Astrantia [ Coming Soon ]

Metafora

Heliophile 1810 - abad ke 19.

Saat itu, negara Heliophile tengah di ambang kehancuran. Marshellios xavier mati-matian memutar otak agar negaranya bisa terlepas dari peperangan yang terjadi selama dua tahun ini.

Sebagian besar wilayahnya sudah di ambil alih oleh zyidak. Negara yang berusaha mengambil alih wilayahnya.

Sampai akhirnya tidak ada cara lain, selain ia merendahkan harga dirinya mengajukan perdamaian pada negara tersebut. Hanya cara ini yang bisa ia lakukan agar sebagian wilayahnya selamat.

Hari ini, pertama kalinya dia mengajak petinggi negara tersebut untuk bertemu. Bertatap wajah secara langsung agar relasi perdamaian itu bisa segera terjadi.

Dan ternyata tak semudah itu, mereka tetap kekeuh untuk merebut heliophile, menjadikan negara itu di bawah kekuasaan mereka.

Perdebatan sengit tak bisa di hindari, kedua kubu secara tegas mengutarakan keinginan mereka yang sangat bertolak belakang.

Dan keputusan akhirnya tetap sama, gencatan senjata akan tetap terjadi sampai salah satu dari negara itu hancur.

Helaan nafas kasar beberapa kali terdengar dari bibir tipis Marsh saat keluar dari ruangan. Rahang nya nampak mengeras mengingat hasil pertemuan mereka tadi.

"Saya rasa mereka sudah membaca gerak gerik anda, sir. mungkin kita akan menyusun ulang rencana agar pondasi pertahanan yang kita buat sedikit lebih kuat." Bisik Smeth, yang tak lain adalah sepupu Marsh sekaligus tangan kanan panglima itu.

"Kita bahas nanti," sahut Marsh.

Mereka berdua melangkahkan kaki keluar dari gedung pertemuan yang berada di perbatasan wilayah.

Saat hendak menuju mobil yang terparkir, langkah nya terhenti kala mendengar suara tawa yang terdengar sangat riang.

Marsh menajamkan pendengarannya, mencari sumber suara yang menarik perhatian nya tadi.

Sampai dimana ia menemukan objek yang sangat menarik perhatian nya, seorang anak manis yang tengah sibuk bermain dengan seekor anjing kecil  dengan bulu yang sangat tebal.