Chapter 4

123 12 2
                                    

Aduuuuh kayanya rencana ku yang cuman bikin 5 chapter tidak akan terlaksana 😭😭 mana GeunGyeom belum ketemu tapi ini udah chapter 4🤣🤣🤣
Soalnya baru ngetik 1000 kata ajah udah cape  mana ngetik pake hp, hpnya error pula layarnya🥺🥺
Jadi ceritanya udah ada dikepala tapi udah males ngetik duluan🤣 terus gas langsung update 😅😅

Vote sebelum baca

________________GeunGyeom_________________

Kamar Hotel

Hangyeom membuka kelopak matanya yang terasa berat, mungkin karena dia terlalu banyak manangis. Saat melihat langit kamar dan mendengar dengkuran halus seseorang yang ada disampingnya, tatapan Hangyeom berubah menjadi kosong.

Hangyeom berharap bisa melupakan apa yang terjadi semalam tapi itu tidak mungkin. Kejadian itu masih amat segar untuk bisa dilupakan.

Wajah cantik yang terlihat sembab itu menoleh kesamping. Dimana ada orang yang menghabisinya dalam satu malam.
Wajahnya terlihat memerah. Hangyeom mulai bisa merasakan rasa nyeri yang merambat ke seluruh tubuhnya akibat perlawanan yang dia berikan, pergelangan tangannya bahkan masih merah, apalagi di bagian bawahnya itu sangat ngilu. Dia ditiduri dengan paksa. Tidak ada kenikmatan seperti yang teman temannya sering katakan tentang pengalaman mesum mereka.

Hangyeom memandangi orang disebelahnya dengan paras yang tampan, dada bidang yang menggugah orang untuk ingin menyentuhnya, badannya yang tinggi owh dan lihat semua otot ditubuhnya membuat Hangyeom semakin yakin bahwa  Dia tidak akan bisa berjalan dengan benar, atau mungkin dia akan berjalan dengan pincang. Akkh malang sekali nasibnya.

Mencoba mengabaikan rasa sakit, perih dan ngilu yang di rasakan di sekujur tubuhnya, Hangyeom berdiri. Dengkuran halus dari pria yang masih terlelap itu masih bisa Hangyeom dengar saat dia memunguti semua pakainya yang di buang asal dan acak oleh pria yang merenggut keperjakaannya.

Dengan pelan Hangyeom memakai semua pakainya agar pria itu tidak terusik dan bangun. Hangyeom tidak mau berurusan dengan orang kaya, itu selalu menjadi dia yang dirugikan. Lihat saja sekarang Dia menjual tubuhnya untuk melunasi hutang.
Pantas saja Hangyeom merasa aneh saat menerima tawaran itu, mana ada kerja di bar semalam bisa langsung melunasi hutangnya yang besar haha ternyata dia dijual.

Mana ini adalah pengalaman sex pertamanya. Sangat amat menyebalkan. Harusnya Hangyeom melakukannya  dengan seorang wanita cantik, bukan malah dia yang digagahi!

Hangyeom menghentikan tangannya yang sedang mengancingkan kemeja putihnya saat melihat sebuah tulisan di cermin. Matanya melotot tajam penuh amarah, tangannya mengepal mencoba menahan emosi.

"Terimakasih untuk malam panasnya, kau sangat hebat luar biasa. Kau layak disebut raja ranjang. Aku mengakui itu."

Jadi dua orang penipu itu sempat datang dan masuk kekamar ini disaat mereka masih terlelap. Huh luar biasa! Pasti tulisan itu ditunjukan untuk pria itu, mana mungkin itu untuk Hangyeom, disini dia hanya poin untuk menjebak sang buruan.

Hangyeom berniat menghapus tulisan itu sebelum mendengar lenguhan dari pria yang masih tertidur itu. Degup jantungnya yang keras bisa langsung Hangyeom denger saking terlalu gugup dan takutnya kalau pria itu terbangun. Lupakan tentang menghapus tulisan itu, yang terpenting sekarang adalah pergi dari sini dan kabur sebelum dia tertangkap.

Meraih rompinya yang masih dilantai Hangyeom bergegas lari secepat yang dia bisa. Mengabaikan kancing kemejanya yang belum terpasang sepenuhnya dan menahan rasa sakit diarea bawanya. Menyelamatkan nyawanya lebih penting.

Setelah sampai di rumah Hangyeom merasa bersyukur eomma nya tidak ada, mungkin masih dipasar.

Hangyeom Berjalan gontai menuju kamarnya dilantai dua. Tanpa ba bi bu Hangyeom langsung masuk ke kamar mandi mengguyur badannya dengan air dingin. Hangyeom tidak akan menangis apalgi menggosok-gosok tubuhnya dengan keras seperti seorang gadis. Dia laki laki. Itu hanya seperti one night stand tidak perlu terlalu dipikirkan.

Lagipula sekeras apapun Hangyeom mencoba menghilangkan kiss Mark di tubuhnya itu tidak akan hilang, itu butuh waktu. Daripada Hangyeom menyakiti dirinya sendiri lebih baik dia mandi dengan baik, menggunakan sabun yang wangi agar aroma pria itu bisa menghilang. Dan sepertinya Hangyeom juga perlu berendam untuk mengurangi rasa lelahnya.

Hangyeom keluar dengan hanya menggunakan handuk dipinggang nya. Saat Hangyeom sudah mengambil bajunya di lemari dan berniat memakai kaos yang berada ditangannya Hangyeom melihat dirinya di cermin. Astaga lihat semua kiss Mark itu! Leher. Bahu. Tengkuk. Apalgi di dadanya banyak sekali bekas gigitan pantas saja tadi terasa perih saat terkena air. Belum di paha bagian dalamnya yang Hangyeom lihat saat tadi mandi. Gila!! Laki laki itu sepertinya benar benar berniat menghabisinya. Apa Hangyeom perlu mengambil ponsel untuk mengabadikannya? Hangyeom menggelengkan kepalanya saat pemikiran itu datang.

Meneruskan acaranya memakai kaos yang diambilnya tadi, Hangyeom berniat untuk kembali ke lantai bawah. Tenggorokannya terasa sangat kering perutnya juga sangat kelaparan. Baru juga Hangyeom selesai menuruni tangga bell rumahnya berbunyi. Tamu, tidak mungkin itu Eomma nya yang pulang, karena kalau eomma nya pasti akan langsung masuk. Menghela nafas Hangyeom dengan malas membuka pintu.

"Kau!! Untuk apa kau datang kesini?"

Gimana chapter kali ini?

Tbc











 Come Back To Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang