johnhyuck

16K 215 2
                                    


Hari ini hari bahagia haechan karena sebentar lagi dia akan menikah dengan sang kekasih.

perasaannya gugup sekali, sekarang baru jam empat pagi dan dia sudah bangun, sejujurnya dari semalam haechan tidak bisa tidur.

banyak yang ia pikirkan, namun yang paling menyita pikirannya adalah sang papa.

tidak mau membuat pikirannya semakin pusing haechan memutuskan untuk pergi mandi.

setelah 30 menit menghabiskan waktu di kamar mandi akhirnya haechan selesai, dia keluar kamar hanya dengan mengenakan bathrobenya.

haechan melangkahkan kakinya menuju kamar papa johnny.

Ia ketuk pintu kamar johnny tiga kali tapi tidak ada jawaban dari dalam, haechan coba membuka pintu kamar papanya tapi ternyata tidak dikunci.

haechan membuka pintu kamar itu lebih lebar membawa kakinya melangkah memasuki kamar berukuran 6x7 meter itu.

sesuai dugaannya, sang papa masih bergelung dalam selimut. haechan mendekat ke sisi kanan ranjang papa johnny, menepuk-nepuk pipinya berusaha membangunkan pria
berumur 50 tahun tersebut.

" Papa ayo bangun!! Udah jam setengah lima, hari ini hari pernikahan haechan loh masa papa telat di nikahan anaknya sendiri. ayoo papa bangunn!! " haechan menggoncang-goncangkan tubuh papa nya, masih berusaha membuat papanya terbangun.

namun tanpa haechan sadari johnny sebenarnya sudah terbangun, ia sedang mengerjai haechan.

dengan gerakan cepat johnny menggenggam erat tangan haechan dan menarik nya dalam pelukan.

haechan berteriak, terkejut dengan pergerakan papanya yang begitu cepat.

Jadilah sekarang haechan terbaring di ranjang johnny dengan posisi johnny memeluk haechan dari belakang.

" aaaa papa bikin kaget aku aja sih. gimana tadi kalo haechan jantungan? terus masuk rumah sakit? haechan nggak jadi nikah dong hari ini? " johnny mengelus lengan haechan sambil menciumi pelipisnya.

" Anak papa udah gede ya sekarang. udah mau nikah, udah mau punya keluarga sendiri. bentar lagi papa ditinggal. " haechan membalikkan tubuhnya menghadap johnny. wajah nya merengut tak suka.

" Papa ngomong apa sih? haechan nggak bakal kemana-mana, haechan tetap akan jadi anak papa sampai kapanpun. haechan nggak akan ninggalin papa hiks... papa jangan mikir begitu haechan itu sayang sama papa, haechan cuma punya papa. haechan sedih kalo papa bilang begitu. " haechan menenggelamkan wajahnya pada dada bidang johnny menangis meluapkan
kesedihannya akibat ucapan johnny barusan.

" Sttss aduh maafin papa ya sayang, papa nggak bermaksud mau bikin kamu sedih. Aduh.gimana ini anak manisnya papa malah nangis padahal nanti siang mau nikah. Cup cup nanti matanya bengak loh. Maafin papa ya nak. " johnny memegang kedua pipi haechan dan mengecupi seluruh wajah haechan dari dahi, mata, hidung, pipi dan bibir haechan.

" Papa jangan berpikir kayak gitu lagi ya, haechan sedih banget dengernya. walau nanti haechan menikah, cinta pertama haechan itu tetap papa. haechan akan selalu sayang papa. "
kini haechan yang mengecup kedua bibir johnny, kecupan yang lama.

tak tahu siapa yang memulai, kecupan pada bibir mereka berubah menjadi sebuah lumatan.

tangan haechan bergerak menyusuri rahang tegas milik johnny, tangannya meraba rambut kasar pada permukaan pipi johnny.

tak ingin kalah dengan anaknya, kedua tangan johnny meremas kedua pantat sekal milik putranya.

membuat haechan mendesah tertahan karena lidahnya kini tengah terbelit lidah milik papanya.

All × Haechan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang