"Haahhh ... ahhh!"
Erangan kasar keluar dari bibir seorang omega. Dengan entakkan pinggul yang kuat, bunyi daging bertemu daging terdengar menggema mengisi seluruh ruangan ini, menemani setiap desahan.
Kedua tangannya yang sudah lelah menahan bobot tubuh serta hantaman kuat di pantat, membuat omega itu jatuh tersungkur ke depan dengan pantat yang masih menungging menghadap alpha di belakangnya.
Satu tamparan kasar berhasil menyentuh telak pantat omega itu, rasa panas dan perih menyengat membuat tubuh omega itu bergetar. Ruam merah bekas cap lima jari terlihat amat kentara di kulit putihnya yang selembut kain sutra.
"Siapa yang menyuruhmu untuk tiduran seperti itu? Kembali merangkak!"
"Maafkan aku ...."
Alpha itu mengulurkan tangan ke depan, menarik rambut belakang omega itu untuk membuatnya menengadah dan kembali merangkak seperti anjing.
"Sa-Sakit ...." Aduh omega itu, menahan tangan alpha yang ada di belakang agar tak semakin menarik rambutnya.
"Sakit? Ini bahkan belum ada apa-apanya dibandingkan dengan yang kurasakan dulu," kata alpha itu pada omega yang sedang dia gagahi.
Sebelah tangan yang menganggur bergerak menyentuh tempat di mana batang kejantanannya keluar masuk. Alpha itu menekan ibu jari ke dalam cincin merah muda omega di bawahnya, melebarkan paksa lubang sempit itu agar dia bisa melihat dengan sangat jelas.
Meskipun sempit, ibu jarinya bisa masuk lebih dalam lagi berkat cairan yang omega itu keluarkan. Gesekan antara kulit penis dan dinding lembut membuat alpha itu semakin hilang kontrol.
Alpha itu dengan kasar menghunjam lubang omega di bawahnya. Ibu jari yang tadi sempat dia masukan sudah dikeluarkan. Sekarang, tersisa hanyalah batang kejantanannya yang sedang sibuk mengobrak-abrik tempat berkembang biak itu.
Ini telah berjam-jam sejak alpha itu menumbuk lubang miliknya. Tubuh bagian bawahnya sudah terasa sangat kebas, ia bahkan tidak bisa lagi merasakan apa-apa di saat alpha itu masih sibuk menghunjam batang penisnya di dalam sana.
Tubuh omega itu gemetar. Rasanya ia sudah tidak punya tenaga lagi bahkan hanya sekadar membuka mata. Air liur serta air mata menetes jatuh ke mana-mana, membuat wajahnya terlihat sangat kacau dengan rona merah di sekujur tubuh.
Pada awalnya, dia bukan seorang omega, melainkan seorang alpha sejak sifat keduanya muncul saat dia berusia 10 tahun. Tetapi kini, dia telah menjadi seorang omega karena alpha itu dengan sengaja merubahnya menggunakan suntikan stimulan feromon yang sedang alpha itu kembangkan bersama para ilmuwan lain.
Mengapa ini bisa terjadi? Apa kesalahannya hingga alpha itu memperlakukan dia sampai sekejam ini? Pertanyaan itu harus tetap tertelan di tenggorokan tanpa bisa dia keluarkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY GOOD MARIONETTE DOG
FanfictionXiao Zhan dulu adalah seorang alpha, namun sifat kedua itu harus berubah menjadi omega setelah Wang Yibo---pemimpin perusahaan tempatnya bekerja---menyuntikan sesuatu ke dalam tubuhnya tanpa persetujuan. Begitu dia sadar dari efek suntikan itu, Xiao...