BAB 02. BERTEMU TEMAN LAMA

150 23 1
                                    

Xiao Zhan melihat ke arah sekitar, semuanya sudah rapi dan bersih. Barang-barang seperti dokumen dan perangkat kantor juga sudah diletakkan ke tempat mereka semula di lemari.

Setelah memastikan tempat ini tidak ada masalah apapun, dia mulai merapikan alat kebersihannya kembali. Begitu Xiao Zhan akan membuka pintu dan meninggalkan ruangan ini, tiba-tiba saja pintu ruangan ini di buka dari luar.

Dapat dia lihat seorang pria jangkung dengan menggunakan setelan jas lengkap berdiri di tengah-tengah gawang pintu. Untuk beberapa waktu, kedua mata mereka saling bertemu tatap. Entah mengapa, wajah pria di depannya ini seperti tidak asing? Dia seperti pernah melihatnya di suatu tempat.

Sadar dengan apa yang dia lakukan di tengah jalan, Xiao Zhan buru-buru mundur menjauhi pintu agar pria itu bisa masuk ke dalam. Setelahnya dia menundukkan kepala untuk menyapa.

“Ah, selamat siang, Pak!”

“Ya, selamat siang. Apa Anda office boy baru direkrut di perusahaan ini?” tanya pria itu ramah.

Xiao Zhan mengangguk. Tanpa sadar, sebelah tangannya yang memegang tangkai ember semakin terkepal erat. Tadinya dia ingin mengulurkan tangan, tetapi mengingat tangannya yang kotor, dia mengurungkan niat itu. Lagi pula, dia berpikir pria itu pasti tidak akan mau juga untuk menjabat tangannya yang kotor ini.

“Benar, Pak. Perkenalkan saya Xiao Zhan, office boy baru yang dipekerjakan hari ini. Apakah ada yang bisa saya bantu untuk Anda, Pak?” Xiao Zhan memperkenalkan diri sekaligus menawarkan kebolehannya.

Pria itu menarik kedua sudut bibirnya ke atas. “Tidak ada. Terima kasih sudah membersihkan ruangan ini. Ah, benar ... perkenalkan saya Wang Yibo, CEO perusahaan ini. Saya harap hari Anda selalu menyenangkan bekerja di sini.”

Xiao Zhan mengangguk untuk sekali lagi. “Sama-sama, Pak. Kalau tidak ada lagi yang bisa saya bantu, saya izin undur diri untuk membantu pegawai lain di lantai bawah.”

Sesudah mengatakan itu, Xiao Zhan lantas melangkah keluar meninggalkan pria itu sendirian di dalam ruangan. Setelah pintu ruangan tertutup rapat, raut wajah Wang Yibo kembali datar.

•••

“Hati-hati di jalan dan sampai jumpa besok pagi, Senior.”

“Kau juga.”

Setelah bekerja hampir seharian, kini waktunya semua pegawai untuk pulang. Di dalam bus, Xiao Zhan terus memikirkan pertemuannya dengan CEO Wang. Ia yakin, sangat yakin malahan pernah mengenal pria itu sebelumnya.

Dia terlihat mirip dengan seseorang yang dulu suka sekali membuntutinya. Namun ada yang berbeda. Orang yang suka membuntutinya itu adalah seorang omega, sedangkan Wang Yibo, dia adalah seorang alpha sama seperti dirinya.

Dari sifat kedua mereka saja sudah berbeda jauh, jadi tidak mungkin mereka orang yang sama. Mungkin saja mereka hanya mirip karena di dunia ini ada yang memiliki 7 kembaran tanpa hidup di rahim yang sama.

•••

“Permisi, saya membawakan kopi yang tadi Anda pinta.”

“Terima kasih.”

Xiao Zhan meletakkan cangkir kopi di atas meja kerja Wang Yibo. Matanya lalu melirik ke arah sekitar, ruangan ini telah berantakan kembali, padahal baru semalam ia membersihkannya.

Ada begitu banyak remukkan kertas di lantai, itu pasti bagian dokumen yang salah dan harus dikerjakan ulang. Secara inisiatif, Xiao Zhan berjongkok untuk memungut kertas itu dan membuangnya ke tempat sampah khusus penghancur.

