diri dari semua perasaan penat.
Sejak janji leluhur bangsa vampir bergema. Umat manusia selalu di kelilingi oleh perasaan takut, begitu menyaksikan matahari terbenam.
Seakan menjadi aba-aba, langit yang mulai kehilangan cahayanya menjadi awal baru bagi bangsa vampir, untuk memangsa manusia lemah yang berlalu lalang di depan pandangan mereka.
Tanpa belas kasih, bangsa vampir akan menjadi makhluk paling kejam. Yang memiliki hasrat membunuh di luar batas kewajaran.
Mereka tidak akan segan untuk menggigit, mengoyak. Sebagian besar dari mereka akan menyiksa manusia yang menjadi mangsanya, kemudian menjadikan darah manusia itu sebagai makanan lezat yang tak boleh di tinggalkan sebelum habis tak tersisa.
Selain hidup sebagai makhluk abadi. Bangsa vampir pun memiliki kedudukan sebagai makhluk berkekuatan sihir luar biasa, yang mampu melumpuhkan setiap mangsa.
Menjadikan populasi terbesar dunia ini, umat manusia terkadang menjadi makhluk terlemah di hadapan musuh terbesar mereka. Para bangsa vampir itu sendiri.
Tetapi tidak bagi sekelompok manusia yang tergabung dalam sebuah organisasi hebat, pemburu vampir.
Khususnya pada jantung kota Lakeburgh ini, yang telah memiliki pusat bagi markas besar pemburu vampir.
Di bawah seorang pimpinan muda yang hebat. Menciptakan sekumpulan manusia kuat nan tangguh, yang tak pernah gentar hanya sebab serangan balas dendam dari para bangsa vampir.
Mereka dapat terus melangkah maju, tanpa peduli dengan resiko tinggi yang mungkin menunggu di depan sana. Tetapi apapun kondisinya, anggota dari pasukan pemburu vampir selalu percaya. Bahwa mereka adalah manusia kuat, yang mampu membunuh makhluk abadi itu. Bahkan tanpa kekuatan ilmu sihir.
Keyakinan itu terus tumbuh, bak benih yang terus di siram dan mendapatkan perawatan terbaik. Menjadikan manusia yang tergabung dalam organisasi besar pemburu vampir tak pernah ragu, hingga selalu unggul dalam banyak pertarungan.
Dan malam ini, menjadi satu dari malam-malam yang harus di lewati oleh para pemburu vampir untuk menguji hasil latihan mereka.
Tak terkecuali bagi kedua pemburu vampir dari divisi utama seperti Jake dan Sunghoon. Yang kini harus terus memacu langkah nya, agar tak membiarkan mangsa mereka lolos dengan mudah.
Gerakan langkah cepat dari kedua kaki mereka yang telah lama terlatih, menjadikan keduanya dapat dengan mudah melompat dari satu gedung ke gedung yang lain.
“Saga, sekarang!” Teriakan Jake menggema, saat ia berhasil melemparkan pasak kayu. Pada punggung, hingga menembus dada kiri dari seorang vampir yang menjadi mangsa mereka.
Pergerakan vampir itu menjadi terbatas, sebab telah membiarkan satu titik lemahnya terkena serangan langsung. Menjadikan nya duduk bersimpuh tak lagi dapat bergerak, selama tubuhnya terus mencoba mengaktifkan teknik penyembuh. Untuk memulihkan luka berat yang di terima nya itu.
Tetapi sebelum teknik penyembuhan diri milik bangsa vampir itu bekerja, Sunghoon lebih dahulu tiba untuk menjemput ajalnya.
Pria berparas pucat, dengan alis tebal itu melompat tinggi. Melewati sosok di bawahnya, sebelum mendarat tak jauh di hadapan sang mangsa.
KAMU SEDANG MEMBACA
twilight of desire
Vampireㅤㅤㅤ❝ pada era modern ini hanya ada ㅤㅤㅤsatu ketakutan yang menghantui ㅤㅤㅤgelapnya langit malam, mengusik ㅤㅤㅤkedamaian masyarakat. ㅤㅤㅤsumber ketakutan itu ialah vampir, ㅤㅤㅤmakhluk serakah penghisap darah ㅤㅤㅤyang bertekad untuk menghapus ㅤㅤㅤpo...