"Aww!! Sakit yah.." Lirih seorang gadis yang tengah dipukuli oleh ayahnya dengan sapu, Raisha memeluk tubuhnya yang terkena pukulan berkali - kali, tanpa punya rasa kasihan pria paruh baya itu dengan tega terus memukuli tubuh mungil anaknya.
Raisha gadis yang malang dan selalu disiksa oleh Ayahnya, tiap dia membuat kesalahan kecil pasti ayah nya itu akan memukulnya habis habisan, menggunakan sapu, tongkat kayu, dan lain lainya, bahkan jika ayahnya sedang mengancam pria itu dengan segan akan menusuk pisau itu kepada putrinya.
Raisha sudah mencoba untuk melawan tapi ia tidak bisa melawan ayahnya itu, ia tidak mau durhaka kepada ayahnya jika melawan ayahnya akan berbuat macam macam, ia tidak mau mati ditangan orang tuanya sendiri, Raisha gadis baik dan berhati lembut tidak pernah dendam para orang lain, bahkan ia sudah berkali kali di bully oleh teman sekelasnya tapi ia tidak bisa melawannya.
"Ayah udah.." Raisha menangis, tetapi Ayahnya tidak peduli dengan tangisan Raisha, pria itu malah terus menerus memukul Raisha hingga hampir semua sekujur badannya penuh dengan lebam dan luka.
Karena Ayahnya sudah merasa puas telah menyiksa Raisha, pria itu kemudian menghentikan aksi pukulnya dan berjalan keluar kamar Raisha sambil menunjuk kepadanya dengan tatapan tajam dan penuh dengan kebencian.
"Lihat saja, urusanmu belum selesai dengan Ayah." Ayahnya melotot kepada Raisha, sedangkan gadis itu hanya berdiri mematung dengan tangisannya semakin deras.
BRAK!!
Pintu itu ditutup secara kasar oleh Ayahnya, Raisha kemudian terduduk lemas sambil memeluk kedua lutut kakinya dan menenggelamkan kepalanya sambil menangis terisak-isak.
🌟🌟🌟
Raisha mengerjab ngerjabkan matanya setelah ia tersadar telah tertidur lamanya hingga sore, badannya terasa sakit sakit dan juga perih, Raisha bangkit dari kasur kemudian berjalan menuju kamar mandi untuk mandi dan juga mengobati luka - lukanya itu.
Sesampainya di kamar mandi, Raisha menghadap dirinya ke cermin kemudian matanya berkaca kaca melihat dirinya yang begitu malang 'kenapa nasibku harus seperti ini? cobaan apalagi yang harus aku hadapi?' batinnya.
Kemudian Raisha sedikit membuka baju lengannya dan mengecek lukanya itu, Raisha menyentuhnya ia meringis "Shhh.." Kemudian ia mengambil kotak p3k yang berada di samping wastafel dekat cermin, setelah mengambil kotak tersebut dengan secara perlahan Raisha mengolesi lukanya itu menggunakan salep agar bisa cepat sembuh.
Selesai mengobati lukanya dan mandi, Raisha keluar dari kamar dan melihat Ayahnya dan Kakak perempuannya sedang makan bersama di meja makan, yaitu Resti dia sangat tidak suka kepada Adiknya itu, Resti selalu mencaci maki Raisha, tetapi gadis itu tidak peduli ia bahkan selalu menyayangi kakaknya.
Raisha mendekati meja makan kemudian duduk disamping kakaknya, "Wih kak Resti masak ayam kecap lagi ya? Itukan kesukaan aku banget" ucapnya ceria sambil tersenyum.
Raisha hendak mengambil piring dan juga ayam kecap itu, tetapi Resti menatap sinis lalu mengambil ayam itu duluan dan tidak membiarkan Raisha untuk makan, Raisha menarik tangannya kembali dan menatap lirih ayam itu dari tangan kakaknya "Loh kenapa di ambil kak? Aku juga kan pengen makan ayam itu.."
"Gak, kamu makan aja sisa ayam kakak" Resti menyodorkan piringnya kepada Raisha yang hanya tersisa tulang ayam tapi masih ada sedikit dagingnya, melihat itu Raisha hanya menatap makanan pemberian kakaknya "Kenapa aku dikasih sisa kak?" Raisha menatap kakanya.
"Kamu itu pantesnya dapet sisa." Jawabnya ketus, lalu kemudian Resti melanjutkan makannya dan tidak memperdulikan adiknya yang menatap dirinya itu.
Raisha hanya bisa menghela naifas, dengan berat hati dan juga perut yang sangat lapar menginginkan sekali ayam itu, Raisha terpaksa harus memakan makanan sisa kakaknya.
Setelah selesai makan, Ayahnya menatap tajam Raisha "Habis ini kamu cuci piring, cuci baju, bersihin rumah, jangan kemana mana. Kalau ayah ada liat kamu keluar rumah, liat aja ayah bakalan hukum kamu tanpa ampun." Raisha mengangguk "Iya Ayah." kemudian pria itu berdiri menjitak kepala Raisha kencang hingga gadis itu meringis.
Raisha melihat punggung Ayahnya yang kian menjauh 'Ayah? mau sampai kapan Ayah kayak gini terus ke Raisha..' Raisha dengan cepat mengusap air matanya yang perlahan menetes, lalu ia akan melaksanakan perintah ayahnya itu, ia tidak mau Ayahnya kecewa padanya.
- To Be Continue -
Hai, ini baru plorog ya gimana kalau udah sampai ke part. Udah sedih atau belom? Nanti next part insyaAllah aku bakalan bikin kalian nangis. 😄
Coba kalau yang suka komen dong, suka gak sama kisahnya? menurut kalian cast Raisha siapa ya..
Kalian suka sama cerita aku, aku bakalan sering update deh 🧎🏻♀️🧎🏻♀️
KAMU SEDANG MEMBACA
RAISHA ✔️
AkcjaKisah seorang gadis yang malang, dan selalu di siksa oleh Ayahnya dan dibenci oleh Kakak perempuannya, ia juga selalu di bully dan juga di benci oleh teman sekelasnya dan juga guru. JANGAN LUPA BACA DAN RAMEIN, COMMENT DAN VOTE JUGAA YEAAA 🔥😙