5. PUNISHMENT

201 24 3
                                    


Kediaman Baskara

            Setibanya di rumah, Asa dan Canny melihat suasana yang lebih tenang dari biasanya. Meskipun begitu, ada ketegangan yang terasa menggantung di udara, seolah-olah semua orang sedang bersiap menghadapi sesuatu yang tidak terelakkan.

            Rora, yang tadi marah kepada Ritha, terlihat duduk di ruang tamu dengan wajah kusut, mengacuhkan Ruka yang sedari tadi mengganggunya. Sementara Ritha dan sikembar,tampak berbicara dengan nada pelan di sudut ruangan. Mereka semua menoleh ketika Asa dan Canny masuk.

"Udah makan takoyaki-nya?" tanya Ritha mencoba mencairkan suasana.

"Udah, Kak," jawab Canny dengan senyum tipis.

"Baguslah" sahut Ritha, meskipun jelas bahwa pikirannya sedang tidak sepenuhnya di situ.

Rora hanya menatap Asa sekilas sebelum kembali memalingkan wajahnya. Asa yang menyadari suasana yang kurang baik ini mendekati Rora, lalu duduk di sebelahnya. 

"Ra, kamu kenapa? Lagi marah? Sama siapa? . Atau kamu lagi kesel? Hmm..." tanya Asa lembut.

Rora mendesah, "Bukan itu Kak. Aku cuma... Aku gak suka kalau kita kayak gini. Rasanya kita semua lagi nggak baik-baik aja."

Asa mengangguk pelan, lalu berkata, "Kakak ngerti, Ra. Tapi kita harus tetap saling dukung. Sekarang bukan waktunya untuk saling menyalahkan atau merasa sedih. Kita harus kuat, terutama malam ini."

Rora menatap Asa dan perlahan mengangguk, meskipun masih ada keraguan di matanya. "Aku cuma takut, Kak. Aku takut kalau nanti malam ada yang buruk terjadi sama kita."

"Semua orang punya ketakutan, Ra," jawab Asa,

 "Tapi kita gak boleh membiarkan ketakutan itu menguasai kita. Selama kita tetap bersatu, kita bisa hadapi apa pun."

"Tapi kak, walaupun ini bukan kali pertama kita kayak gini. Rasa takut itu tetap ada" Ucap Rami yang disetujui Ayon.

"Ekhem... Kakak tau ini ga mudah, tapi...." Ruka menjeda ucapannya.

"Tapi, kakak lapar hehe.... Sekarang mending kalian bantuin kakak masak, dan buat Asa sama Canny. Kalian bersih bersih, habis itu turun kita makan malam bareng" Lanjutnya yang langsung dihadiahi lemparan tiga bantal sofa sekaligus.

"KALIAANN....hehehe"

Ingin marah, tapi Ruka sadar yang dihadapinya adalah bocah-bocah kematian laknat. Mana berani dia,fan akhirnya hanya bisa pasrah sambil memaki adik-adiknya dalam hati .

"HAHAHAHA" Tawa Canny meledek Ruka. Sedangkan Asa dan Ritha hanya tertawa pelan melihat sanga kakak yang ternistakan.

"Mampus" Umpat Ayon.

"Mati aja lu" Ucap Rami.

"Udah serius juga" Kesal Rora.

"Bubar.... Bubar"Lanjutnya lalu mulai beranjak diikuti yang lain menyisakan Ruka dan Ritha.

"Kamu bantuin kakak masak" Ucap Ruka sambil menarik tangan Ritha menuju dapur.


---_---_---_---_---_---_---_---_


Skip makan malam.....

             Setelah mengakhiri makan malam, mereka memutuskan untuk berkumpul diruang tamu.Suasana di ruang tamu terasa hening, semua tenggelam dalam pikiran mereka masing-masing. Mereka tahu bahwa malam ini ayah mereka, Tuan Baskara, akan pulang—dan biasanya, kehadiran beliau berarti masalah bagi salah satu dari mereka, atau bahkan semuanya.

LOST LIFE (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang