Chapter 23

191 16 1
                                    

Malam itu di hotel, Taehyung dan Jeongguk berada di kamar mereka, beristirahat setelah seharian penuh emosi. Taehyung berbaring di tempat tidur sambil mengelus perutnya, merasa tenang dengan sentuhan lembut Jeongguk di sampingnya. "Aku tidak bisa berhenti memikirkan bagaimana hidup kita akan berubah," katanya pelan, menatap Jeongguk yang sedang membetulkan posisi bantal di belakangnya.

Jeongguk tersenyum, lalu duduk di sebelahnya. "Ini pasti akan menjadi perubahan besar, tapi aku tidak pernah merasa lebih siap dari sekarang. Bersama-sama, kita bisa melalui apa pun, Taetae."

Taehyung mengangguk, menyentuh pipi Jeongguk dengan penuh kasih. “Aku tahu. Kamu selalu ada untukku, dan aku bersyukur untuk itu. Aku hanya merasa sedikit gugup tentang semua hal yang akan datang.”

Jeongguk meraih tangan Taehyung dan mengecupnya lembut. "Kita akan belajar seiring waktu, seperti yang dikatakan Yoongi hyung tadi. Tidak ada yang dilahirkan sebagai orang tua yang sempurna, tapi kita akan menjadi yang terbaik untuk anak kita."

Taehyung mengangguk, merasa lebih tenang setelah mendengar kata-kata Jeongguk. Ia pun mulai merasa lelah, dan tanpa sadar, matanya perlahan terpejam, sementara Jeongguk terus mengelus rambutnya hingga ia tertidur.

Di kamar sebelah, Jimin dan Yoongi juga sedang mempersiapkan diri untuk tidur. Namun, tidak seperti Taehyung, Jimin masih terjaga. Pikirannya berkelana, membayangkan segala sesuatu yang akan datang, baik dan buruk. Yoongi, yang baru saja keluar dari kamar mandi, melihat Jimin duduk termenung di tepi tempat tidur.

"Apa yang kamu pikirkan, Jiminie?" tanya Yoongi sambil berjalan mendekat.

Jimin menghela napas panjang sebelum menjawab, "Aku hanya berpikir tentang apa yang akan terjadi nanti. Kita sudah bersama selama bertahun-tahun, tapi sekarang, semuanya akan berubah. Aku takut, Yoongi. Aku takut tidak bisa menjadi orang tua yang baik. Aku takut membuat kesalahan."

Yoongi duduk di sebelahnya, meletakkan tangannya di bahu Jimin. "Kamu tidak perlu menjadi sempurna, Jimin. Tidak ada yang sempurna. Yang penting adalah kita melakukan yang terbaik, belajar dari kesalahan, dan selalu mendukung satu sama lain."

Jimin menoleh, menatap mata Yoongi yang penuh dengan ketenangan dan kepastian. "Kamu selalu tahu bagaimana membuatku merasa lebih baik," katanya pelan, senyum kecil muncul di wajahnya.

Yoongi tertawa kecil. "Itulah salah satu hal yang aku sukai dari hubungan kita. Kita saling melengkapi, dan itu yang membuat kita kuat."

Jimin merasa lebih tenang mendengar itu, dan dengan perasaan lega, ia pun berbaring di samping Yoongi, membiarkan kehangatan tubuh suaminya memberikan rasa nyaman yang ia butuhkan untuk tertidur.

Hari berikutnya, keempat pasangan tersebut bertemu lagi di restoran hotel untuk sarapan. Matahari pagi memancarkan sinarnya yang lembut, memberikan energi baru setelah malam yang penuh refleksi.

"Bagaimana tidur kalian?" tanya Jeongguk sambil tersenyum pada Jimin dan Yoongi.

Jimin mengangguk, sambil mengambil roti panggang dari meja. "Kami tidur cukup nyenyak, terima kasih. Bagaimana dengan kalian?"

Taehyung yang duduk di sebelah Jeongguk tersenyum kecil. "Aku tidur sangat nyenyak. Mungkin karena bayi di dalam perutku ini sudah mulai membuatku lelah lebih cepat."

Mereka semua tertawa, dan suasana pagi itu terasa ringan dan menyenangkan. Namun, saat sarapan hampir selesai, Yoongi tiba-tiba berbicara dengan nada serius. "Sebelum kita melanjutkan rencana hari ini, aku ingin berbicara tentang sesuatu yang penting."

Semua orang langsung fokus pada Yoongi, merasa penasaran dengan apa yang akan ia katakan.

"Aku berpikir semalam," lanjut Yoongi, "dan aku menyadari bahwa kita semua sedang berada di titik penting dalam hidup kita. Tidak hanya tentang kehamilan atau menjadi orang tua, tapi juga tentang bagaimana kita menghadapi perubahan besar ini. Kita harus saling mendukung, tidak hanya sebagai pasangan, tapi juga sebagai teman. Aku ingin kita berjanji untuk selalu ada satu sama lain, tidak peduli apa pun yang terjadi."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ⓜⓐ®®ⓛⓔⓓ ⓦⓛⓣⓗ 2 ⓗⓤⓢⓑⓐⓝⓓTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang