June, 3rd 2014
Badanku semua sakit sekali hari ini!
Apa mungkin karna efek kemarin?Dan kau tau tidak?
Memar birunya, tidak menghilang! Ugh.
Malah melebar dan timbul memar lagi di kaki kananku. Menyebalkan bukan?
Tetapi sudahku oleskan obat memar, semoga saja besok benar- benar menghilang!Aku tidak kemana- mana hari ini, diari. Aku sekarang terduduk lemas dikasur, sambil menulismu. Ditemani segelas teh hangat yang asapnya bisa kulihat mengebul diatasnya.
Ibu masuk, mengingatkan aku untuk meminum obat yang diberikan dokter. Oh iya! Kemarin sepertinya aku melupakan minum obat saat berada di cafe, pantas aku pusing kemarin. Hehe. Jangan marahkan aku oke, Ibu? Ayah?
Kenapa aku bisa lupa? Karna obatnya terlalu banyak! Dan rasanya tak enak, huek. Tapi kata Ibu, aku harus menyukai obat itu agar perlahan virus yang ada ditubuhku tidak menjalar lebih luas lagi.
Hari ini tak banyak yang akan ku ceritakan, badanku semakin sakit jika harus belama- lama duduk! Sudah ya? Aku mau minum obat dulu!
KAMU SEDANG MEMBACA
Menghitung Mundur
Short StoryDokter berkata, umurku tak lama lagi. Tubuhku sudah kuat lagi untuk melawan penyakit yang bersarang ditubuh ini. Tapi, sebuah ide melintas dibenakku. Aku akan membuat sebuah diari, yang akan kalian baca, saat aku tiada. Kenapa? karna aku juga ingi...