{ UTAMAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA!! }
Miracle memiliki arti sebuah keajaiban.
Sheraphine McKenzie Wickley remaja berusia 16 tahun yang selalu menunggu ada keajaiban di kehidupannya. Berharap dengan percaya adanya keajaiban segala sesuatu akan terja...
Mikayla mengintip Sheraphine yang sedari tadi cekikikan menatap layar ponselnya. Ia terkejut bukan main saat melihat foto dirinya yang tertidur dengan mulut mangap dan bekas iler dipipinya. Astaga, bisa-bisanya Sheraphine menyimpan foto dirinya sejelek itu.
"SHERAPHINE ANJING HAPUS GAK?!." Teriaknya.
Sheraphine yang terkejut, segera menghindar dan menyembunyikan ponselnya di belakang tubuh. "HAHAHA nggak, mau gue kirim ke Reza dulu, baru gue hapus." Jawabnya dengan tertawa senang.
"Jangan anjir bisa-bisa dia ilfil liat gue kayak gitu. Hapuss gak!." Serunya sembari mengejar Sheraphine yang sudah lari mengelilingi ruang tengah di apartemennya.
"Justru itu. Kalau dia beneran cinta sama Lo. Mau lo sejelek apapun dia pasti akan tetap suka. Biarin gue kirim sisi gelap Lo, AAAAAAAAAAGGRHHH AAAAAA." Sheraphine berteriak saat Mika hampir meraihnya.
"Sini gak Lo! Gue Gibeng lu ya kalo dapet."
"AAAAARGGG AAAAAA." Teriak Sheraphine takut lalu berhenti di sopa panjang karena sudah lelah berlari.
Tanpa menyia-nyiakan kesempatan Mikayla mendekat berusaha merebut ponsel Sheraphine yang terus anak itu sembunyikan.
"Siniin gak!hapus."
Sheraphine menggeleng, lalu tertawa dengan tersengal-sengal. "Hahah nggak jangan Mik AAAAA JAUH-JAUH LO." Serunya saat Mikayla menubruk tubuhnya hingga mereka berdua terjatuh disopa.
"Kalian ngapain."
Mereka yang masih ribut menoleh, Sheraphine dengan cepat mendorong tubuh Mikayla yang berada di atasnya lalu berlari kearah asal suara dan bersembunyi di belakang tubuh orang itu.
"Bang tolong bang." Ucapnya.
"CK! Serahin gak hp Lo!." Seru Mika yang akan menarik Sheraphine yang berada di belakang tubuh kakaknya. Namun, Samudra terlebih dulu mencegahnya. "Jangan ribut." Ucapnya datar.
Mika mendengus menatap Samudra yang sepertinya baru pulang dari kampus. "Apasih bang, dia nyimpenin foto aib gue. Pengen gue sentil ginjalnya."
Samudra menghela nafas, "Kalian udah makan?." Tanyanya mengalihkan pembicaraan. Mika dan Sheraphine menggeleng. Karena memang mereka belum makan malam.
"Kita makan diluar."
Mika dan Sheraphine seketika semangat. "Wait, gue ganti baju dulu bang." Ujarnya lalu berlari ke arah kamar.
"Gak ganti?." Tanyanya ke arah Sheraphine yang masih berdiri dibelakangnya.
Sheraphine menggeleng, "Gak usahlah gini aja. Lagian cuman mau makan doang kan?." Samudra mengangguk. Tangannya terulur untuk mengusap rambut depan Sheraphine yang hampir menutupi mata anak itu.
"Udah panjang." Ucapnya.
"Iya belum sempet potong."
"Udahh yok." Sheraphine dan Samudra menoleh melihat Mika yang sudah rapih.
Outfit Samudra
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.