Di meja kerjanya, Wang Yibo sibuk memperhatikan Xiao Zhan yang sedang memungut kertas. Kedua matanya terus mengamati bagaimana dia berjongkok dan merangkak untuk memunguti sampah-sampah itu. Saat ini, di matanya, Xiao Zhan terlihat seperti seekor anjing yang sedang bermain dengan bola karet.

Perhatian Wang Yibo kini jatuh pada leher putih Xiao Zhan yang jenjang. Ahh ... kalau dipasangkan collar anjing di sana, itu pasti akan sangat cocok sekali padanya.

Wang Yibo tanpa sadar menggigit bibirnya sendiri. “Menggemaskan.”

“Huh?” Xiao Zhan menoleh pada Wang Yibo, tetapi begitu dia melihat ke belakang, pria itu tampak sibuk dengan komputernya. Ia yakin, pria itu tadi sempat mengatakan sesuatu tentang ‘menggemaskan’.

Mungkin saja aku salah dengar karena kelelahan, pikir Xiao Zhan. Kemudian ia kembali memungut kertas-kertas yang berserakan di lantai.

•••

Di saat-saat seperti ini, tagihan selalu muncul. Kali ini bukan hanya tagihan cicilan utang ayahnya, melainkan ada juga tagihan rumah sakit.

Usai ayah Xiao Zhan bangkrut, ayahnya langsung meminjam sejumlah uang pada kreditur dengan nominal cukup fantastis di saat mereka sudah tidak punya apa-apa lagi.

Ketika ayahnya meminjam, dia meminta izin untuk menggunakan nama ibunya sebagai peminjam dan penjamin atas pinjaman itu. Ibu yang berpikir kalau ayahnya akan kembali memulihkan keadaan ekonomi mereka, sama sekali tidak pernah mengira jika uang itu akan digunakan untuk berjudi dan bermain dengan omega.

Karena kalah dari berjudi, ayahnya meminjam uang lagi ke kreditur lain dengan nominal gila yang luar biasa fantastis. Setelah tahu uang pinjaman itu digunakan untuk dua hal yang tadi, ibunya menjadi sangat marah pada sang ayah.

Tetapi ada yang membuat ibunya lebih syok lagi sehingga dia berlari ke jalan dan tertabrak mobil, itu karena dia menerima info jika ayahnya memiliki banyak pinjaman di mana-mana dengan atas nama dirinya.

Setelah kejadian kecelakaan itu, ibunya dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan, tetapi dokter merujuknya untuk membawa sang ibu ke rumah sakit besar karena tempat mereka masih sangat kekurangan fasilitasnya.

“Depositku juga sudah dicairkan bulan lalu. Kalau aku membayar tagihan cicilan utang dan rumah sakit dengan uang simpananku, lalu bagaimana dengan biaya sewa rumah dan kebutuhan sehari-hari?” gumam Xiao Zhan bingung seraya melihat rekening di ponselnya.

Xiao Zhan benar-benar bingung sekarang. Baru saja ia mendapatkan pekerjaan dan tentu saja gajiannya masih ada beberapa minggu lagi. Jika ia meminjam uang perusahaan, sudah jelas mereka akan menolak, dan mereka pasti akan berpikir sesuatu yang aneh-aneh tentangnya.

“Sekarang, apa yang harus kulakukan? Haruskah aku menghubungi omega itu?”

Sebelum Xiao Zhan mendapatkan pekerjaan di sini, ia bekerja di bar untuk mengantar minuman. Ia bertemu seorang wanita omega yang sangat kaya. Wanita omega itu menawarkan ‘pekerjaan mudah’ kepadanya.

Sayangnya Xiao Zhan membenci omega, baginya mereka itu sangat menjijikkan.

Jika saja ia tidak membenci omega, ia pasti sudah menerima tawaran omega itu dan pergi naik ke atas ranjang untuk menyenangkannya.

Tetapi sekarang, Xiao Zhan sungguh-sungguh terdesak. Bisakah ia menahan perasaan jijiknya demi uang?

—TBC—

MY GOOD MARIONETTE DOGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang