Eps 3 - Misi Penjaga Bumi

46 0 0
                                    

Tim Bumi yang terdiri dari Arez, Kay, Rhino, Adel, dan Sabina bersemangat untuk mengikuti sayembara di kelas Biologi. Kemenangan mereka membawa mereka pada petualangan luar biasa ke Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), di bawah bimbingan Ibu Rose.

Persiapan matang dilakukan, mulai dari latihan fisik, latihan wawasan pengetahuan, mempelajari rute perjalanan, hingga menyiapkan barang bawaan untuk pengamatan. Semangat mereka membara untuk menjelajahi TNUK dan menguak rahasia alamnya.

Perjalanan panjang membawa mereka ke Dermaga Tamanjaya, disambut pemandangan indah dan ombak yang mengantarkan mereka ke Pulau Peucang. Di sana mereka bertemu Pak Danu, ketua tim konservasi TNUK, dan para karyawan yang ramah.

 Di sana mereka bertemu Pak Danu, ketua tim konservasi TNUK, dan para karyawan yang ramah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gate TNUK dermaga Taman Jaya
Sumber : dokumentasi detik.𝚌𝚘𝚖

"Selamat datang Rose!" sapa Pak Danu.

"Senang kembali bekerjasama dengan Anda, Pak." balas Ibu Rose.

Sebelum terjun dalam penelitian, mereka diajak untuk menikmati sunset terindah di Ujung Kulon. Keesokan harinya, petualangan dimulai dengan pembekalan pengetahuan dari tim konservasi.

Mereka menyusuri Sungai Cigeunteur menggunakan kano dan melihat flora dan fauna yang unik. Di sepanjang perjalanan, Pak Danu menjelaskan tentang upaya pelestarian keanekaragaman hayati di TNUK termasuk badak bercula satu yang dilindungi.

 Di sepanjang perjalanan, Pak Danu menjelaskan tentang upaya pelestarian keanekaragaman hayati di TNUK termasuk badak bercula satu yang dilindungi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sungai Cigenteur
Sumber : JPPN.Banten

Perjalanan berhenti di pinggiran sungai, mereka bertemu dengan flora identitas Ujung Kulon, yaitu pohon Kiara. Pak danu mulai bercerita tentang pohon ini. "Biasanya kami penduduk setempat menyebutnya "Si cantik Pencekik" karena pohon sekilas mirip beringin ini mempunyai ciri khas unik yaitu cara tumbuhnya seolah-olah "mencekik" pohon inang."

Di pulau Peucang pohon Kiara diperkirakan berusia lebih dari seabad dan bisa dibilang pohon ini merupakan saksi bisu perjalanan panjang TNUK. Pak Danu juga bercerita bahwa pohon Kiara merupakan salah satu pohon yang selamat dari tsunami akibat letusan gunung Krakatau tahun 1883.

E-Bioedustory "Petualangan Bumi"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang