7

1.2K 72 0
                                    

Malam ini Jendral dan Kirana sudah siap dengan mengenakan kemeja dan dress berwarna senada sesuai dengan dresscode acara reuni. Tetapi seperti ucapan Jendral tempo hari, ia mengatakan harus mampir ke kantor terlebih dahulu untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan.

"Kamu mau ikut masuk atau nunggu di mobil aja?" tanya Jendral yang sudah melepaskan sabuk pengamannya.

"Ikut masuk kedalam boleh mas?" tanya Kirana memastikan.

"boleh dong sayang" Jendral tersenyum kemudian keluar dari mobil terlebih dahulu lalu berjalan ke sisi lain mobilnya untuk membukakan pintu sang istri.

Keduanya pun mulai berjalan sambil bergandengan masuk kedalam gedung perkantoran dimana tempat Jendral bekerja. Mereka menaiki lift beberapa lantai sampai akhirnya mereka sampai di lantai 10 dimana ruangan Jendral berada.

"Weh Jendral!" sapa Rendy yang memang juga masih kerja di weekend kaya gini.

"Wihh, siapa nich" goda rendy saat ngeliat Kirana yang berdiri di samping Jendral.

"Kirana bini gue. Gausah ganjen!" peringat Jendral dengan wajah datarnya. Ia kemudian mulai menarik satu kursi lagi agar Kirana bisa duduk di sampingnya.

Rendy gak bisa menyembunyikan raut kagetnya sambil ngebatin, Kirana yang sekalem ini kok bisa dapat suami galak kaya Jendral?

"Tumben banget nyonya Diaskara ikut ke kantor"

"Mau pergi gue ntar. Lo nanti urus sisanya ya" suruh Jendral ngebuat Rendy mendengus.

"Mau kemana emang?" tanya Rendy kepo.

"Ada acara lah pokoknya. Udah lo gausah banyak nanya gue mau fokus dulu" jawab Jendral kemudian mulai menyalakan komputernya, sementara Kirana sendiri daritadi cuman diam menyimak perbincangan sang suami dengan temannya itu.

"Mas kerja dulu ya, kamu gak papa kan nunggu bentar?" Jendral merubah tone suaranya menjadi lembut saat bicara dengan sang istri. Rendy yang denger suara lembut kawannya itu cuman melongo, ternyata Jendral yang kalau di kantor keliatan cuek dan profesional itu kalau sama istri langsung berubah 360 derajat.

Kirana mengangguk sambil tersenyum. "Gak papa kok mas, lagian masih jam 6 juga" balasnya sambil melihat jam di ponselnya.

Setelah mendapatkan persetujuan dari sang istri, Jendral menyempatkan diri mengecup lembut punggung tangan Kirana lalu mulai fokus kepada komputernya.

30 menit berlalu, keadaan hening karena jendral dan rendy fokus bekerja. Namun tiba tiba saja Rendy sudah menyelesaikan pekerjaannya dan mulai buka suara.

"Lo tau gak Rin, kalo di kantor— Beuh Jendral itu sifatnya beda jauhh!" celetuk Rendy tiba tiba ngebuat Kirana yang merasa diajak bicara langsung menoleh

"Kalo di kantor, Jendral galak terus cuek. Padahal yang naksir sama dia tuh banyak loh" adu Rendy membuat Jendral yang mendengar pun hanya bisa mengumpat di dalam hati.

Si bangsat ini, kayaknya mau menciptakan prahara di rumah tangga gue.

"Yang ganjen juga— Beuh! Banyak banget! Rata rata cewek seksi suka sama Jendral"

Kirana yang denger cuman ngangguk ngangguk doang, suaminya kan emang ganteng. Jadi wajar kalau banyak yang suka. Walaupun sebenarnya dia cemburu sedikit, karena tau Jendral di kantor banyak yang godain tapi suaminya itu gak pernah cerita.

Mas Jendral ; JenrinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang