1. Menikah

37 2 0
                                    


"Kalian sudah sah menjadi suami istri."

Sorak ria menggema dengan huru hara kebahagiaan banyak orang. Reiner Stein, putra kedua raja Marcus Stein telah menjalani pernikahan dengan seorang putri bangsawan yang merupakan teman Marcus Stein. Menurut Reiner, pernikahan yang dijalaninya atas dasar keterpaksaan. Selama resepsi berlangsung tak timbul sedikitpun senyum atau raut bahagia diwajahnya.

Baginya, pernikahan adalah hal yang harus dilakukan jika kedua mempelai saling mencintai. Ia bahkan tak pernah bertemu dengan perempuan yang dinikahinya. Lagipula putra mahkota sendiri belum melangsungkan pernikahan. Lantas kenapa ia mendahului kakaknya. Sebelumnya, Reiner terkenal tak menyukai wanita atau kejam terhadap wanita. Bahkan wanita bangsawan yang terkenal cantik dan modis ditolak mentah-mentah olehnya.

Karena rumor semakin memburuk dan mengganggu, kaisar memutuskan untuk menikahkan putra keduanya dengan putri count  Vischer. Pernikahan dilaksanakan terburu-buru dengan tujuan meredanya rumor tentang pangeran Reiner. Siapa sangka, begitu pernikahan berlangsung kalangan sosial juga para rakyat heboh dan sibuk menyebarkan gosip sana-sini.

Gosip tersebar dengan luas ketika pangeran Reiner akan menikah dengan Hazel Vischer. Seorang gadis bangsawan yang tak pernah terlihat dikalangan sosial. Bahkan tidak ada para lady yang pernah melihat Hazel Vischer. Begitu pernikahan berlangsung, banyak sekali yang menghadiri upacara. Para tamu tak lain penasaran dengan wajah istri pangeran.

Begitu melihat secara langsung wajah Hazel yang kini berpindah marga menjadi Hazel Stein, para tamu terkejut dan banyak juga yang terpukau. Rambut berwarna turquoise yang menjuntai indah, seperti zamrud berkilauan mata hijaunya terlihat cantik dengan bulu mata lentiknya, kulit putih bersih yang terlihat tak pernah terkena sinar matahari, lalu bibir mungilnya yang tak melunturkan senyum dari awal resepsi.

Meskipun banyak yang menatap iri, para lady tak meragukan kecantikan Hazel. Perempuan itu sangat cocok bersanding dengan pangeran dilihat dari segi manapun. Mereka berpikir pangeran tak usah mencari selir, istrinya sudah sangat sempurna.

Melihat kedua orang tuanya tersenyum bahagia, Reiner mengepalkan tangannya erat. Ia sama sekali tak merasa bahagia. Ekspresinya datar tak menunjukkan kebahagiaan atau keharmonisan. Ia sama sekali tak menatap wajah istrinya. Pikirannya kalut entah kemana. Ia ingin segera kembali ke mansionnya lalu tidur.

***

"Melelahkan sekali." Ucap Hazel setelah mandi dan ganti baju.

Acara resepsi sudah selesai, kini ia berada di mansion milih Reiner. Perasaan senang membuncah didalam hatinya. Selama 20 tahun hidup, ia selalu berada dirumah dan bergulat pada novel romantis. Menikah dengan seorang pangeran adalah hal yang tak diduga. Antusiasnya meningkat ketika mengingat ia pernah membaca novel seorang gadis dengan pangeran. Dinovel itu hari-hari dipenuhi dengan keharmonisan yang mendambakan.

Senyumnya tak kunjung luntur, ia berjalan kekamar Reiner dengan piyama tidurnya. Sesampainya dikamar suaminya, Hazel terdiam sejenak. Reiner sedang duduk dikursi seraya membaca dokumen. Hazel tersenyum, dihari sesibuk inipun suaminya masih menyempatkan bekerja. Ia berjalan mendekat dengan kikuk. Sebenarnya ia sangat malu karena sebelumnya tak pernah berbicara apalagi satu ruangan dengan seorang pria.

"Yang mulia, sebaiknya anda simpan dulu dokumennya. Ini sudah larut, jadi mari tidur." Ucap Hazel dengan suara lembutnya.

SRAKKK

Hazel tersentak ketika Reiner melempar dokumennya dan mengenai pahanya. Ia terkejut sampai bibirnya kelu hanya untuk mengeluarkan sepatah kata.

"Nona Vischer ingat, pernikahan ini bukan atas kehendak saya melainkan yang mulia kaisar. Saya harap anda bisa bersikap sewajarnya. Anggap saja anda masih gadis." Perkataan Reiner begitu menusuk hingga ke lubuk hati paling dalam.

Tricking my husband into falling in love with me [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang