(2-6)

88 6 0
                                    

Novel Pinellia

Bab 143 Ibu Tiri dalam Drama Pahit (2)

Matikan lampu kecil sedang besar

Bab Sebelumnya: Bab 142 Ibu Tiri dalam Drama Pahit (1)

Bab selanjutnya: Bab 144 Ibu tiri dalam drama pahit (3)

Bab 143: Ibu Tiri dalam Drama Pahit (2)

Saudara Ying ragu dan mulai berpikir dalam hatinya.

Dalam benak masa mudanya, kesan terdalamnya adalah ibunya menangis lagi, ditindas lagi, dan dipukuli lagi oleh seseorang. Dia selalu menitikkan air mata, namun tidak mengatakan bahwa hidupnya menyedihkan, namun Saudara Ying dapat melihat bahwa ini bukanlah kehidupan untuk manusia.

Bisakah ibu benar-benar berubah?

Saudara Ying mengerucutkan bibirnya, tiba-tiba merasa sedikit takut. Dia takut ibu yang lembut seperti dia sekarang hanyalah ilusi, isapan jempol dari imajinasinya sendiri. Jika dia seperti sebelumnya, selalu sabar dan tidak mengatakan apa pun ketika orang menindasnya, bagaimana dia, seorang anak kecil, bisa melindungi ibunya? Tidak apa-apa jika dia tidak melihat ibunya seperti sekarang, dia telah melihatnya, dan dia tidak ingin ibunya berubah kembali.

Sekarang hanya tersisa ibu dan anak.

Saudara Ying memeluk pinggang Lu Xi, mengusapnya, dan berkata dengan suara teredam: "Kalau begitu aku akan mendengarkanmu.

"

Saudara Ying tidak tahu apa yang terjadi. Mungkin Bodhisattva yang muncul. Ibunya, yang dulunya lemah dan pengecut, menjadi begitu berani dan berkuasa hari ini!

Meskipun Lu Xi menyeret tubuh yang sakit itu, tindakannya sangat lugas dan tidak ceroboh sama sekali.

Sekarang saya memutuskan untuk menjaga kesehatan saya terlebih dahulu, saya tidak melanjutkan perjalanan saya, tetapi memilih untuk tinggal dan menunggu sampai tubuh saya sedikit pulih.

Berbahaya untuk tinggal di sini, tetapi juga tidak aman untuk bepergian saat sakit. Kebanyakan pilihan di dunia ini adalah pertaruhan.

Dengan pengalamannya, dia yakin dia bisa meminimalkan risikonya.

Lu Xi memegang pergelangan tangan Saudara Ying dan memeluknya erat-erat. Telapak tangannya yang hangat dan murah hati tampaknya memiliki kekuatan yang tak terbatas, menuntun Saudara Ying mendaki gunung.

Saudara Ying sedikit takut, karena tindakan Lu Xi jelas-jelas mengarah semakin jauh ke pegunungan. Namun penduduk desa mengatakan bahwa ada binatang buas di gunung dan mereka sangat berbahaya. Lalu jika mereka pergi ke pegunungan sekarang, bukankah mereka mencari kematian?

Meski dalam hati kecilnya ia merasa takut, namun saat digandeng tangan hangat ibunya, ia merasa memiliki kekuatan yang tiada habisnya dan mampu mengatasi segala angin dan hujan.

Di usianya yang masih belia, ia hanya tahu bagaimana mengikuti ibunya tanpa syarat.

Saudara Ying bertanya, "Bu, apa yang kita lakukan di gunung? Ada harimau dan binatang buas di gunung yang bisa memakan manusia."

Dari tangannya yang sedikit gemetar, Lu Xi dapat merasakan ketakutannya, tetapi anak ini sangat peka. Meskipun dia sangat takut hingga ingin melarikan diri, setelah dia memegang tangannya, dia mengikutinya tanpa menangis atau membuat keributan. Bahkan jika ada gunung pedang dan lautan api di depannya, dia akan tetap melompat bersamanya.

Emosi di hati Lu Xi semakin dalam, dan dia menghibur: "Ada harimau di gunung, tapi ibu bisa mengatasinya. Harimau tidak menakutkan, manusia menakutkan."

[ END ] Pasangan Wanitanya Cantik Sendirian [Quick Wear]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang