Aku berharap tulisanku ini tidak terlalu jelas. Kejelasan bisa menjadi sesuatu yang membahayakan. Aku harap tulisanku akan tetap abstrak dan teduh. Kata-kata menyerupa dingin yang menyegarkan namun tak dapat tersentuh.
Akan kubawa kemana tulisanku? Akan bermakna apa ketika ia dibaca? Atau akan merangkum ketidakmampuan yang mana untuk bisa diterima oleh hati dan logika? Dari waktu ke waktu aku tenggelam dalam relung tulisan. Tak ada yang bisa memuaskan rasa penasaranku akan rindu, jemu atau tabu dalam perenungan; kecuali seseorang yang bersedia memeluk dan dipeluk. Kecuali seseorang yang bersedia menghargai dan dihargai. Kecuali seseorang yang bersedia memahami dan dipahami. Kecuali seseorang; ah aku merasa malu mengatakannya—yang dengannya kau memahami seisi dunia dengan penuh rela, yang mengajarkanmu cinta.
Tak ada tempat yang dapat kakiku tuju. Tak ada suara yang dapat telingaku dengar. Namun, ada begitu banyak keindahan yang ditutupi oleh para pembenci dan termanipulasi. Hingga terlahir ilusi yang dimaki bukan mengkaji.
Cukup sudah kata-kata menggigit lidah, menusuk dada hingga tak berupa.
Maka,—
"Bas, aku menulis ini untukmu. Laki-laki penyuka hujan yang lahir di bulan Agustus 1996. Laki-laki alumni nestapa kesepian dan kerinduan; yang konon katamu ... barangkali ada yang menyayangimu bisa melegakan dahagamu.
Aku tersenyum saat mengingatmu. Kemudian, ... aku menangisi rindu"
—jika nyata menolak seperti kata kita dalam amin yang semoga; yang entah bagaimana caranya membawa rela-rela untuk pergi.
Tetaplah menjadi matahari yang menyinari waktu ketika doa mengetuk, perihal adil dan sabar menentukan di waktu mana seluruhnya bercahaya.
Namamu Baskara.
Aku tidak takut ketika menjadi bunga Matahari yang tumbuh di taman rumahmu atau berbicara dengan bahasa tumbuhan bersama keheningan di tiap pucuk kesunyianmu karena telah kuminta dingin yang menjaga dirimu, dariku; juga diriku dalam lipatan jatuh yang memeluk jauh. Bas, seluruhnya lekas dan pantas pada pijakan rasa yang bergeming, tentangmu adalah sebuah pijar.
Percayalah, akan ada seseorang yang peduli padamu. Seseorang; bukan aku. Seseorang Bas, dia seseorang itu.
𝚄𝚗𝚝𝚞𝚔; 𝟶𝟷 𝙳𝚎𝚜𝚎𝚖𝚋𝚎𝚛.
𝑇𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 𝑘𝑎𝑠𝑖ℎ.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Baskara! [ END ] ✅
РазноеCukup tersisa-akal sehat yang sering diburuk sangka. Tiba-tiba segalanya begitu kamu, maka goresan tinta yang sederhana ini bermula saat aku melepas rindu berlebih dan rasa cemas yang membelenggu. Tentangmu adalah rima puisi yang sama, sebagaimana...