Haiii.....
Aku hanya Author Abal-abal yaaww. Moga kalian suka sama ceritaku deh. PapaayyyBukan anak yang memilih ingin dilahirkan. Tapi, orangtua lah yang memilih ingin mempunyai anak. Jadi, seberat apapun masalahmu nanti jangan pernah menyesal karena telah di lahirkan. Karena sejatinya, dirimu tak salah dan tak ingin di lahirkan
Di suatu malam yang begitu pekat dengan gelapnya malam, terangnya cahaya bulan, dan juga bintang yang bertebaran.
Mungkin saat itu orang-orang sedang lelap tertidur di rumahnya masing masing. Tapi, tidak dengan keluarga kecil ini. Sepasang suami istri yang tengah sibuk menantikkan sang buah hati. Salsa yang tengah berjuang sampai titik penghabisan dan Rayhan yang tengah melafalkan doa agar sang istri dan buah hatinya terselamatkan. Rayhan, suami yang meskipun sibuk dengan pekerjaan. tapi, ia tetap siaga 24 jam apabila sang istri membutuhkannya. Dan tibalah waktunya, waktu yang di tunggu-tunggu. Sang buah hatinya lahir ke dunia ini.Di suatu ruangan, tangisan itu menggema. Ya, bayi mereka telah lahir. Kemudian terlihat seorang dokter keluar dari ruangan persalinan itu. Dokter itu pun berjalan ke arah Rayhan.
"Bersama bapak Rayhan?" tanya dokter itu. Rayhan pun menganggukan kepalanya. "Baiklah, pak, selamat!! Anak anda berjenis kelamin perempuan dan sehat. Sekarang bapak boleh masuk menemui istri dan anak bapak." ucap dokter mempersilahkan
Rayhan pun tergesa-gesa karena tak sabar ingin cepat masuk keruangan yang terdapat Sang istri dan anaknya itu. Tak sabar? Jawabannya iya. Karena ia telah menunggu beberapa jam dan akhirnya saatnya pun tiba. Rayhan pun masuk ke dalam ruangan itu dan seketika Rayhan pun mematung seraya meneteskan air matanya. Salsa pun menoleh ke arah pintu dan mendapati Rayhan yang sedang mematung sambil meneteskan air matanya.
"A, yuhuuu, kenapa malah diem aja sii?! Sini!! Ayok sinii" ucap Salsa seraya melambaikan tangannya ke arah Sang suami. "Ehh, malah diem dia. Jangan cengeng dong, yaelahh, pake acara nangis segala dia." sambung Salsa. Setelah itu Rayhan pun berjalan kearah salsa
"Kamu gak papa? Kok gak lemes? Udah minum? Udah sadar? Ini kamu kan?" tanya Rayhan bertubi-tubi yang dibalas tinjuan dari Salsa. "Apasiiii maksudnya pertanyaan bertubi-tubi gitu. Udah, ah, gausah lebay deh. Aku kan cewek kuat, ngelahirin doang mah gampang yaelah. Tinggal berojolin, beres. Ucap Salsa dengan entengnya.
"Eh iya, A, mau kita kasih nama apa anak kita?" ucap Salsa seraya menimang-nimang anaknya yang baru lahir
"Apa ya?" gumam Rayhan yang terlihat berpikir seraya meletakkan telunjuknya di dagu. Setelah lama berfikir Rayhan pun menjawab "kalo untuk cewek nama Malika bagus gak?"
"Heleh-heleh kamu ini A, bisa-bisanya kepikiran nama itu. Kamu pikir anak kita kecap Bango gitu!! Malika, yang dirawat sepenuh hati dan dibesarkan oleh tangan sendiri." balas Salsa yang terlihat kesal akan jawaban Sang suami
"Yaudah, ah, aku aja deh yang kasih nama anak kita. Pokonya jangan nama-nama kek gitu aku gak suka!!." Kesal salsa. Lalu, ia pun memikirkan nama yang cocok untuk sang buah hati. "Aku kasih nama Alka Fella Suffah aja kali ya. Bagus itu, kek bukan islami tapi islami padahal kan ya." sambung Salsa setelah lama berfikir nama apa yang bagus untuk anaknya. Akhirnya salsa pun memberikan nama itu. Yaaa meskipun tidak familiar dan hanya sedikit orang yang tau, tapi mungkin salsa nyaman dengan nama anaknya itu.
"Aishh aku pinter banget ya." ucap Salsa membanggakan diri. Tapi, entah darimana terpikir kan olehnya ingin memberikan nama itu
"Iyadeh, si paling pinter." sahut Rayhan dengan nada meledek seraya mendelikkan matanya
"Hhe ..Sabar ya, kan harus banyak-banyak muji istri loh biar banyak juga pahalanya."
goda Salsa sembari mencubit pipi suaminya"Emang iya kek gitu?" tanya Rayhan pura pura tidak tahu akan pernyataan istrinya itu
"Iyain aja Napa A, ishh kamu mah. Malah balik nanya, yaelahh!!" Kesal Salsa kendati pernyataan nya tak di benarkan oleh sang suami
"Oh, yaudah. iyain aja deh biar cepet juga."
Dengan pasrah, Rayhan pun mengiyakan perkataan dari sang istri agar tak protes atau berdebat lagi dengan dirinya. Salsapun dengan manja memeluk Rayhan untuk mengutarakan rasa senangnya."Nah, gitu dong. Aww aku makin sayang Aa deh" ucap Salsa sambil memeluk erat Rayhan karena saking senangnya
Nyatanya kebahagiaan seorang wanita itu sederhana. Ia hanya butuh di dengar dan dinasehati. Dengan sendirinya, wanita itu akan nyaman pada pasangannya. Eits, jangan iri. Dari banyaknya wanita, kamulah salah satu yang terkuat.
"Udah ah, peluknya. Sekarang mah kamu istirahat yang cukup ya, biar Adek aku yang urus." ujar Rayhan yang tak tega melihat istrinya kelelahan setelah sekian lama berada di Ruang operasi.
"Ehh iya ya, yaudah kalo kek gitu mah"
Ucap Salsa sambil membenarkan posisi nya agar lebih nyaman"Eh A, Abang belum di kasih tau ya adek nya lahir. Huhh, padahal dia yang paling semangat kalo adek nya lahir." Ucap Salsa
Yang terlihat sedih karena sang anak tak ikut hadir dalam proses lahirannya"Ehh iya ya, yaudah besok aja deh. Besok juga kan kamu pulang ke rumah ketemu sama si Abang juga kan."balas Rayhan dan dengan pasrah Salsa pun mengangguk kan kepalanya. Meskipun ia sedih anak sulungnya tak ikut, tapi tak apa. Toh, besok juga ia pasti akan ketemu sama adek kecilnya.
Alooo..... Ceritaku sampe sini duluu yaww moga suka. Maaf, hamba tak ahli dalam hal menulis🙏
Vote tak penting, karena ini baru permulaan. Yang terpenting adalah kritik dan saran yaww papaayyy🤏👋 Selamat bertemu di part selanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH ALKA
Teen FictionCerita ini berawal dari sepasang keluargaa yang sedang menanti buah hati nya terlahir kedunia. Tapi, akan sangat banyak kisah dan pelajaran yang dapat dipetik dari cerita ini.