Part 04

332 52 10
                                    

Haloooo


*****

Di dalam kamar, Wujie tengah di dandani oleh Qianluo. Gadis itu mengeluarkan semua pakaian dari dalam lemari. Dan pilihannya jatuh pada baju berwarna merah yang memiliki motif abstrak tapi terlihat begitu indah.

Gadis itu kini mengepang rambut Wujie yang menjuntai di sisi telinga kiri dan kanannya. Lalu ia satukan di belakang dan ia jepit dengan jepit rambut. Kemudian memasangkan mahkota yang cukup rumit karena terdapat banyak untaian. Setelah memastikan mahkotanya tidak akan terlepas, Qianluo menarik Wujie untuk berdiri dan bercermin.

"Wahh lihatlah yang mulia, anda sungguh berbeda dari yang tadi." ucap gadis itu.

"Terimakasih, ini semua berkat bantuan mu. Ayo keluar, aku menitipkan Jian pada pelayan tadi."

Qianluo bergegas menuju pintu dan membukanya. Wujie menunduk mengangkat roknya yang panjang agar mudah untuk berjalan keluar. Ketika ia mengangkat kepalanya matanya bertemu dengan Xiao Se yang berdiri tepat di depan pintu. Dan pria itu tengah menggendong bayinya.

"Kemarilah, kita akan pergi sekarang."

Wujie menyambut uluran tangan itu. Setelah keduanya berdiri bersisian, Wujie mengambil alih Xiao Jian yang masih asik mengemut jarinya.

Keduanya berjalan beriringan keluar dari kediaman Wujie. Ia menghela nafas panjang sebelum akhirnya ia hembuskan.

"Kau tidak ingin menutup wajahmu?" Xiao Se bertanya sambil mengeluarkan penutup wajah dari lengan bajunya.

Wujie melirik benda itu sambil menggeleng, "aku sudah tidak ingin menutup diri. Bukankah mereka semua selalu penasaran dengan wajahku selama ini? Sampai membuat spekulasi sendiri bahwa aku buruk rupa." katanya.

"Kaisar, bagaimana menurutmu? Apakah aku sesuai dengan ucapan orang diluar sana?" lanjutnya seraya menatap sang Kaisar. Wujie dengan sengaja mendekatkan wajah keduanya.

Xiao Se menjauhkan wajahnya dan terbatuk, "tidak, kau tidak buruk rupa."

Wujie terkikik geli, ia melirik bayinya yang tertawa, "A-Jian, apa kau mendengar apa katanya barusan? aku tidak buruk rupa kan?"

Bayi di gendongannya itu tertawa menunjukkan gusinya. Dengan gemas Wujie menundukkan kepalanya untuk menciumi pipinya.

"Kau sangat menyukai anak-anak ya?" Xiao Se bertanya seraya membantu Wujie naik ke atas kereta.

"Aku suka, aku sangat menyukai bayi dan anak-anak. Ada apa?"

Keduanya masuk ke dalam kereta dan duduk berhadapan. Wujie memutuskan untuk bermain bersama bayinya selama perjalanan menuju kediaman ibu mertuanya.

"Tidak, aku hanya penasaran."

"Bagaimana denganmu? Apa kau menyukai anak-anak?" Wujie balik bertanya.

Become An Empress Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang