9

1.2K 77 0
                                    

Jendral tidak pernah menyangka, Kirana yang mabuk bisa sangat merepotkan begini. Sebenarnya dia sama sekali tidak masalah, tetapi yang bermasalah adalah nafsu Jendral yang sulit di kontrol dengan kelakuan nakal istrinya saat sedang mabuk begini.

"Mas~"

Kirana memanggil sang suami dengan manja. Keduanya saat ini sudah berada di dalam mobil dengan Kirana yang sedang menggeliat di kursi penumpang depan karena mabuk.

"Kamu diem dulu ya, mas susah nyetir kalo kaya gini" keluh Jendral karena Kirana tidak melepaskan pelukannya pada lengan Jendral.

"Hummp!" Kirana menggeleng kuat dan malah menyenderkan kepalanya di pundak suaminya.

"Lepasin dulu ya?" Jendral perlahan melepaskan tangannya sendiri dan Kirana akhirnya pasrah membiarkan tangan suaminya bebas.

Jendral baru selesai memakai sabuk pengaman. tapi sang istri tiba tiba saja mendudukkan dirinya tepat diatas paha sang suami. Siksaannya semakin berat saja, Jendral tidak menolak atau mendorong Kirana menjauh. Ia malah melingkarkan tangannya pada pinggang ramping istrinya.

"Kamu ngapain disini hm?" tanya Jendral lembut.

"Pengen duduk disini eung?" pinta Kirana dengan suara manjanya. sambil tangannya bergerak membuat pola asal pada dada bidang sang suami dengan jarinya.

"Mas harus nyetir sekarang. Nanti kalau sudah sampai rumah aja ya?" Jendral berusaha bernegoisasi dengan sang istri sebelum dirinya benar benar menyerang Kirana di parkiran.

Jendral tentu tidak mau pengalaman bercinta mereka yang pertama di tempat tidak nyaman begini.

Kirana cemberut, dia semakin memeluk erat leher suaminya. "Gak mau! mau disini pokoknya!" pintanya mutlak.

Jendral gak bisa protes lagi, dari pada istri cantikya itu tantrum nanti makin susah bujuknya. Akhirnay dia pun membiarkan Kirana untuk tetap duduk dipangkuannya selama Jendral fokus menyetir.

Beruntung suaminya itu punya konsentrasi yang tinggi, jadi dia tidak akan mudah teralihkan walaupun sedari tadi Kirana menggeliat tidak bisa diam di pangkuannya membuat sesuatu dibawah sana semakin mengeras.

Tahan Jendral..

•••

"Hhhh... ."

Tidur Kirana terusik. Ia bisa merasakan dengan jelas ada sesuatu yang tengah bergerak di tubuh bagian bawahnya.

Tubuhnya menggeliat kecil, napasnya berubah menjadi pendek-pendek saat benda panjang itu bergerak cepat di pusatnya.

Dalam kegelapan di tengah kamarnya. Kirana mulai membuka matanya sedikit demi sedikit sambil mengerjap berkali kali untuk memastikan dimana dirinya saat ini.

Matanya menyipit, mendapati seseorang tengah menindihnya dengan seringai tampan.

"Mas Jendral..?"

Suaminya tak menjawab, hanya tersenyum, masih mengaduk lubang Kirana dengan ketiga jari panjangnya.

"Hahh, mass ahh..."

Dada Kirana membusung, menarik nikmat selimut yang sudah terlepas dari lilitan tubuhnya. Sesuatu keluar dari alat vitalnya. Dan ini pertama kalinya Kirana merasakan hal semacam ini.

Apa itu? Apa yang suaminya ini perbuat pada tubuhnya? Kenapa itu terasa sangat nikmat?

Cup

"Emhh..."

Kepala Kirana bergerak menoleh ke samping, membiarkan lidah Jendral bermain di daun telinga serta permukaan lehernya.

Mas Jendral ; JenrinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang